Home / Ekonomi / Ditangan Bahlil Era Kepemimpinan Presiden Jokowi, Investasi Luar Pulau Jawa Meningkat

Ditangan Bahlil Era Kepemimpinan Presiden Jokowi, Investasi Luar Pulau Jawa Meningkat

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia menggelar Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2023, Rakornas tersebut yang telah usai menghadirkan DPMPTSP Seluruh Indonesia baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Gubernur dari 38 Provinsi serta total Bupati/Walikota Indonesia.

Dihadapan Presiden Joko Widodo, ratusan Kepala Daerah se-indonesia, Menteri Bahlil mengatakan bahwa Investasi sejak sebelum masa kepeimpinan Presiden Jokowi tumbuh tidak merata hanya ditanganya era kepemimpinan Jokowi selama 2 periode investasi Jawa luar pulau jawa tumbuh secara merata dan itu merupakan ide dan gagasan yang dituangkan dalam rencana kerja Presiden dan Wakil Presiden era Jokowi dan Ma`ruf Amin

Dikatakan Bahlil bahwa Rakornas Investasi tersebut merupakan tradisi di Kementerian Investasi/BKPM RI untuk melakukan evaluasi dari tahun yang telah dilewati untuk menyusun program tahun berikutnya, rakor tersebut kemarin dilakukan sehari sebelum Jokowi tiba di Indonesia dari lawatanya diluar negeri dengan menghadirkan ratusan kepala daerah Gubernur, Bupati/Walikota Se-Indonesia

Rakornas Investasi ini merupakan terakhir dalam masa Kabinet Presiden Joko Widodo Periode 2, Bahlil dilantik sejak 23 Oktober 2019, ketika itu ungkap Bahlil, dia diperintahkan Presiden Jokowi untuk mendorong Investasi yang berkualitas, cirinya adalah, penyebaran investasi harus merata di seluruh indonesia, artinya, Jawa dan Luar Pulau Jawa harus merata

“Sejak Indonesia Merdeka sampai 2020 Kuartal Ke-III, Investasi diluar pulau jawa lebih besar ketimbang di Pulau Jawa, alhamdulillah, atas kewenangan yang diberikan Kementerian Investasi untuk merumuskan langkah-langkah komprehensif dan terukur secara regulasi, maka sejak 2020 kuartal ketiga dan 2023 kuartal ketiga dan sebentar lagi masuk kuartal ke-IV, Investasi diluar pulau jawa sudah lebih besar ketimbang pulau jawa”, Ungkap Bahlil

Bahlil rincikan dikuping langsung Presiden Jokowi, Menteri BUMN ET Interim Menko Marves. Erik Thohir, Mendgari Tito Karnvaian, dan Menteri ATR Hadi Tjahjanto. Untuk perkembangan Investasi PMA (Penanaman Modal Asing) tertinggi di Sulawesi Tengah mengalahkan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah termasuk Maluku Utara, ini karena Presiden memberikan regulasi penguatan kepada Kementerian Investasi

Dia juga menguraikan bahwa atas arahan Presiden Joko Widodo agar mengurus Investasi jangan yang besar dan mengabaikan Investasi kecil seperti UMKM, bahlil sampaikan tahun 2022 selain target Investasi 1.207 Triliun disampingi itu UMKM mampu memberikan konstribusi kurang lebih 340 Triliun lebih diluar 1.207 Triliun sebagai bentuk afirmatif negara dalam memberikan kemudahan mereka lewat NIB gratis

Dilaporkan juga pada tahun 2019 mesikpun tahun meletusnya Covid-19 merebak diseluruh dunia, ketika itu FDI (Penanaman Modal Asing) sangat susah masuk di Indonesia ditambah kondisi ekonomi global yang belum baik tetapi FDI Indonesia sejak tahun 2020 sampai 2023 PMA dan PMDN perimbangannya 52-53 Persen PMA sedangkan PMDN Indonesia diangka 47-48 Persen, jadi FDI Indonesia sangat tinggi

Untuk di Asia Tenggara berdasarkan data antet, lanjut Bahlil, FDI yang masuk secra global dunia itu yang pertama Amerika, Asia Tenggar, dan Asia Tenggara untuk sekktor keuangan Singapura yang paling terbesar tetapi di sektor riil Indonesia lebih dominan, untuk KPI (Key performance Indocator) tentang kalobarsi dengan pengusahan daerah dan UMKM,

