Fakfak – Masuk di Musim Haji Tahun 1445 H/2024 M, Jemaah Calon Haji asal Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat mengikuti penerbangan perdana dari Bandara Siboru Fakfak menuju Sorong dan transit ke Makassar
Bandara Karya Mantan Bupati Fakfak. Mohammad Uswanas ini dikaryakan untuk kepentingan Bangsa dan Negara, terutama masyarakat di Kabupaten Fakfak – Papua Barat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Beban pesawat Wings Air jenis ATR 72-600 saat ini terbang melayani penerbangan rute Fakfak tidak mendengar keluhan mereka lagi khususnya soal take off and landing karena panjang runway sudah sangat normal walaupun masih sekelas Wings Air dan rencana terus dikembangkan.
Pasti dipastikan beban saat take off ketika masih di Bandara Torea sudah tidak sama dengan saat relokasi di Bandara Siboru Fakfak pasalnya kalau di Torea panjang runway hanya 1.200 sementara Bandara Siboru memiliki panjang runway sebesar 1.600 meter dengan memiliki lebar 30 Meter.
Perbedaan lainya adalah Bandara Torea sudah sangat susah untuk dikembangkan baik rencana perpanjangan maupun pelebaran sementara Bandara Siboru masih sangat bisa untuk diperluas dari sisi panjang maupun lebar dan rencana tahun 2025 akan dimulai pekerjaan tambahan.
Bandara ini mempunyai luas area lima ribu meter persegi yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun. Bandara ini merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan nilai kontrak sebesar Rp 832,5 miliar pada pekerjaan sisi darat dan sisi udara.
“Runway bandara ini sepanjang 1.600 meter x 30 meter dan akan menjadi sarana akomodasi transportasi udara yang utama di Kabupaten Fakfak. Hal ini menggantikan fasilitas bandara sebelumnya, yaitu Bandara Torea, panjang runway hanya 1.200 meter x 30 meter dan tidak dapat diperluas lagi.”, Lapor Menhub belum lama ini
Bandara Siboru ini akan menjadi jembatan udara di wilayah Papua Barat, menghubungkan Fakfak dengan daerah-daerah yang lain, Fakfak ke Sorong, ke Timika, ke Kaimana, ke Amahai, ke Babo, ke Dobo, ke Bintuni, dan lain-lainnya.
“Papua semakin berkembang, pembangunan semakin banyak, kegiatan ekonomi semakin meningkat, sehingga dibutuhkan fasilitas dan sarana transportasi yang lebih baik. Bandara Siboru kedepan akan meningkatkan konektivitas di Papua, meningkatkan mobilitas orang, meningkatkan mobilitas barang, dan membuka banyak peluang untuk memicu tumbuhnya ekonomi-ekonomi baru usaha-usaha baru.”Terang Jokowi
Presiden Jokowi berpesan kepada pemerintah daerah dan masyarakar agar bisa memanfaatkan bandara ini sebaik-baiknya, memanfaatkan akses yang semakin terbuka untuk memperkenalkan potensi-potensi yang ada di daerah kita ini, memperkenalkan destinasi-destinasi wisata yang ada, dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah Papua.
Uswanas juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih tak terhingga kepada Pemerintah Pusat. Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan, Menteri Investasi dan perangkat pemerintahan lainya termasuk di Papua Barat maupun Fakfak atas dukungan dan dorongan pembangunan bandar aini
Tentunya kata dia, bandara ini dibangun dalam rangka mempermudah akses penerbangan udara di Kabupaten Fakfak karena melihat prospek bandara torea ketika itu susah untuk dikembangkan dan kepada masyarakat fakfak Uswanas menyampaikan bahwa bandara ini adalah bandara untuk rakyat fakfak dan asset pemerintah daerah.
“Saya kira ini adalah persembahan untuk kita semua, silahkan saja gunakan yang penting kita saling jaga agar tidak terjadi kerusakan dari sisi fasilitasnya, kita juga harus dukung pihak pengelola bandara dari sisi keamanan dan menjaga kebersihan untuk kepentingan kenyamanan kita semua di Bandara ini”, Pesan dan harapan Mocha. (ret)