Fakfak – Media sosial bukan tempat yang paling tepat untuk curhat masalah rumah tangga karena dapat mengekspos aib, memperburuk hubungan, dan menimbulkan dampak negatif seperti kritik publik dan stigma. Masalah rumah tangga sebaiknya diselesaikan secara pribadi dengan pasangan atau didiskusikan secara privat dengan orang kepercayaan.
Ketua TP PKK Kabupaten Fakfak. Nurwidayati saat memberikan materi pada kegiatan retreat dan latihan kepemimpinan persekutuan wanita Se-GPI Papua, rabu, 15 Oktober 2025 siang di Gedung Diklat pemda fakfak menyampaikan ada dua sisi penggunaan media sosial belakangan ini bagi khalayak, Sisi negatif adalah mengumbar semua rahasia rumah tangga ke publik dan sisi positif adalah penjualan online atau hal manfaat lainya.
“Saya lihat banyak sekali menyalahgunakan media sosial, ada dua pilihan bagi Ibu-Ibu untuk memanfaatkan media sosial yaitu, manfaat Negatif dan Manfaat positif, kalau manfaat negatif adalah suka membuka aid sendiri saat berkelahi dengan suami, dan manfaat positif adalah berjualan online atau manfaat lainya yang tidak mengumbar aib orang lain”, Begitu sorotan Ketua TP PKK Fakfak,
Disampaikan Istri tercinta Bupati Fakfak. Nurwidayati Samaun Dahlan ini bahwa alasan media sosial bukan tempat yang baik untuk curhat masalah rumah tangga adalah : Membuka aib dan mempermalukan pasangan : Curhat di media sosial sama saja dengan menyebarkan rahasia rumah tangga, yang dianggap sebagai amanah besar dan tidak boleh diumbar. Hal ini juga bisa mempermalukan pasangan di mata publik.
Mengundang kritik dan stigma, disampaikan bahwa Anda bisa mendapatkan komentar negatif atau simpati palsu, dan orang lain dapat membuat kesimpulan yang salah tentang hubungan Anda, Tidak efektif untuk penyelesaian masalah : Masalah rumah tangga membutuhkan komunikasi empatik dan solusi dari kedua belah pihak, bukan opini publik.
Dampak buruk pada kesehatan mental: Curhat di media sosial bisa membuat Anda merasa diabaikan atau justru memperburuk stres dan kecemasan, Masalah ekonomi dan ranjang : Membagikan masalah ekonomi atau ranjang di media sosial dapat menimbulkan pandangan negatif terhadap pasangan dan bahkan mengundang “ain” (kejahatan mata) yang berbahaya bagi keharmonisan keluarga.
Dia mengajak kaum perempuan terutama Ibu-Ibu rumah tangga agar setiap masalah dapat diselesaikan secara internal bahkan musyawarah untuk mufakat bisa ditempuh didalam ruamh tangga. Tapi ia menegaskan agar semua masalah tidak diumbar ke media sosial. bicarakan masalah secara langsung dan terbuka dengan pasangan anda untuk mencari solusi bersama-sama tanpa harus buka semuanya ke media sosial.
“Alihkan fokusmu pada hal-hal positif ketika menggunakan media sosial. Bagikan momen bahagia, kesuksesan, atau inspirasi yang bisa memberikan nilai tambah bagi orang lain dan meningkatkan suasana hatimu secara keseluruhan. Lebih bermanfaat,. Misalnya, kamu bisa memposting tentang kegiatan menyenangkan bersama keluarga atau pencapaian pribadi yang bagimu memang membanggakan. Ini gak hanya menjaga privasi tetapi juga membangun personal branding yang positif di platform media sosial.” Pesan Ketua TP PKK Fakfak
Ia mengingatkan semua istri pejabat dan sebagai Ketua TP PKK Fakfak agar selalu menjaga etika dan norma kesopanan dimuka publik. Menurutnya, berbuat baik saja disoroti apalagi berbuat salah menjadi bulan-bulanan netizen. Oleh sebab itu sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Fakfak meminta agar semua pihak dalam menggunakan media sosial harus lebih bijak. Terutama ibu-ibu yang suka curhat tabiat baik buruk seorang suami. Sebaiknya jangan umbar rahasia rumah tangga ke medsos
“Sebagai seorang istri pejabat maupun istri bukan pejabat. Tetapi khusus istri pejabat agar selalu menjaga sikap sehari-hari sehingga tidak dapat disoroti publik, kita berbuat baik saja masih ada yang soroti apalagi berbuat salah itu lebih fatal. Netizen sekarang lebih tajam bumbu-bumbunya jadi kita harus bisa menjaga tingkah laku tutur kata dan yang pasti adalah bisa menjadi tangan berkat buat orang lain”, Ujarnya.
(ret)
