Riau – Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia meminta kepada Calon Presiden, Calon Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota-red), Calon Anggota Legislatif seluruh indonesia untuk tidak jadikan UMKM sebagai Komoditi Politik ditengah pahit petirnya perjuangan mereka. Menurutnya, perjuangan mereka cukup sakit dan harus dihargai.
Pasalnya, perjuangan untuk membangun sebuah UMKM tidak segampang membalik telapak tangan namun melalui proses panjang yang cukup berat sehingga mereka (UMKM-red) harus dijaga dengan baik, diberikan subsidi bantuan karena mereka adalah garda terdepan pembangunan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa kita yaitu Negara Kesatua Repbulik Indonesia.
Ditengah ribuan peserta UMKM di Provinsi Riau, bahlil terinspirasi perjuangan Nabi Muhammad Saw, bahwa ketika itu Rasulullah Saw menjalankan syiar Islam melalui jalur dagang persis seperti yang dijalankan Kementerian Investasi/BKPM saat ini melalui program UMKM namun harus dijalankan dengan baik.
Bahlil katakan bahwa UMKM merupakan salah satu program yang ketika itu sampai dengan saat ini membawah indonesia kuat dalam bidang ekonomi. lagi-lagi kata bahlil, UMKM Garda terdepan ketahanan ekonomi bangsa, diceritakan bahwa saat itu tahun 1998 terjadi krisis ekonomi melanda indonesia dan yang mampu bertahan sebagai benteng perekonomian adalah UMKM bukan Perusahaan raksasa dan yang besar-besaran.
“Hari ini sebenarnya kita menjalankan sunnah Rasulullah SAW, Kenapa, karena Rasulullah SAW ketika menjalankan Syiar Agama Islam melalui dagang, sejalan dengan itu program yang dilaksanakan Kementerian Invetasi/BKPM RI saat ini prakteknya hampir mirip-mirip dengan perjalanan Rasulullah SAW ketika itu. Ia melaksanakan Syiar Islam sambil berdagang, kita menjalankan tugas Investasi dengan memberikan kemudahan kepada UMKM.”, Inspirasi Bahlil Lahadalia melalui youtube Kementerian Investasi dikutip mataradarindonsia.com
Bahlil menguraikan bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia secara nasional pada Kuartal Ke II mencapai 5,17 Persen, sementara Inflasi saat ini dibawah 4 persen, jika dibandingkan dengan Negara eropa, amerika. Masih jauh pertumbuhan ekonomi dengan amerika
“Ini pertumbuhan ekonomi tertinggi didunia khususnya di negara-negara G20. Inflasi dibawah 4 persen, Eropa dan Amerika termasuk Korea mereka kalah dari sisi pertumbuhan ekonomi, indonesia hanya dibawah China dan India, yang lainya dibawah rata-rata” Ungkap Bahlil.
Bahlil katakan bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi karena konsumsi nasional dan investasi, selanjutanya Investasi Indonesia tercatata di Kuartal Ke II sebesar Rp. 389,8 Triliun, Provinsi Riau adalah penyumbang kelima besar untuk Investasi Nasional, dan Provinsi Kontribusi nomor 2 untuk PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Mengalahkan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“UMKM dalam Sejarah bangsa telah mampu memainkan peran penting untuk menjaga kedaulatan ekonomi bangsa kita, pertumbuhan ekonomi indonesia untuk investasi dalam kurun waktu pasca pandemic Covid – 19 tercatat 99 Persen unit usaha ialah UMKM yang jumlah 64.300.000 lebih, tidak lebih dari 1 persen jumlah pengusaha dan menengah. Mampu cipatakan lapangan pekerjaan 120 Juta dari 134 Juta jadi yang membawah indonesia kuat dan keluar dari krisis yaitu UMKM.”, Urainya.
