35.9 C
New York
Kamis, Juni 26, 2025

Buy now

Niata dan Tata Cara Sholat Idul Adha

Setiap tahun, umat Muslim merayakan momen istimewa dengan penuh suka cita, yaitu Hari Raya Kurban. Salah satu ibadah yang menjadi bagian penting dari perayaan ini adalah tata cara shalat Idul Adha, di mana memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan salat harian biasa. Ibadah ini dilaksanakan secara berjamaah dan disertai khutbah setelahnya, menjadi simbol kekompakan serta kesyukuran umat Islam atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Melaksanakan tata cara shalat Idul Adha dengan benar adalah bentuk penghormatan terhadap syariat yang telah ditetapkan. Mulai dari niat, jumlah takbir yang lebih banyak di awal rakaat, hingga mendengarkan khutbah yang membahas makna pengorbanan dan keteladanan Nabi Ibrahim AS. Semua rangkaian ini memiliki nilai spiritual yang mendalam, sehingga penting untuk dipahami oleh setiap Muslim.

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan maupun pedesaan, pelaksanaan ibadah ini biasanya dilakukan di lapangan terbuka atau masjid besar. Mengetahui tata cara shalat Idul Adha secara menyeluruh membantu jamaah agar lebih khusyuk dan tidak ragu dalam mengikuti imam. Apalagi momen ini hanya datang setahun sekali, sehingga persiapan lahir dan batin perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Selain sebagai ibadah, momentum Idul Adha juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan memahami tata cara shalat Idul Adha, setiap individu diharapkan bisa lebih menghargai nilai kebersamaan serta pengorbanan yang menjadi inti dari perayaan ini. Kebersamaan dalam beribadah akan menumbuhkan semangat solidaritas dan kepedulian sosial yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini panduan lengkap tata cara shalat Idul Adha yang media ini rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/6/2025).

Shalat Idul Adha dianjurkan dilaksanakan pada awal waktu setelah matahari terbit. Hal ini dimaksudkan agar memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat yang hendak berkurban setelah shalat Idul Adha. Sementara batas akhir shalat Idul Adha adalah sebelum waktu Zuhur tiba pada hari yang sama, 10 Dzulhijjah.

Ustadz Mahbib kemudian membeberkan tata cara shalat Idul Adha dengan mengutip keterangan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.

1. Niat shalat Idul Adha

Niat shalat Idul Adha jika dilafalkan akan berbunyi “Ushallî ​sunnatan li ‘îdil adlhâ rak’taini” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

2. Takbir

Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya, “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”

3. Membaca Surat al-Fatihah

Setelah melaksanakan takbir itu, dianjurkan membaca Surat al-A’lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

4. Melanjutkan rakaat kedua

Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “Allâhu Akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

5. Menyimak khutbah

Setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga selesai. Hal demikian dikecualikan bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!