Fakfak – Bupati Fakfak periode 2010–2020 sekaligus salah satu pendiri Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Dr. Muhammad Uswanas, M.Si., menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda Ke-XI Polinef.
Dalam pidatonya, Uswanas menegaskan kembali peran strategis Polinef sebagai satu-satunya politeknik negeri di Tanah Papua dan menjadi aset penting negara dalam memperkuat pendidikan vokasi di Kawasan Timur Indonesia.
Uswanas meluruskan berbagai anggapan keliru mengenai penerimaan mahasiswa Polinef. Ia menegaskan, seluruh proses seleksi dilakukan secara nasional oleh pemerintah pusat tanpa panitia lokal.
“Ini aset negara, aset pemerintah pusat. Karena itu penerimaan dilakukan secara nasional,” ujarnya. Ia juga menepis isu bahwa Polinef hanya diisi mahasiswa dari luar daerah.
“Tadi saya lihat sekitar 58 persen mahasiswa kita lahir di Fakfak,” Terang disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam orasinya, Uswanas menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang berorientasi pada karya nyata, kompetensi, dan kesiapan kerja.
Menurut dia, dunia kerja kini bergerak cepat akibat perkembangan teknologi dan globalisasi.
“Vokasi itu menciptakan orang siap kerja dan juga mampu menciptakan lapangan kerja. Dunia tidak lagi hanya menuntut hafalan teori, tetapi hasil dan kemampuan beradaptasi,” ujarnya.
Uswanas juga menyoroti peluang besar Fakfak sebagai daerah yang tengah bersiap memasuki era industri migas. Ia mengingatkan Polinef agar memanfaatkan momentum ini dengan menyiapkan tenaga terampil yang relevan dengan kebutuhan industri hulu dan hilir.
“Dua blok migas besar berada di Fakfak. Tahun 2026 daerah ini mulai masuk fase produksi. Politeknik harus menjadi pusat lahirnya tenaga ahli di bidang pertambangan, gas, dan minyak,” katanya.
Menutup orasi, Uswanas mendorong para lulusan untuk optimis dan tidak minder dengan latar belakang institusi pendidikan daerah. Ia mengutip pemikiran filsuf René Descartes, Cogito Ergo Sum, sebagai pengingat bahwa daya pikir menentukan masa depan seseorang.
“Jangan ragu. Kalau kita berpikir maju, maka kita ada. Dunia tidak memberi tempat bagi orang yang apatis. Berpikirlah seperti sarjana dan bangun daerah ini,” ujarnya.
Uswanas mengucapkan selamat kepada seluruh lulusan dan mendorong sivitas akademika Polinef terus memperkuat mutu pendidikan vokasi demi kemajuan Fakfak dan Papua.
Polinef Untuk Semua :
Pionir berdirinya Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Mohammad Uswanas, menepis anggapan bahwa mayoritas mahasiswa Polinef berasal dari luar daerah.
Dikatakan Mohammad Uswanas dalam sambutan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XI Polinef di Fakfak, Papua Barat, Kamis (13/11/2025).
Uswanas menegaskan, bahwa lebih dari separuh mahasiswa Polinef adalah putra daerah.
“Berdasarkan data, sebanyak 58 persen calon mahasiswa yang diterima dan belajar di Polinef merupakan kelahiran Fakfak,” ujarnya.
Mantan Bupati Fakfak dua periode itu menuturkan, kehadiran Polinef tidaklah mudah diwujudkan.
Ia menekankan bahwa Polinef merupakan kampus politeknik negeri pertama yang berdiri di Tanah Papua.
“Perlu diketahui, ini satu-satunya kampus politeknik negeri pertama di atas Tanah Papua,” tegasnya.
Uswanas menambahkan, Polinef adalah aset negara sehingga penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara nasional.
Karena itu, kampus ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berkuliah dan ikut membangun Fakfak.
Selain itu, politikus Golkar tersebut menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang berorientasi pada karya nyata dan kebutuhan dunia kerja.
“Sampai hari ini kita masih berhadapan dengan tantangan tenaga kerja. Pendidikan vokasi hadir untuk membekali peserta didik dengan keahlian praktis dan teknis di bidang tertentu,” jelasnya.
Ia menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa pendidikan vokasi merupakan jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan sesuai tuntutan dunia kerja.
Sejarah Berdirinya Polinef
Politeknik Negeri Fakfak (POLINEF) berdiri berdasarkan launching yang dilaksanakan di Gedung Wintder Tuare pada tanggal 18 Oktober 2012 di Kabupaten Fakfak dan sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 tahun 2012 tanggal 29 Oktober 2012 Tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kelola Politeknik Negeri Fakfak.
Pendirian Politekni Negeri Fakfak di prakarsai oleh Bupati Fakfak Drs. Mohammad Uswanas, M.Si dan peletakan batu pertama pendirian oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso.
Mulai tahun 2012/2013, Polinef menyelenggarakan Pendidikan Vokasional Program D3, yang terdiri dari Program Studi Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin, Program Studi Teknik Sipil, dan Program Studi Manajemen Informatika.
Pada tahun2016 Poinef menambah 2 program Studi baru yaitu: Program Studi Teknik Listrik dan Program Studi Agroindustri. Tahun 2015 dan 2016 Polinef telah menamatkan (wisuda) mahasiswa pertama, dan angkatan kedua sejumlah 54 orang pada tahun 2015, dan 85 orang pada tahun 2016.


