Pimpinan Rimbun Grup, Jeff Setiawan Winata yang akrab dikenal dengan Pak Jeff, sekaligus pemilik Pesawat Rimbun Air, “Selain dua pesawat yang kini sedang beroperasi dibeberapa wilayah di Indonesia, termasuk Papua, akan datang lagi 3 unit pesawat yang sama lagi jenis Boeng 737-8000 diakhir tahun 2022.”, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Bandung – Pimpinan dan seluruh Crew Rimbun Grup, Rabu, (23/3) kemarin menghadiri acara do`a syukur sekaligus Launching penerbangan perdana Pesawat Rimbun Air yang berfungsi sebagai Pesawat Cargo,
Do`a syukur dipimpin oleh Pdt. Andrew, sedangkan prosesi Launching penerbangan perdana pesawat kedua ini dipimpin langsung oleh Jeff Setiawan Winata sebagai pimpinan perusahaan PT. Rimbun Grup, didampingi Managing Direktur. Romdani.
Pesawat Rimbun Air jenis Cargo tersebut, kemarin selanjutnya diterbangkan menuju Jakarta, sekitar pukul 19.30 malam oleh Yudhi dan Nico, masing-masing sebagai Pilot dan Co Pilot, setelah dilakukan pemeriksaan DKPPU direktorat kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara dengan memenuhi standard penerbangan Indonesia dinyatakan layak terbang dan lengkap dokumentasinya
Syukuran atas penerbangan perdana kedua Rimbun Air ini langsung berlokasi di Hanggar Bandung, Kawasan Bandara Husein Sastranegara, Hanggar ini merupakan salah satu tempat service semua jenis pesawat.
Pimpinan Rimbun Grup, Jeff Setiawan Winata yang akrab dikenal dengan Pak Jeff, sekaligus pemilik Pesawat Rimbun Air mengatakan selain dua pesawat yang kini sedang beroperasi dibeberapa wilayah di Indonesia, nanti masuk lagi 3 pesawat jenis Boeng 737-8000 diakhir tahun 2022.
“Jadi kami rencanakan nanti datang lagi Pesawat Boeng 737-8000 dimana pada bulan Juni – Agutsus – dan Oktober, semuanya pesawat Cargo.”, Singkat Jeff Setiawan Winata kepada mataradarindonesia.com di Bandung, rabu, (23/3) kemarin.
Managing Direktur PT. Rimbun Air, Romdani, foto ; Istimewah
Sementara Managing Direktur, Romdani menjelaskan bahwa Pesawat Rimbun Air akan mulai beroperasi setelah dilakukan do`a syukur dan Launching penerbangan perdana kedua, Rabu, (23/3) sore kemarin, bahkan pesawat pertama juga sudah beroperasi sekian bulan yang lalu.
Romdani jelaskan bahwa pesawat yang tiba di Indonesia sejak bulan Januari 2022 yang lalu ini harus masuk hanggar dan baru bisa beroperasi setelah semua kelengkapan dan kelayakan dinyatakan lengkap dan layak terbang.
Pesawat Rimbun Air jenis Boeng 737 – 300 (PK-OTS), lanjut Romdani, selanjutnya melakukan penerbangan perdana ke Jakarta dan Makasar, rabu, (23/3) malam mengangkut Cargo yang sudah disiapkan.
Rambun Air milik PT. Rimbun Grup ini sekali terbang mengangkut Cargo sebanyak 15,6 Ton, dengan melayani beberapa wilayah yaitu. Jakarta – Banjarmasin (PP), Jakarta – Balikpapan (PP),
Sementara rute penerbangan untuk pesawat Rimbun Air yang pertama adalah, Jakarta – Ujung Pandang – Kendari (PP), kemudian Jakarta – Pontianak (PP), selanjutnya Cengkareng – Ujung Pandang (PP) setiap hari, Urai Managing Direktur Rimbun Air.
Dikatakan, sebelum pesawat ini diterbangkan untuk mengangkut Cargo ke beberapa daerah terdekat, telah dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh elemen maupun badan pesawat, salah satunya pengecatan ulang menjadi Rimbun Cargo.
Bahwa berdasarkan ketentuan dari perhubungan harus dipasangkan ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast), ADS-B adalah sistem navigasi penerbangan dimana tiap pesawat terbang memancarkan data penerbangannya (identitas, koordinat, ketinggian, kecepatan, dsb) ke segala arah secara terus menerus melalui media gelombang radio.
“Saat ini kami fokus penerbangan ke daerah tersebut karena maraknya barang online shop yang harus diangkut dengan butuh waktu cepat dan online shop sebagian besar sudah bersedia bekerjasama menggunakan jasa penerbangan Rimbun Air atau Rimbun Cargo”, Ujar Romdani.
Ditambahkan, selain pesawat boeng, Rimbun grup juga memiliki beberapa pesawat kecil seperti twin otter yang sekarang lagi beroperasi di wilayah Papua.
“Twin otter seri 400 ada 2 unit dan akhir bulan Maret 2022 nanti datang lagi yang seri 300 sebanyak 2 buah untuk memperkuat armada kami di papua”, Tutup Romdani. (ret)