Bekasi – Pejabat Gubernur Papua Barat Daya Dr. Drs. Mohammad Musa’ad, MSi berkunjung sekaligus menjadi pembicara hari ketiga pada Study Motivation Training (SMT) Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Kabupaten Setu, Jawa Barat.
Kepada ratusan santri peserta SMT, Musa’ad berbagi pengalaman hidup hingga sukses menjabat sebagai Pejabat Gubernur. Sedari muda, Musa’ad sudah bercita-cita ingin bupati.
Itu sebabnya, selepas SMA ia melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.
Musa’ad sempat dibujuk oleh temannya yang saat ini sebagai Pejabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere untuk kuliah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di tanah Papua.
“APDN selesai jadi camat. Saya inginnya jadi bupati. Pak Ali Baham akhirnya kuliah di APDN,” cerita Musa’ad, Sabtu (13/7/2024) diunggah dari web resmi afknnuuwaar.com
Awal merantau di tanah Sulawesi, Musa’ad sempat terlena hingga menyebabkan nilai kuliahnya berantakan.
“Masuk di Unhas. Semester satu matematika nilai E, filsafat nilai E,” kenang Musa’ad.
Semester berikutnya, Musa’ad bangkit. Anak bungsu dari 21 bersaudara ini pun sukses mendapat nilai memuaskan.
“Saya ubah cara belajar. Semester dua semakin baik. Tidak ada nilai E. Semester tiga semakin bagus lagi,” ujar Musa’ad.
Pada semester kelima, tahun 1985, Musa’ad memantaskan diri ikut pencalonan sebagai Ketua Senat FISIP Unhas.
“Ada 11 calon, saya nomor satu suara terbanyak. Kemudian diambil tiga oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Hanya beda suara, Ketua Senat akhirnya dari Bugis. Saya sekretaris,” ungkap Musa’ad.
Peristiwa ini, lanjut Musa’ad, menjadi bukti bahwa mahasiswa Papua mampu bersaing dengan mahasiswa dari provinsi lain.
“Jangan berpikir saya Papua, jadi merendahkan diri. Saya dari Fakfak, daerah yang dikatakan terbelakang. Tetapi saya bisa bersaing dengan mahasiswa lain,” ujar Musa’ad.
Kemudian kiprah Musa’ad di dunia aktivis terus berlanjut. Ia bersama Pimpinan Ponpes Nuu Waar AFKN KH MZ Fadzlan R Garamatan di Makassar sempat mendirikan Himpunan Mahasiswa Irian Jaya (Hipmirja).
Rupanya Musa’ad dan Kiai Fadzlan sudah berteman sejak muda, ketika sama-sama di Fakfak, Papua Barat. Tidak puas lingkup regional, Musa’ad kemudian bergabung di Ikatan Mahasiswa Ilmu Politik se- Indonesia.
Saat itu, Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU 2022-2027) sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik. Sementara Musa’ad sebagai sekretaris.
Musa’ad selesai kuliah pada 1990. Ia sempat mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar. Kemudian menjadi dosen di Universitas Cenderawasih Jayapura hingga saat ini.
Kesuksesan karier Musa’ad ini tentu diraih dengan perjuangan dan kerja keras. Pada kesempatan SMT, Musa’ad berbagi tips meraih sukses.
“Poin pertama, tidak ada kata tidak mampu. Makhluk yang paling sempurna itu manusia. Buka surat Attin,” jelas Musa’ad.
Menurut Musa’ad, manusia lahir sebagai makhluk sempurna. Harus ditanamkan rasa yakin bahwa ketika kita dilahirkan sebagai manusia, kita dianggap Allah layak hidup di muka bumi.
“Ketika ada manusia yang hidup belum layak, maka itu ketidakmampuan memanfaatkan potensi,” ujar Musa’ad.
Poin kedua, jelas Musa’ad, tidak ada sesuatu yang bisa didapatkan dengan mudah, tanpa perjuangan. Semua butuh perjuangan. Sekecil apapun dibutuhkan berjuang.
“Semua manusia adalah berjuang. Sampai ke liang lahat tetap berjuang. Termasuk saat mencari ilmu. Kita belajar dari buaian hingga ke liang lahat. Kita harus terus belajar. Berjuang baru bisa mendapatkan hasil yang optimal,” kata Musa’ad.
Kemudian poin ketiga, menjaga hubungan dengan Sang Pencipta. “Ini tidak ada tawar menawar. Segala kehendak itu dari Allah,” ungkap Musa’ad menegaskan.
Musa’ad mengutip pernyataan Presiden RI ke 3 BJ Habibie soal tips sukses hidup. “BJ Habibie mengatakan kalau hidup kita ingin baik, maka kita harus mengejar lima K,” jelas Musa’ad.
Apa itu lima K? Kualitas iman dan takwa, Kualitas Iptek, Kualitas kerja, Kualitas karya, Kualitas hidup
“Lima Kualitas ini saya harapkan yang sejak kecil sampai dewasa harus kita usahakan,” ujar Musa’ad.
Pada akhir materinya, Musa’ad kembali menegaskan penting berjuang. “Tugas kita tetap berjuang, belajar tetapi kita juga tetap mendekat diri kepada Allah.
Belajar yang bagus, berjuang yang bagus maka Allah akan memberikan tempat yang baik di dunia,” ungkap Musa’ad. Tutup.
Sebelumnya, Pejabat Gubernur Papua Barat Drs H Ali Baham Temongmere, MTP membuka Study Motivation Training (SMT) Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/7/2024) sore.
Dalam sambutannya Ali mengungkapkan pentingnya iman atau agama dalam membimbing kesuksesan.
“Iman harus dijaga sampai dengan akhir hayat. Ini adalah motivasi terpenting,” ungkap Ali kepada para santri di Aula Ponpes Nuu Waar AFKN.