Dapat disampaikan bahwa sejak peraturan Menteri Investasi 2020 tentang kolaborasi pengusaha daerah sedang berjalan mesikpun belum maksimal dan butuh kesadaran bersama semua pihak terutama pengusaha nasional lebih mendekatkan pelayanan pemerataan pembangunan ke daerah melalui pengusaha daerah

“Kedepan, Hilirisasi ini sangat penting kedepan yang tidak bisa kami kendor, kepala daerah Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala DPMPTSP Provinsi maupun Kabupaten/Kota adalah benteng terdepan untuk menjaga Investasi, jadi kalau hari ini ada yang mengatakan hilirisasi adalah jalan yang keliru saya ingin mengatakan bahwa yang bicara itu otaknya yang keliru, negara harus tegak lurus untuk menjaga kedaulatan bangsa kita”, Tegas Bahlil.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong peningkatan investasi yang memberikan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta mendatangkan penerimaan bagi negara dan daerah.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi, Kamis (07/12/2023), di Balai Kartini Exhibition and Convention Center, Jakarta.

“Investasi harus terus tumbuh karena juga investasi akan mendatangkan penerimaan negara, mendatangkan penerimaan negara dan juga penerimaan daerah. Banyak yang bertanya, “Pak investasi itu selain [meningkatkan] kesempatan kerja apa sih?” Penerimaan negara. Karena PPh Badan pasti kita dapat, PPh Karyawan pasti kita dapat. Bea ekspor, PNBP, kalau kita ikut masuk saham berarti juga dapat dividen setiap tahunnya,” ujarnya.

Untuk mengoptimalkan dampak dari investasi, Presiden pun mendorong kemitraan antara investor dengan pengusaha nasional dan daerah. “Seberapa pun sahamnya tapi yang pengusaha daerah ada, pengusaha nasional ada,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mendorong jajaran terkait untuk memberikan perhatian khusus pada investasi bagi produk untuk ekspor. Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong agar jajarannya bisa fokus pada investasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, serta memberikan nilai tambah yang tinggi melalui hilirisasi industri.

“Kenapa hilirisasi? Karena memberikan nilai tambah yang tinggi. Coba kita lihat, 2017 ekspor nikel kita berada di angka 3,3 miliar Dolar AS. Begitu masuk ke hilirisasi di tahun kemarin 2022 berada di angka 33,8 miliar Dolar AS. Lompatannya berapa berarti? Melompat sangat tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa saat ini semua negara mendorong investasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk itu, Presiden meminta jajarannya berupaya menangkap peluang investasi pada bidang ekonomi hijau dan ekonomi biru karena ke depannya produk-produk tidak ramah lingkungan itu akan sulit diterima di beberapa negara.

“Blue economy, green economy yang memakai green energy itu yang semua orang sekarang ini kejar semuanya. Misalnya, yang berkaitan dengan geotermal, geotermal mungkin baru satu dua bulan ini, melompat banyak saham di bursa kita, melompat sampai 7 kali, melompat sampai 10 kali gara-gara dia berada di lingkaran green energy. Banyak investor yang mengejar ke ini geotermal, solar panel, power plant, hydropower, ini investasi-investasi ke depan yang sangat menjanjikan,” jelasnya.

Dalam acara tersebut, hadir juga para gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia. Presiden Jokowi pun meminta agar para kepala daerah dapat mendorong investasi di daerahnya, utamanya agar investasi di luar Jawa makin besar lagi dibandingkan di Pulau Jawa meskipun saat ini investasi di luar Jawa telah lebih besar [52 persen] daripada di Pulau Jawa [48 persen].

“Tugas gubernur, bupati, wali kota, kepala PPSP mendorong agar investasi di luar Jawa makin besar. Juga tugas pemerintah menyiapkan infrastrukturnya karena di luar Jawa juga memerlukan itu,” tandasnya. (ret)

About admin

Check Also

Soal Lokasi Pembangunan Pabrik Pupuk, Bukan Tanpa Alasan Dibangun di Fakfak

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan ...

Pj Gubernur Sultra Hadiri Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024

Jakarta – Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto menghadiri secara langsung Apel ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!