Puluhan prajurit TNI tandu Bupati Fakfak. Samaun Dahlan saat menghadiri Upacara memperingati HUT TNI – AD Ke-80. (5 Oktober 2025). momen yang sama berkenaan dengan ulang tahun Bupati Fakfak ke-57. (5 Oktober 2025)
Fakfak – Hari Ulang Tahun Ke-80. Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat. HUT TNI-AD tepatnya, Minggu, 5 Oktober 2025 di Fakfak berlangsung cukup meriah, aman dan lancar. dibawah naungan cuaca yang cukup cerah dan panas
Turut hadir dalam memperingati HUT TNI – AD ke – 80 di Fakfak adalah Bupati. Samaun Dahlan didampingi Istri tercintanya, serta Wakil Bupati Fakfak. Donatus Nimbitkendik juga didampingi Istri tercintanya.
Hari Kebesaran TNI yang dilaksanakan setiap tahun merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini dengan #tagline TNI Bersama Rakyat, untuk tema HUT TNI – AD Ke-80 tahun 2025 ini adalah : TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.
Tema ini mempertegas bahwa TNI selalu bersama rakyat, dimanapun, kapanpun dia berada. HUT TNI pada 5 Oktober diperingati karena bertepatan dengan tanggal tersebut karena TNI dibentuk setelah Kemerdekaan NKRI. 17 Agustus 1945.
Kasrem 182/JO Fakfak, Letkol Inf Eko Handono memimpin langsung upacara yang juga dihadiri oleh Bupati Fakfak dan Wakil Bupati Fakfak serta Forkopimda itu.
Dalam kesempatan itu, Letkol Inf Eko Handono membacakan amanat resmi dari Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
“Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia ke-80. TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” seru Letkol Inf Eko Handono membuka pidato amanat Panglima TNI.
Peringatan kali ini mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju” yang dinilai relevan dengan semangat zaman dan tantangan geopolitik global.
Letkol Inf Eko Handono juga menegaskan bahwa tema tersebut menggambarkan arah dan visi TNI sebagai institusi yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
“Makna yang terkandung dalam tema tersebut adalah bahwa TNI lahir dari rakyat, bersama rakyat, dan berjuang demi rakyat.
Hal ini menekankan kedekatan TNI dengan masyarakat sebagai kekuatan inti bangsa,” tambahnya.
Lebih jauh, dalam amanatnya, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan penting kepada seluruh prajurit dan PNS TNI agar dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas dan pengabdian.
Pertama, Panglima mengajak untuk memperkokoh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Luaskan hati untuk terus beribadah karena hanya kepada-Nya kita berserah diri dan mendapatkan kekuatan,” tegasnya.
Kedua, ia menekankan pentingnya menjaga soliditas antar satuan TNI dan memperkuat kemanunggalan dengan rakyat.
“Kita harus selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” lanjut Kasdam XIX/TT.
Ketiga, kewaspadaan terhadap penggunaan media sosial menjadi perhatian khusus. Panglima mengingatkan agar prajurit tidak gegabah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Tahan diri untuk tidak latah berkomentar maupun menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh jajaran TNI untuk menghindari segala bentuk pelanggaran hukum dan tindakan yang merugikan rakyat, karena pada dasarnya TNI hadir untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
“Laksanakan setiap tugas dengan ikhlas. Jangan ada sedikitpun niat untuk merugikan rakyat, karena kepercayaan rakyat adalah kekuatan utama kita,” tegas Kasrem 182/JO Fakfak menyampaikan amanat Panglima.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran TNI atas dedikasi dan integritas dalam mengemban tugas negara.
Ia menekankan bahwa kepercayaan publik terhadap TNI adalah aset yang harus dijaga dengan komitmen dan kerja nyata.
“Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan apresiasi kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI atas dedikasi dan integritas dalam menjalankan tugas.
Namun, hal itu janganlah menjadikan kita lengah dan berbangga hati. Masih banyak hal yang harus kita benahi bersama,” pungkasnya.
Setelah pelaksanaan upacara yang berlangsung di RTH, tamu undangan disuguhi dengan beberapa atraksi yaitu, persembahan tari Sawat dari Tanama dan Cengkeh Tiga, kemudian reok ponorgo serta tari sulawesi dari IKWSS.
Acara itu terus berlanjut dengan wayase bersama. diambang istirahat ada sebuah kejutan TNI kepada Bupati Fakfak. Samaun Dahlan dalam momentum tersebut.
Samaun dikerumuni puluhan prajurit kemudian mereka mengangkat Bupati terkaya papua barat itu dan menanduknya keliling RTH (Lokasi Upacara). dan berakhir dengan penyerahan kue ulang tahun serta pemotongan kue tumpeng
Sejarah Singkat HUT TNI
Dirangkum dari website resmi TNI, HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati setiap 5 Oktober karena pada tanggal tersebut lah organisasi militer Indonesia pertama kali dibentuk. Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mendirikan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.
Pembentukan TKR adalah respon atas kebutuhan kekuatan pertahanan resmi untuk menjaga kemerdekaan dari ancaman militer Belanda. Sebelum menjadi TNI seperti sekarang, organisasi ini mengalami beberapa perubahan.
TKR awalnya berasal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR), kemudian disusun ulang menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) agar memiliki struktur yang lebih teratur dan sesuai dengan dasar militer internasional
Upaya pemerintah untuk menyatukan berbagai kekuatan bersenjata terus dilakukan. Hingga pada 3 Juni 1947, Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun disahkan. TNI merupakan gabungan antara TRI dan badan-badan perjuangan rakyat