Fakfak – Bupati Fakfak. Samaun Dahlan dan Wakil Bupati Fakfak. Donatus Nimbitkendik serta sejumlah Anggota Forkopimda juga Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak. Moh Soleh melakukan panen padi milik masyarakat di Kampung Kinam. Distrik Kokas. Kabupaten Fakfak – Papua Barat, Sabtu, 27 Desember 2025.
Menurut Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, panen padi yang berlangsung di Kampung Kinam merupakan swadaya masyarakat dan ini bagian dari binaan dari IPB Bogor. Bupati dan Wakil tegaskan, potensi ketahanan pangan dan pengembangan pertanian serta perkebunan tidak saja di Wilayah Bomberay dan Tomage melainkan ada juga di Wilayah milik masyarakat terutama Orang Asli Fakfak. seperti Kampung Kinam
Panen padi yang berlangsung di Kampung Kinam. Menurut penjelasan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak. Moh Soleh tidak serta merta datang begitu saja, namun ada inisiatif dari pemilik tanah untuk meggunakan skema Outsorcing petani dari luar. Mereka mengelola lahan tersebut menjadi lahan produktif.
Potensi tersebut secara tidak langsung Kepala Kampung Kinam. Yusuf Weripang memberikan sebuah gerakan baru yaitu transmigrasi itu tidak saja di Wilayah Bomberay melainkan ada transmigrasi mini yang di galakkan melalui masyarakat Asli Fakfak yang ada di Kampung Kinam sehingga mendapat apresasi dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Nantinya di Tahun anggaran 2026 melalui APBN akan dibuka lagi 5 Hektar milik masyarakat.
“Ini semi transmigrasi, kalau transmigrasi di Papua seluruhnya di Tolak. Tapi yang terjadi di Kampung Kinam. Kabupaten Fakfak mereka ciptakan transmigrasi mini secara mandiri. Faktanya lahan yang tadinya ngganggur mereka bisa ola secara mandiri dan dibuatkan produktif sehingga menanam padi secara swdaya dengan pendampingan dari IPB Bogor kemudian dilakukan panen secara langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Fakfak. ini langkah maju yang saya kira mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah”, Jelasnya Soleh.
Bupati Fakfak. Samaun Dahlan menegaskan pihaknya selaku pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada Kepala Kampung Kinam. Yusuf Weripang dan Kamal (Pemilik Lahan) yang dijadikan sebagai lahan tanam padi (Produktif-red). Bupati dan rombongan pada, Sabtu, 27 Desember 2025 pagi didampingi Wakil Bupati lakukan panen padi tersebut dan merupakan tahap kedua.
“Saya merasa bangga karena walaupun mereka dibawah binaan IPB Bogor, namun yang bekerja dan menanam padi ini adalah masyarakat kita Orang Asli Fakfak yang punya lahan sendiri di Kampung Kinam, ini merupakan sebuah langkah maju dan keinginan mandiri oleh masyarakat kita, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Ini harus betul-betul diperhatikan”, Terang Samaun Dahlan.
Saat ini lahan yang tersedia dan telah ditanami padi seluas 2 hektar. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak serta Bupati Fakfak minta tambahan 5 hektar untuk pengembangan pangan. Samaun Instruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan untuk menyiapkan segala kebutuhan Infrastruktur dari OPD teknis sedangkan 2 hektar menjadi tanggungjawab Bupati. Tanam cabe dan tomat.
“Jangan kita kembangkan saja di Wilayah Bomberay dan Tomage. Yang Asli Orang Fakfak itu ada disini (Kampung Kinam-red). Kita lihat sayur mayur yang turun ke pasar lebih banyak dari Kampung Kinam oleh karena itu kita komitmen kedepan harus kita kembangkan lagi. Kembangkan yang tanam tomat maupun cabe dan lainya di Kinam. Jangan lagi suplay dari luar”, Minta Samaun Dahlan.
Bupati minta agar tidak saja menanam padi. Pemerintah siap mensuplai pupuk maupun bibit serta alat pertanian lainya asalkan bisa buka lahan untuk tanam cabe, tomat, ketimun, petatas, keladi dan lain sebagainya secara mandiri, sepanjang yang dilakukan oleh asli fakfak adalah berkenaan dengan ketahanan pangan. Kenapa tidak pemerintah berikan dukunga. Itulah dikatakan. Potensi pengembangan pertanian bukan saja di bomberay dan tomage.
(ret)