Lanjut dijelaskan Bahlil bahwa Tahun 1998 terjadi Krisis Ekonomi hampir semua Perusahaan besar koleps, sebagian mulai mengatakan pailit diri sementara yang menjaga benteng pertahanan ekonomi kita ialah UMKM dengan posisi kondisi ekonomi kita. kata dia, saat itu adalah, 88 persen terjadi Inflasi, devisit ekonomi 15 persen, tetapi mereka UMKM yang menjaga ibu pertiwi saat itu, bukan pengusaha besar, Cerita Bahlil soal perjuangan UMKM
“Namun jujur harus saya katakan dari lubuk hati yang paling dalam, pemerintah belum hadir secara total dan sepenuhnya untuk mengintervensi kesejahteraan UMKM, ini benar, kenapa saya ngomong jujur, dari semua Menteri Kabinet Indonesia Maju, 34 Menteri, yang punya Sejarah UMKM hanya Menteri Investasi
Saya pernah menjual ikan di pasar, pernah menjual bawang, pernah punya omset Rp. 60 Juta, dan saya tau betul pahit petirnya UMKM, pinjam uang di Bank diputar-putar, izin mau dibuat diputar-putar, pinjam uang di Bank mereka minta Asset, saya tau sakit bapak/ibu semua, jangan bicara UMKM kalau yang bicara orang kaya, boleh orang kaya tapi pernah menjadi orang miskin,”, Urai Bahlil tentang sakitnya perjuangan UMKM.
Bahlil memberikan gambaran bahwa sesungguhnya Kementerian yang ia pimpinan adalah mengurus Investasi yang besar-besar, namun karena Bahlil sendiri merupakan seorang Menteri di cabinet Indonesia Maju dibawah Kepemimpinan Jokowi yang pernah bergelut di dunia UMKM sehingga ia juga tidak lewatkan kebijakan pemerintah soal adanya kemudahan Investasi UMKM diberbagai Daerah.
“Investasi, Kementerian Investasi ini tugasnya urus Investasi besar yang nilainya milyaran bahkan Triliunan rupiah, mana ada Sejarah Kepala BKPM mengurus Investasi UMKM. Kalau bukan pernah Menterinya merasakan pahit petir sakitnya UMKM di daerah-daerah, saya buat kebijakan untuk kemudian UMKM harus mendapatkan perhatian yang baik dari Pemerintah.
Atas dasar kebijakan saya, saya sampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi bahwa UMKM hidup ketika ada Pilkada, Pileg, Ketika ada Pilpres, dan mereka selalu dijadikan sebagai Komoditi Politik, saya sebagai Menteri yang lahir besar dari UMKM tidak ingin kejadian ini terjadi secara terus menerus.
Untuk mengantisipasi itu, kebijakan yang kami lakukan adalah kebijakan kredit landing Tahun 2020 jumlah Rp. 6.000 Triliun, di tahun 2023 saat ini telah dikucurkan Bank naik menjadi 6.300-6.500 Triliun, sementara itu kredit yang dibawah ke luar negeri Tahun 2020 sebesar Rp. 300-400 Triliun, nilai sebesar ini untuk UMKM tidak lebih Rp. 1.000 Triliun, hanya sekitar 18-19 persen, selebihnya kepada pengusaha besar.
Tetapi uang yang dihimpun oleh pengusaha besar adalah uang yang bersumber dari UMKM disitulah saya katakan ketidakadilan perbankan kepada UMKM dalam menyalurkan kredit, saat itu saya usulkan melalui (RATAS) kepada Bapak Presiden untuk membuat kebijakan yang berpihak pada UMKM
Kebijakan yang dilakukan saat itu adalah memberikan kredit dengan nilai yang besar kepada UMKM dan itu disetujui Presiden Jokowi karena Presiden juga dari UMKM.”, Ulas Bahlil. Mantan Orang Miskin yang kini menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM RI.
Bahlil memberikan motivasi dan semangat kerja kepada UMKM seluruh Indonesia bahwa menjadi UMKM bukan berarti anggota Keluarga tidak bisa menjadi orang hebat, belum tentu, ia katakan bahwa ketika Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi. Bahlil perjuangkan nasib UMKM dimana ia tidak ingin kredit Bank melalui Program KUR nasabah UMKM harus ada agunan,
“Tidak ada jaminan konglomerat akan menjadi konglomerat terus, tidak ada jaminan anak UMKM tidak menjadi Konglomerat dan juga anak UMKM bisa jadi Presiden yaitu Presiden Jokowi oleh karena itu UMKM yang melakukan kredit Bank tidak diberikan agunan apapun karena yang menjadi jaminan adalah Pemerintah”, Beber Lahadalia. (ret)