Fakfak – Mantan Anggota Komnas HAM RI. Natalius Pigai memberi tanggapan keras kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Puranama atau Ahok atas kritikannya Gibran Rakabuming Rakka Maju Capon sebagai Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024
Dalam sebuah vidio yang beredar dijaga media sosial, Mantan Anggota Komnas HAM. Pigai bahkan sebuah Partai PDI Perjuangan dan tokoh-tokoh elitennya secara terang-terangan menunjukkan kesalahan berpikirnya tentang posisi Gibran. Putra Presiden Jokowi tersebut saat ini
“Ada salah berpikir dalam otak PDI Perjuangan dan tokoh-tokohnya maupun juga beberapa elite rakyat Indonesia tentang posisi Gibran Rakabuming Raka saat ini” tegas Pigai diunggah dari vidio amatir tersebut
Pigai jelaskan bahwa yang Pertama, keputusan Mahkamah Keputusan kemarin tidak untuk Gibran. Menurutnya, keputusan tersebut untuk generasi muda Indonesia
Pasalnya, lanjut Pigai, sudah lebih hampir 80 Tahun Presiden dan Wakil Presiden Indonesia itu didominasi oleh generasi tua, karena itu anak bangsa ini jangan pernah berpikir bahwa keputusan itu untuk Gibran Rakabuming Raka
“Tetapi keputusan Mahkamah Konstitusi itu mendobrak apa yang disebut generasi tua, dan sudah saatnya Indonesia regenerasi kepada generasi yang muda, kebetulan posisi itu dimanfaatkan ada untuk posisi Gibran karena dia dalam posisi Walikota Solo”, terang Pigai
Dia melihat bahwa partai politiklah yang memanfaatkan peluang tersebut untuk mengusung Gibran diantaranya Partai Golkar dan Koalisinya, artinya bukan dari Gerindra dan juga bukan dari Presiden Joko Widodo.
Lanjut dikatakan Pigai bahwa kalaupun Gibran sebagai Wakil Presiden dari Prabowo Subianto, Pigai responnya bahwa langkah itu sangat bagus dan peluang bagi generasi muda Indonesia kedepan
“Kalaupun Gibran sebagai Wakil Presiden dari Prabowo Subianto, bagus dong, untuk generasi muda Indonesia, kapan generasi muda seperti wakil Gubernur Jawa timur dan beberapa generasi yang ada bisa menjadi Presiden.? Itu artinya men-clouse pintu untuk generasi muda menjadi pucuk pimpinan republik Indonesia”, Terang Pigai
Pigai mengajak generasi bangsa Indonesia untuk bisa berkaca pada beberapa negara terdekat seperti Kandan, Amerika, bahkan negara maju lainya bahwa kepemimpinannya didominasi generasi muda sementara di Indonesia didominasi generasi yang sudah tua.
“Kalau posisi Gibran jika dibandingkan dengan posisi Wapres saat ini (Maaf), siapa yang punya mobilitas yang bagus, siapa yang energik, sa tidak merendahkan Wapres yang sekarang tapi andaikan bandingkan dengan Wapres kenapa tidak kritik PDI Perjuangan.?”, tanya dia
Pigai mempertanyakan jalan berpikir Ahok atas kritikannya terhadap usia Wakil Presiden dari Prabowo Subianto, Pigai pertanyakan bahkan mempersilahkan agar bisa mengkritik Wapres yang saat ini sedang jalani masa periode bersama Jokow Widodo
“Kok Ahok kritik, kenapa tidak kritik Wapres yang sekarang, kenapa PDI Perjuangan maupun tokohnya serta buzzerpnya tidak mengkritik Wapres yang sekarang, yang mobilitasnya sangat terbatas sekarang, mohon karena usia karena kita juga akan jadi tua, tapi tidak pantas jabatan seorang wakil Presiden diberikan kepada yang tua banget, sedangkan Gibran muda dan energik” Ujarnya
Pigai lantang tanpa ragu-ragu menyampaikan dalam rekaman vidio amatir tersebut bahwa generasi muda jangan takut dan maju tak gentar untuk dukung Gibran sebagai representasi anak muda menjadi pemimpin nasional di Indonesia
“Karena itu jangan takut, generasi muda harus maju dan dukung Gibran, bodoh amat kata generasi tua, coba lihat sekarang itu, hanya karena faktor politik yang tadinya jadi penjilat, sujud sembah kepada Joko Widodo supaya dapat jabatan, sekarang justru caci maki Joko Widodo, apa tujuannya, kenapa tidak kritik waktu Jokowi memilih Ma’aruf Amin sebagai Wakil Presiden,?” Tanya Pigai.
Menurut Pigai, orang-orang yang mengkritik Jokowi atas majunya Gibran sebagai Cawapres Prabowo adalah mereka yang memiliki pikiran yang tidak obyektif,
“Ahok, kamu itu tidak obyektif, kok Gibran dikritik kenapa Ma’ruf Amin kamu tidak kritik, kamu sudah dikasih jabatan yang luar biasa sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, kamu ngga bangga dan tidak bersyukur pada Jokowi, kamu merendahkan harga diri dan martabat Jokowi”, Semprot Pigai ke Ahok.
Pigai membandingkan dirinya dengan Ahok bahwa selama 10 Tahun ia terus memberikan kritikan terhadap kepemimpinan Jokowi namun diakhir masa jabatan Jokowi, dia (Pigai-red) memberikan apresiasi karena kerja Jokowi membawa Indonesia sangat maju
“Saya sepuluh tahun mengkritik Jokowi saya juga tidak pernah menjatuhkan harkat dan martabat Jokowi, bahkan hari ini saya menyatakan bahwa Jokowi adalah Presiden yang bagus dan terbaik yang berprestasi dan bekerja tulus untuk Indonesia maju dan mampu bersaing dengan negara-negara luar”, Ungkapnya.
Terpisah, Dewan Pembina Penerus Generasi. Bahlil Lahadalia pada acara Deklarasi Penerus Generasi menegaskan bahwa baru satu pemuda dari Solo datang ikut kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 terlihat kelompok kawan mulai pusing
Bahlil bangga bahkan berikan apresiasi kepada Prabowo Subianto karena nyata memberikan porsi dan peluang yang sangt besar kepada generasi muda untuk menjadi calon pemimpin nasional yaitu Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya Prabowo.
Disayangkan tidak ada pasangan capres – Cawapres yang memilih representasi anak muda seperti Prabowo, bahkan yang ada saat ini adalah anak muda selalu mendapat sorotan dan protes oleh orang-orang usainya atas 40 Tahun, Bahlil mengajak generasi muda yang memiliki usia dibawah 40 tahun untuk tidak memberikan ruang kepada generasi yang usianya diatas 40 tahun
“Bung Karno katakan, berikan aku 10 Pemuda maka akan ku guncangkan dunia, baru satu pemuda dari Solo datang sudah pusing yang lain, baru dari Solo mereka sudah pusing, apalagi kalau saya kirim dari Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, NTT, NTB, dan lain-lain”, Ungkap BL sapaan Bahlil Lahadalia. (ret)