Jakarta – Menteri Dalam Negeri. Muhammad Tito Karnavian dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) Polri Tahun 2023 yang digelar di Grand Ballroom The Sultan Hotel & Residence, Jakarta mengharapkan Polri dapat menjaga stabilitas keamanan selama pelaksanaan tahapan Pemilu maupun Pilkada serentak Tahun 2024 mendatang.
Mantan Kapolri era Jokowi periode pertama ini meminta polri perlu memperhatikan tahapan-tahapan Pemilu yang dinilai rawan terjadinya gangguan keamanan. ia berpesan agar pihak kepolisian betul-betul membaca tingkat kerawanan di masing-masing daerah. Langkah ini dibutuhkan. kata dia. untuk mengatur pembagian personel di tiap daerah.
“Betul-betul dilihat ancaman potensi, asesmennya, asesmen risiko betul-betul detail, daerah yang dianggap prioritas rawan satu, rawan dua, tiga, empat. Nah yang empat ini bisa digeser untuk membantu yang rawan satu, meskipun dia melakukan Pilkada juga daerah itu.”Ujar Tito. diunggah mataradarindonesia.com dari akun instagram resmi @Divisihumas Polri.
Disamping itu, Polri harus juga perlu melindungi dan memberikan keamanan kepada semua stakeholder baik penyelenggara, peserta, maupun masyarakat. Penjagaan terhadap peserta tidak hanya sebatas pada perseorangan, tito berharap, kantor partai politik hingga pengurusnya juga dijaga, “Terutama di daerah rawan, karena dianggap pesaing, bisa saja kekerasan dilakukan.” Pesanya.
Hal ini dilakukan. antisipasi Tito. jangan sampai ada masyarakat yang terintimidasi sehingga takut menunaikan hak pilihnya. Masyarakat harus dijamin, pesan Karnavian. bahwa hak untuk memilih itu dilindungi, sehingga partisipasi pemilih menjadi tinggi.
“Mereka harus dibuat nyaman bahwa mereka dijamin hak mereka memilih itu akan dilindungi, sehingga partisipasi menjadi tinggi, untuk legitimasi pemerintahan yang bagus.”, Minta Mantan Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya kala itu.
Tito berharap Polri dapat membantu pengamanan distribusi logistik Pemilu termasuk ke daerah terpencil sehingga dapat berjalan lancar. “Saya memahami, Polri dan TNI selama ini telah banyak membantu mendistribusikan logistik Pemilu.
Saya juga berharap kepada Polri agar dapat mencegah terjadinya konflik yang dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Hal ini terutama politik identitas dan konflik kekerasan. Karena itu, perlu adanya upaya pengendalian suasana yang membuat masyarakat lebih tenang sehingga polarisasi tak terlalu dalam.”, Tutup Tito, (ret/@divisihumaspolri)