Jakarta – Menteri Bahlil sesalkan banyak sumur minyak di Indonesia yang nganggur dan tidak dimanfaatkan, dari 40 ribu sumur minyak yang ada di Negara kita tidak lebih dari 20 ribu yang dimanfaatkan, itupun sumur-sumur yang sudah lama, bahwa apakah memang Negara kita yang sudah mengalami defisit setiap hari sudah tidak punya sumur minyak.
“Dari total kurang lebih 40 ribu sumur Indonesia. Kita baru produksi tidak lebih dari 20 ribu sumur minyak di Indonesia, inipun sumur-sumur yang sudah lama yang kemudian pengelolaanya sangat konvensional sebagian yang kalau kita melakukan penetrasi dengan tekhnologi itu akan bisa meingkatkan lifting”, Terang Bahlil.
Bahlil beberkan ada sekitar 6 – 7 ribu sumur lain yang harus dikembangkan dan beberapa wilayah-wilayah baru sekitar 60-65 sumur baru yang harus kita tenderkan, ini semua harus dilakukan dalam rangka meingkatkan lifting tersebut, hanya saja disaat Indonesia mau naikkan issu global mulai meninggalkan fosil.
“Keunggulan komparatif kita adalah sumur minyak dan batu bara kita, tapi kemudian kita di dorong dipaksa untuk menuju transisi energy, dan itu konsekuensi yang harus kita terima, dan kita harus fokus terhadap persoalan ini karena masalah kita bersama dan butuh kesadaran kolektif”, Jelasnya
Karena itu Indonesia harus sudah mulai berlomba-lomba untuk menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan SDM yang baik, dia katakan, menghadapi era dan tantangan tersebut tidak bisa mempekerjakan tenaga kerja manual karena era semakin canggih dan persaingan semakin ketat dan kompetitif.
Dikatakan, pendapatan perkapita Indonesia kedepan 10-11 ribu, artinya tenaga kerja yang mempunyai kwalitas bagus dan terampil, ada 3 pekerjaan besar di Kementerian ESDM, pertama menekan lifting, yang kedua adalah bagaimana kita membangun hilirisasi disemua sector dan yang ketiga adalah membangun energy dengan membutuhkan lapangan pekerjaan kurang lebih 6,2Juta sampai 2030.
Menteri ESDM RI. Bahlil Lahadalia juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan pendapatan perkapita nasional maka salah satu yang harus dilakukan adalah terkait hilirisasi. Hal itu disampaikan Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan pada pelaksanaan HCS 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Selasa, 3 Juni 2025 kemarin
Hadir dalam acara ini beberapa perusahaan BUMN, Negara tetang termasuk beberapa Kementerian dan juga Bupati Fakfak. Samaun Dahlan. Menteri bahlil sampaikan bahwa untuk mendongkrak pendapat ekonomi nasional kita maka salah satunya yang haru dilakukan adalah tentang hilirisasi, dengan hiirisasi pendapatan ekonomi bisa naik dan lapangan pekerjaan makin bertambah sehingga angka pengangguran dan kemiskinan bisa berkurang. (ret)