Fakfak – Bupati Fakfak. Samaun Dahlan saat melakukan kunjungan kerja ke Distrik Teluk Patipi. Tepatnya di Kampung Mawar. Kabupaten Fakfak – Papua Barat, Jumat, 11 Juli 2025 dihadapan Kepala Dstrik dan 13 Kepala Kampung memberikan atensi atau peringatan terkait sturktur Koperasi Merah Putih sebagaimana program Presiden Prabowo.
Hal yang menjadi atensi Bupati Fakfak. Samaun Dahlan adalah soal pengisian struktur jabatan Koperasi Merah Putih yang rencananya akan di Launching pada 18 – 19 Juli 2025 di Kabupaten Fakfak.
Ditegaskan Samaun bahwa jangan merekrut Istri/Suami Kepala Kampung dan Baperkam serta keluarga dekat menjadi Pengurus Koperasi Merah Putih karena bisa berpotensi Korupsi Kolusi dan Nepotisme.
Tidak ada maksud lain yang disampaikan Bupati Fakfak. Samaun Dahlan tetapi bagaimana agar kedepan tidak terjadi beban kerja yang dialami oleh setiap pengurus koperasi atau tidak terikat dengan tugas lain dalam melaksanakan tugas keseharianya sebagai anggota koperasi.
“Mari kita berpikir positif bahwa jangan libatkan suami/istri atau keluarga dekat kepala kampung maupun baperkam dalam struktur kepengurusan Koperasi Merah Putih di kampung, ini berpotensi terjadi penyalahgunaan kewenangan bahkan bisa terjadi praktek KKN didalamnya”, tegas Bupati. Samaun Dahlan.
Bupati berharap agar pengurus koperasi harus diambil dari orang-orang yang betul-betul tidak terikat dengan struktur kepengurusan kampung maupun baperkam, serta pilihlah orang-orang yang mampu mengelola koperasi itu kedepan dengan baik.
Mengenai struktur kepengurusan Kopreasi Merah Putih. Bahkan Bupati kehendaki adanya anak muda yang telah menyelesaikan studi minimal Sarjana sehingga punya kemampuan dalam mengelola manajemen serta keuangan yang ada didalam organisasi Koperasi itu sendiri.
“Bila perlu cari Ketua Kelompok Koperasi itu anak-anak yang baru saja selesai kuliah atau Sarjana S-1. Terutama anak-anak yang ikut tes PPPK lalu tidak tembus. Lebih baik direktur sebagai pengurus koperasi karena mereka memiliki pengalaman tersendiri, dari pada ambil yang tidak berpengalaman bisa berakibat masalah”, Pilihnya.
Mengenai jumlah biaya setiap kopreasi yang terbentuk di Kabupaten Fakfak. informasi yang disampaikan Bupati Fakfak adalah. Satu koperasi bisa mengelola anggaran mencapai Rp. 3 Miliar. Ini anggaran tidak sedikit sehingga butuh kematangan dan kemampuan dalam mengelola organisasi terutama soal koperasi.
“Ini anggaran tidak sedikit dan tidak main-main jumlah nilainya bapak/ibu sekalian, salah kelola bisa berbahaya, oleh sebab itu. Sebagai bupati, saya harapkan agar bisa berembuk dan memilih pengurus koperasi itu orang-orang yang betul-betul punya kemampuan dan tidak terikat sebagai pengurus aparat kampung”, Minta Bupati Samaun Dahlan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh mataradarindonesia.com. bahwa saat ini pembentukan Koperasi merah Putih di Kabupaten Fakfak sudah mencapai 70 persen dari 17 Distrik. Hanya saja untuk Distrik yang belum dibentuk adalah Distrik Tomage karena kepala kampung sangat sulit ditemui.
Informasi yang diterima media ini juga bahwa terkait dengan konfirmasi arahan Bupati Fakfak bahwa jangan libatkan keluarga aparat kampung dalam pengurus Koperasi ternyata sudah dilaksanakan dan selama ini proses pendampingan dan pembentukan koperasi tersebut telah disampaikan untuk dihindari hal-hal yang tidak diinginkan
Dinas Koperasi juga telah mengarahkan untuk penunjukkan anggota koperasi merah putih berdasarkan musyawarah masyarakat kampung sehingga tidak terjadi salah paham diantara mereka.
Dinas koperasi juga telah berupayah semaksimal mungkin agar apa yang diarahkan Bupati benar sebagaimana yang dilakukan selama ini. terkaait trnasfer dana Koperasi.
Setelah koperasi dibentuk mereka usulkan kegiatan tersebut ke Bank selanjutnya Bank mempelajari dan lakukan verifikasi jika sesuai maka kemudian anggaran dicairkan sebagaimana usulan program mereka.(ret)
