Fakfak – Tingkat literasi anak-anak di Kampung Patipi Pasir, Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, masih tergolong rendah. Banyak anak belum lancar membaca, menulis, berhitung (calistung), bahkan kemampuan dasar mengaji pun masih terbatas.
Menyikapi kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Misi Khusus Papua dari UIN Walisongo Semarang menghadirkan program penguatan sumber daya manusia (SDM) anak melalui pendidikan nonformal.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan komunitas literasi lokal Lapak Baca Sibobanirak Igaimanawas. Program ini mencakup pendampingan calistung, pengenalan literasi Al-Qur’an, serta membaca cerita bergambar interaktif.
“Kami melihat anak-anak di Patipi Pasir memiliki semangat belajar yang tinggi, hanya saja akses dan pendampingan masih terbatas. Karena itu, kami ingin hadir bukan hanya untuk mengajar, tapi juga menemani dan membangun kebiasaan belajar yang positif,” ujar Angel Livansyah, salah satu mahasiswa KKN UIN Walisongo, Senin (25/8/2025).
Pengelola Lapak Baca Sibobanirak Igaimanawas menyambut baik kehadiran mahasiswa. Menurut mereka, program ini memperkaya metode pengajaran serta memotivasi anak-anak kampung untuk lebih rajin belajar.
Bagian dari KKDN Khusus Papua
Program literasi ini merupakan rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Dakwah Nyata (KKDN) Khusus Papua, kerja sama Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) dan UIN Walisongo Semarang.
Kolaborasi ini sekaligus mendukung visi Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak di bawah kepemimpinan Bupati H. Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP. dan Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik untuk memberantas buta aksara baca Al-Qur’an, memperkuat pemahaman agama Islam, menjaga persatuan, serta memakmurkan masjid di kampung-kampung Distrik Teluk Patipi, Petuanan Raja Patipi.
Tak hanya itu, KKDN juga membawa misi pemberdayaan ekonomi kampung dengan menghadirkan beberapa konsep pengembangan ekonomi lokal di tiap lokasi, seperti pelatihan keterampilan, usaha mikro, hingga model koperasi kampung.
Dukungan Penuh AFKN
Presiden AFKN Indonesia, Ustadz Fadzlan Rabbany Garamatan, menegaskan bahwa kegiatan KKDN Khusus Papua adalah bagian dari dakwah dan pengabdian nyata di tanah Papua.
“Papua bukan hanya butuh pembangunan fisik, tapi juga penguatan iman, literasi Qur’an, dan kemandirian ekonomi. KKDN ini adalah wujud cinta kita pada umat, agar masjid makmur, generasi Qur’ani tumbuh, dan masyarakat kampung menjadi sejahtera,” ujarnya.
Harapan Bersama
Melalui program ini, diharapkan lahir generasi Papua yang beriman, cerdas, dan mandiri. Literasi anak-anak Patipi Pasir menjadi titik awal penting: dari belajar membaca huruf hingga membaca ayat suci, dari calistung hingga memahami kehidupan dengan ilmu.
Dengan sinergi mahasiswa, AFKN, Pemda Fakfak, dan komunitas lokal, langkah kecil di Patipi Pasir diyakini akan berdampak besar bagi masa depan pendidikan dan persatuan umat di tanah Papua.