Fakfak – Wilayah Distrik Bomberay dan Distrik Tomage adalah lahan yang sangat berpotensi untuk pengembangan Pertanian, Perkebunan serta Peternakan disana, pasalnya lahan tersebut sangat luas dan sangat cocok untuk Investasi Perkebunan.
Saat ini Distrik Bomberai dan Tomage sudah mulai berkembang dengan garapan Pertanian dan Perkebunan dan salah satu yang mulai terlihat yaitu Perkebunan Sawit milik PT Rimbun Sawit Papua. beberapa tahun terakhir sudah beroperasi bahkan telah memproduksi.
Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak saat ini sedang menyiapkan 50 ribu hektar lahan di wilayah Bomberay dan Tomage untuk persiapan Investasi Perkebunan, Pertanian bahkan Peternakan disana
Salah satu wujud persiapan itulah Bupati Fakfak. Samaun Dahlan boyong Investor asal Korea melakukan survei sekaligus obsrevasi terhadap lahan yang masih kosong dan jika cocok mereka akan berinvestasi disana.
Sebetulnya kalau cocok sudah namun sedang diteliti menurut para Investor tersebut Investasi apa yang paling tepat. Kegiatan survei Investor yang didatangkan Bupati Fakfak. Samaun Dahlan ditengah masa kepemimpinan mereka sebelum mencapai 100 hari kerja,
Mereka para Investor ini kemarin menghabiskan waktu satu malam dua siang di Bomberay dan mengelilingi beberapa titik lokasi yang lahanya masih terlihat kosong belum tersentuh oleh garapan apapun.
Lahan tidur yang dibiarkan selama ini jika digunakan dengan baik maka menjadi manfaat untuk daerah maupun masyarakat, bayangkan dari ukuran 50 ribu hektare tersebut diluar lahan milik masyarakat.
Apabaila lahan-ahan itu digunakan dengan benar menjadi garapan Investasi akan memberikan harapan besar bagi pendapatan daerah mauun masyarakat. sepanjang pemanfaatan ini berdampak positif bagi masyarakat
Akan tetapi sepanjang pemerintah dan masyarakat tidak manfaatkan lahan tidur itu dengan baik maka yang terjadi adalah masyarakat dan pemerintah tidak mendapatkan manfaatka apapun.
Mengutip pesan Menteri Keuangan. Sri Mulyani pernah mengatakan bahwa, diluar negeri banyak asset yang bergerak kalau di Indonesia banyak asset yang tidur. tidak semua orang diluar negeri tidak mengelola asset daerah. semuanya dimanfaatkan untuk sepenuhnya menjadi kesejahteraan masyarakat
Menurut Sri Mulyani. Semakin banyak asset daerah dan Negara dimanfaatkan maka makin lama terjadi perubahan dan kemajuan di Negara dan daerah kita. Salah satu contoh adalah masalah lahan tanah.
Jika lahan-lahan tersebut dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah bersama masyarakat misalnya untuk Investasi maka memberikan dampak atau manfaat positif bagi daerah dan masyarakat kedepan.
Investor asal Korea Selatan yang didatangkan Bupati Fakfak, Samaun Dahlan kemarin guna mewujudkan Proyek Agroindustri Fakfak seluas 50.000 hektare, Luas areal mencapai 50.000 hektare di Kabupaten Fakfak ini akan menjadi perkebunan jagung, tebu, dan kelapa sawit. Investor tersebut melakukan survei untuk mengetahu kontur lahan yang lebih cocok terkait Investasi perkebunan yang akan menjadi konsetrasi mereka.
“Kami telah melakukan pertemuan strategis di Distrik Bomberai. Agenda pertemuan mencakup pembahasan teknis terkait peta sebaran lahan, rencana zonasi budidaya, dan identifikasi titik-titik prioritas,” kata Samaun Dahlan. Lanjut Bupati mengungkapkan itu semua dilakukan sebagai upaya pengembangan kawasan agroindustri.
“Proyek ini diproyeksikan menjadi embrio kawasan ekonomi baru berbasis pertanian terintegrasi di Tanah Papua,” ujar Samaun Dahlan. Sembari menambahkan. Proyek tersebut tak hanya berkontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Fakfak.
“Ini juga berperan strategis dalam memperkuat ketahanan pangan regional dan mendukung pemerataan pembangunan ekonomi di wilayah Indonesia Timur,” kata Samaun Dahlan. Ia menyebut komoditas jagung, tebu dan sawit dipilih berdasarkan kajian awal terhadap kesesuaian agroklimat dan daya dukung lahan di wilayah Distrik Tomage dan sekitarnya. (ret)