MENTERI INVESTASI/KEPALA BKPM RI. BAHLIL LAHADALIA, SE, M.Si
“Saya, sejarah pertarungan saya, waktu di AMPI 2010 yang saya lawan Dave Laksono kok, anaknya Bung Agung Laksono, waktu itu masih Wakil Ketua Umum Golkar, Menko Kesra. Hanya orang gila aja dari Papua datang melawan anaknya Menko Kesra, tapi gue lawan, gue dapet,”
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia saat meninjau pelaksanaan proyek pembangunan bandara siboru fakfak belum lama ini sebelum bandara dimaksud belum rampung, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Jakarta – Sejak nama Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia berpeluang masuk Bursa Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar baik sebelum Pemilu serentak 2024 kemarin hingga saat ini ia mulai tancap gas kemudian didalilkan banyak kader bahkan senior Golkar bahwa Mantan ketum HIPMI itu bakal tidak lolos atau gugur dalam seleksi syarat calon kedepan nanti karena Menteri kesayangan Presiden Jokowi ini tidak sedang menjadi pengurus aktif Partai Gokar.
Banyak komentar senior partai Golkar bahwa partai berlambang pohon beringin ini memiliki AD/ART yang sangat jelas diimplementasikan dalam juklak dan juknis sehingga bagi kader yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar minimal menjadi Pengurus aktif berkenaan dengan kepengurusan berjalan.
Bahlil diperhadapkan dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar. partai yang kini dipimpin Airlangga Hartarto ini memberikan isyarat kepada semua DPD Tingkat Provinsi seluruh Indonesia untuk mendukung Menko Perekonomian kembali maju memimpin Golkar hingga 5 tahun kedepan selepas pertemuan dan silaturahmi di Nusa Dua Bali.
Mesik begitu, sejumlah kader juga tidak mempersoalkan munculnya nama Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebagai Calon Ketua Umum. Bahlil diketahui tidak masuk dalam struktur kepengurusan di pusat maupun daerah partai beringin saat ini.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Abu Rizal Bakri menegaskan bahwa Bahlil kini tidak sedang menjadi Pengurus Aktif baik di DPP maupun DPD Provinsi ataupun Kabupaten/Kota di Partai Golkar. ARB akui kader Golkar tapi bukan pengurus aktif karena kiprah bahlil terjadi 5 tahun silam
“Ia (Bahlil) sudah pernah lima tahun jadi pengurus ya,” ujar Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie saat acara buka puasa bersama dan silaturahmi pengurus partai beringin se-Indonesia di Nusa Dua, Bali Jumat, 15 Maret 2024 lalu.
Selain itu, Ical, sapaan Aburizal, menegaskan untuk menjadi Ketua Umum di Golkar harus sesuai dengan aturan, paling tidak menjadi pengurus partai. Jika pun, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai berubah, hal tersebut masih mungkin terjadi. “Jika seluruh daerah mau, ya mau. Kalau musyawarah nasional luar biasa, enggak lah,” ujarnya dikutip dari kabargolkar.com
Diketahui sebelumnya bahwa Bahlil adalah Kader Partai Golkar karena pernah menjadi pengurus DPD Golkar di Jayapura. Papua, bahwa keanggaotaan Bahlil mesikpun tidak tidak menjadi pengurus aktif namun status keanggotaan yang bersangkutan hingga saat ini masih aktif. Bahlil optimis lolos dalam uji kriteria Calon Ketua Umum Golkar.
Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bahkan mengisyaratkan siap maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode mendatang (2024-red). namun harus melalui mekanisme yang benar,
“Golkar ini dibangun oleh Bung Karno. Jangan lupa. dan saya yakin tidak semua kader Golkar paham tentang ini. dan orang masuk Golkar itu, itu bukan ujug-ujug masuk, kita ada character test, ada diklat, diklatcam, diklatda, baru diklatnas,” kata Bahlil dalam program Info A1 kumparan, dikutip mataradarindonesia.com
Menurutnya, ia sudah melalui semua mekanisme pengkaderan. Jadi kalaupun maju, sudah memenuhi syarat, “Saya melalui semua. Bagaimana di Papua kalau tidak lewat character test, bagaimana caranya mau jadi anggota,” katanya.
Ia (Bahlil-red) bercerita, ketika bertarung melawan Dave Laksono menjadi Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Modalnya, tak gentar dan semangat, “Saya, sejarah pertarungan saya, waktu di AMPI 2010 yang saya lawan Dave Laksono kok, anaknya Bung Agung Laksono, waktu itu masih Wakil Ketua Umum Golkar, Menko Kesra. Hanya orang gila aja dari Papua datang melawan anaknya Menko Kesra, tapi gue lawan, gue dapet,” ujar dia.
Bahlil juga mengaku siap mengikuti mekanisme karena bukan pengecut. Mekanismenya juga harus sesuai pedoman organisasi Partai Golkar.
“Kader Golkar bukan jadi pengecut. Kader Golkar itu patriot. Nah dengan perspektif itu, saya katakan bahwa kalau ada ruang secara konstitusional melewati mekanisme Organisasi maka saya akan ikut. Kata-kata saya, saya akan ikut lewat mekanisme organisasi,” katanya.
“Apa itu mekanisme organisasi? Ya Munas, atau Munaslub. Itu kan mekanisme organisasi. Yang melakukan itu siapa? Ya pasti DPP. Munas DPP, Munaslub juga DPP, atas permohonan dari daerah-daerah, Jadi bukan Bahlil Lahadalia. dan apakah masih ada keinginan untuk maju? InsyaAllah, selama itu lewat mekanisme organisasi yang baik,” tegasnya.
Bahlil pun mengcounter isu soal ia tak layak karena pindah-pindah partai. Menurutnya, itu bukan persoalan.
“Dan kita banyak orang mengatakan kepada saya, saya bukan kader atau saya sudah berhenti. Saya mana pernah pindah partai. Saya enggak ada pindah-pindah partai,” ujar dia.