Fakfak – Puluhan Nasabah Bank Arfindo Cabang Fakfak masih mengharapkan pengembalian saldo mereka yang mengendap tidak jelas selama ini di Bank Perkreditan Rakyat tersebut, mereka kini terlilit masalah yang cukup serius dan semakin kompleks.
Pasalnya, berkali-kali upaya sejumlah nasabah ini untuk mengetahui isi saldo tabungan mereka, pihak bank terkesan tidak bertanggung jawab karena selalu memberikan penjelasan manis berbuah pahit, pihak bank katakan sedang dalam upaya menarik saldo pinjaman dilapangan hingga proses menjual asset macet di Manokwari.
Salah satu nasabah yang berhasil dihubungi mataradarindonesia.com by ponsel selulernya, rabu, (1/2) malam yang jati dirinya tidak mau diberitakan. mengakui jika ia bersama teman-teman lainya selalu mendapatkan janji manis dari pihak Bank tetapi realisasinya tidak pernah ada.
Ia katakan, untuk menarik uang tunai Rp. 5 Juta saja, kata dia, padahal itu uang nasabah, hak nasabah karena kewajibanya sudah dilaksanakan, apakah harus menunggu sampai berbulan-bulan baru kemudian dibayarkan, tentu ini menjadi suatu pertanyaan besar, ada apa, uang ini mengendap kemana, tidak jelas.
Kejadian lain yang ditemukan media mataradarindonesia.com selasa, (31/1) siang, dua orang nasabah bersamaan keluar dari kantor Bank Arfindo Cabang Fakfak. keduanya dihampiri awak media, singkatnya, satu nasabah bayar cicilan kredit namun hanya tanda tangan slip penyetoran tetapi uang tersebut diambil langsung oleh nasabah yang uangnya mengendap di bank.
“Ya saya setor kredit saya tapi dia ikut jadi saya tanda tangan slip penyetoran aja, uangnya di ambil langsung ama dia”, Ungkap oknum nasabah menceritakan kejadian saat didalam Bank kepada mataradarindonesia.com, sambil ketawa melihat proses pelayanan kantor saat ini.
Terpisah, melalui pesan watshapp, Pimpinan Cabang Bank Arfindo Fakfak mengatakan pelayanan di Kantor seperti biasanya, “Kantor kami tetap berjalan sesuai jam kerja yang ada”, Kata orang nomor satu di Bank Arfindo Cabang Fakfak, selasa, (31/1) siang.
Menjadi pertanyaan, tabungan nasabah bernilai puluhan miliar ini apakah masih berada di Bank Arfindo Cabang Fakfak atau aliranya kemana, pihak nasabah juga sampai saat ini belum mengetahui pasti tentang aliran dana mereka, padahal hak mereka untuk melakukan transaksi dengan nilai tertentu.
Yang membuat nasabah kecewa adalah pada saat mereka menabung di bank tersebut bukan atas inisiatif nasabah tetapi didatangi pihak bank dengan berbagai macam dalil dan iming-iming yang cukup manis ternyata ketika puluhan nasabah tersebut terlilit masalah ulah bank, saat ini pihak bank tidak mampu untuk memberikan solusi terbaiknya seperti apa,
“Jadi kami ini selaku nasabah, sebagian nasabah yang tabunganya besar itu mereka dari pihak bank datangi dan bicara dengan kami baik-baik untuk membantu mereka menabung di Bank tersebut, Nah, karena kami juga berpikir bahwa ini tujuanya baik dan kita saling kenal satu sama lainya sehingga uang kami nabung kesana, tetapi ketika terbentur masalah kok kami semakin dipersulit, ini keterlaluan namanya”, Ujar seorang nasabah yang tidak mau diberitakan jati dirinya.
Hasil konfirmasi mataradarindonesia.com ke pihak Bank beberapa waktu kemarin, manager Bank Arfindo Cabang Fakfak. Cindy katakan, ia masih menunggu informasi dari kantor pusat atau pimpinan diatasnya di Manokwari sesuai permintaan Nasabah dan DPRD Kabupaten Fakfak sehingga ia belum bisa bertemu wartawan. Katanya.
“Untuk perkembanganya, saya masih menunggu informasi dari kantor pusat para pemimpin saya di Manokwari sesuai dengan permintaan nasabah dengan DPRD, kalau untuk bertemu dan menanyakan, maaf, saya belum bisa sampaikan apa-apa karena sayapun masih menunggu informasi dari pihak manajemen, begitu terima kasih”, Penjelasan Cindy via pesan watshapp kepada media ini, selasa, (31/1) lalu.
Mangkir dari pertemuan pertama karena mudik tahun baru imlek, hasil rapat dengar pendapat pimpinan dan Anggota DPRD Fakfak melibatkan pihak Bank dengan Nasabah pada, 19 Januari 2023 lalu, memutuskan untuk menghadirkan pemegang saham Bank Arfindo pada pertemuan berikutnya,
Para pihak bakal diundang resmi untuk hadir pada pertemuan berikutnya agar didengar keteranganya masing-masing diantaranya, Pemegang Saham, Pihak Bank serta Nasabah, untuk memberikan penjelasan terkait aliran dana puluhan miliar milik nasabah saat ini. (ret)