Fakfak – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia pulang kampung, Mantan Kondektur dan Sopir Angkot Fakfak itu dia berkesempatan memberikan Kuliah Umum kepada ratusan Mahasiswa di Kampus Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Senin, (27/9),
Acara itu diisi setelah Menteri Investasi/BKPM-RI Bahlil Lahadalia menghadiri Vaksinasi Massal yang digelar bersama antara Kementerian Investasi, Pemda Fakfak, dan PT Pupuk Kaltim dan berlokasi dihalaman apel pemda fakfak,
Bahlil Lahadalia selain memberikan materi Kuliah Umum di Kampus kebanggaan masyarakat papua barat dan lebih khusus di Kabupaten Fakfak dengan Tema: “Peran Pemuda Dalam Pembangunan Ekonomi Papua”,
Pria yang akrab disapa Bung Bahlil ini juga menyerahkan bantuan 1 Unit Transportasi berupa Bus kepada mahasiswa untuk digunakan selama aktifitas perkuliahan di kampus.
Ia meminta kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi Politeknik Negeri Fakfak untuk tidak minder dengan mereka yang berada di Jawa dan luar negeri. Sebab, kualitas mahasiswa tidak dijamin oleh kampus atau lembaganya.
“Berangkat dari pemikiran. Saya ingin men-sharing kepada teman-teman. Pertama jangan pernah merasa minder, yang menjamin kualitas mahasiswa adalah mahasiswa itu sendiri,” kata Menteri Bahlil dalam kuliah umum di Polinef Fakfak.
Oleh karenanya, Politeknik Negeri Fakfak harus meyakini mampu berkompetisi dengan Pergurun Tinggi besar lain. Sebab, menurutnya, kuliah di perguruan tinggi atau pun jurusan tertentu tidak menentukan seseorang bisa langsung menjadi entrepreneur atau pengusaha,
“Semua orang yang kuliah di jurusan mana pun berhak untuk menjadi pengusaha hebat, apalagi kuliah di Politeknik dengan jurusan yang bagus-bagus ini kedepan harus lebih baik dan menjadi pengusaha sukses dan hebat” Katanya.
Dia menambahkan, setidaknya ada tiga kemampuan yang menjadi ukuran untuk mengatakan seseorang itu hebat. Pertama adalah punya kemampuan intelektual. Dalam pandangannya, kemampuan ini yang dimiliki oleh seorang mahasiswa untuk menguasai berbagai disiplin ilmu.
“Jika saya kuliah ekonomi maka saya juga harus tahu tentang politik dan kesehatan sekalipun meski tidak secara spesifik,” jelasnya.
Kedua, profesionalisme. Profesionalisme adalah kemampuan yang dimiliki seseorang secara spesifik keilmuan tapi juga punya kemampuan untuk mengimplementasikan keilmuannya dalam konteks implementasi. Ketiga adalah persoalan keilmuannya.
Dalam kesempatan itu, Bahlil mendorong mahasiswa untuk menjadi pengusaha yang sukses karena saat ini banyak sekali orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Pemutusan hubungan kerja akibat pandemi dan lulusan perguruan tinggi yang bercita-cita menjadi karyawan atau pegawai negeri sipil menyebabkan meningkatnya angka pengangguran.
“Mulai sekarang harus berpikir jadi entrepreneur, menjadi pengusaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Saya yakin kalian bisa. Itu bukan hal yang mustahil. Tidak perlu takut. Ada yang mengatakan kalau mau jadi pengusaha, harus anak orang kaya, anak pejabat, atau anak yang tinggal di Jakarta. Namun, Bapak dan Ibu saya bukan orang Jakarta, bukan juga pejabat dan bukan dari keluarga yang kaya,” terangnya.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa menjadi pengusaha bukan merupakan tujuan yang susah. Yang perlu dilakukan adalah fokus, kerja keras, dan membuat jaringan seluas-luasnya.
“Yang dibutuhkan untuk modal sekarang bukan uang tapi cara berpikir. Bangun ide dan gagasan, bangun jaringan, cari investor, klop. Seorang mahasiswa yang hebat itu mampu mengajak orang lain untuk mengikuti pemikirannya. Itu baru top.
Saya mempunyai harapan besar kepada adik-adik semua untuk bisa bangkit, berdiri tegak bersama seluruh generasi muda yang ada di bangsa ini. Kalian tidak boleh minder” tegas Bahlil.
Diketahui, Politeknik Negeri Fakfak (POLINEF) berdiri berdasarkan launching yang dilaksanakan di Gedung Wintder Tuare, Fakfak, Papua Barat pada tanggal 18 Oktober 2012.
Hal ini berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2012 tanggal 29 Oktober 2012 tentang Pendirian, Organisasi dan Tata Kelola Politeknik Negeri Fakfak. Tanggal 29 Oktober ini jugalah yang ditetapkan sebagai hari jadi (dies natalis) Politeknik Negeri Fakfak.
Pendirian Politeknik Negeri Fakfak di prakarsai oleh Bupati Kabupaten Fakfak Bapak Drs. Mochammad Uswanas, M.Si., peletakan batu pertama pendirian oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Bapak Djoko Santoso, (ret)