Fakfak – Dalam rangka memperingati 6 Abad. Masuknya Agama Islam di Tanah Papua ke-665 Tahun di Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat dengan puncak acaranya, 8 Agustus 2025 besok. panitia hadirkan sekitar kurang lebih 7 orang untuk hadir pada malam Haflah bertepatan dengan hari Kamis, 7 Agustus 2025 malam
Kegiatan haflah tersebut dipusatkan di pelataran Ruang Terbuka Hijau KH Ma`ruf Amin. Kelurahan Fakfak Selatan. Distrik Fakfak. Kabupaten Fakfak. Jalan DR Salasa Namudat. (jalan baru). Mereka memiliki latara belakang khususnya dibidang seni baca Al-Qur`an.
Diantara kurang lebih 7 orang tersebut terdapat salah satu Qori Cilik yang telah menempati posisi Juara Dunia MTQ Tingkat International. Yang bersangkutan namanya Ananda. Muhammad Najmi Alvaro. Selain Alvaro. Nanti hadir juga Qori`ah bernama Yanti Susanti, keseharianya sebagai Dosen Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta.
Kemudian Qori`ah lainya adalah Putri Diana, S.Ag. perempuan asal Sukabumi. Lahir. 27 Agustus 2001 telah banyak menyandang prestasi MTQ hingga tingkat nasional, terakhir Juara 1 MTQ 4th International Quran Competition Of Indonesia 2025.
Qori`ah lainya adalah Mastia Lestaluhu. Ia dikenal dengan kemampuannya membaca Al-Quran dengan baik dan juga menekankan pentingnya mengaplikasikan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai seni.
Prestasi Dibalik Qori Cilik Alvaro
ALVARO adalah seorang qori asal Kalimantan Tengah berhasil meraih juara 3 MTQ Internasional Al Ameed 2025 di Irak.
Muhammad Najmi Alvaro namanya, pada 2024 lalu ia menyabet juara 1 di MTQ Internasional Tijan Annour 2025 Qatar dan juara 1 MTQ Tahbeer 2024 Abu Dhabi (UEA).
Sosok Alvaro patut diacungi jempol. Di usianya yang masih belia, ia sudah berkali-kali meraih juara internasional pada lomba Mutsabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ).
Ketertarikanya pada olah suara sudah nampak sejak kecil. Ia senang menirukan lantunan Adzan yang biasa terdengar di masjid dekat rumahnya.
Menurut cerita. Alvaro juga suka menyanyikan lagu-lagu nasyid. Bakat tersebut diturunkan dari ibundanya yang memiliki hobi menyanyi.
Orang tua Alvaro mencoba untuk mengarahkan bakat Alvaro ke tilawah. Menurutnya, tilawah Alquran sangat tepat karena cocok dengan Alvaro yang condong ke olah vokal.
Ayah Alvaro pun meminta seorang guru bernama Ustaz Misrani yang kemudian mengenalkan Alvaro dengan sang guru, Ustaz Sahran. Alvaro pun turut menimba ilmu dari Ustaz Sahran.
Guru Alvaro di kampung lainnya juga turut andil dalam membimbing Alvaro. Seperti Ustaz Muhammadun dari kabupaten tetangga, hingga Ustaz Syamsuri Firdaus dari NTB.
Tiga bulan diajar tilawah, Alvaro direkomendasikan untuk ikut daftar lomba Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ) di tingkat Kabupaten Barito Timur.
Akhirnya, Alvaro menorehkan batu loncatannya dengan meraih juara 3 pada lomba tersebut.
Setelah menyabet juara 3 di Tingkat Kabupaten, Alvaro lantas meraih juara 3 MTQ di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari situ Alvaro diarahkan untuk memperdalam ilmu di pesantren, yakni di Pesantren Al-Kautsar, Tangerang Selatan. Akhirnya,
Alvaro berangkat ke pesantren tepat setelah mengikuti ajang lomba MTQ di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Semangatnya dalam belajar turut membawanya pada pencapaian yang lebih tinggi, pada tahun 2023 ia berhasil mendapatkan juara satu Tilawah Anak Tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Pada akhir 2023, Alvaro kembali dinyatakan lolos untuk mengikuti lomba MTQ di Tijan Annour, Qatar pada awal tahun 2024. Lagi-lagi, suara Alvaro semakin memukau dunia. Ia meraih juara satu pada ajang lomba di Qatar tersebut.
Alvaro kembali merebut juara satu lagi saat lomba MTQ Tahbeer 2024 di Abu Dhabi. Terakhir, di tahun 2025 Alvaro masih mempertahankan keunggulannya ditingkat internasional dengan meraih juara 3 MTQ International Al Ameed 2025 di Irak.
Dunia pun kagum dengan Prestasi Qori cilik asal Kalteng ini, Kendati berasal dari pelosok daerah di Kalteng, namun Alvaro bisa tampil mengharumkan nama Indonesia di pentas internasioanl. ucapnya.
Ust. Wahidin Puarada. Mantan Bupati Fakfak periode bangga dan mengatakan Prestasi ini bisa memotivasi dan menginspirasi qori-qoriah yang ada di Fakfak untuk terus pantang mundur dalam meningkatkan ilmu dan kemampuannya.
“Alavaro adalah contoh bagaimana keberhasilan tak akan berhianat terhadap perjuangan yang tak kenal lelah. Intinya jangan pernah putus asa dalam berjuang,” pungkas Wahidin Puaradar.
Alvaro lahir pada tanggal 23 Juli 2012 di Rumah Sakit Buntok. Lalu besar di Tamiang Layang, Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
Dia sempat sekolah di MIN 1 Barito Timur hingga kelas 5 SD, lalu melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Alkautsar, Tangerang Selatan.
Di sana, Alvaro tak hanya belajar di pesantren, tetapi juga tetap melanjutkan Pendidikan formalnya di MI Sa’adatuddawwam.
Alvaro giat berlatih tilawah sebanyak tiga kali dalam sehari. Dimulai dari pagi setelah adzan subuh, lalu sore setelah sholat ashar, dan malam setelah sholat isya’.
Selain latihan tilawah, ia juga diajari untuk menjaga kualitas suara, yakni dengan olah nafas dan olahraga.
Kadang kala, Alvaro diundang untuk membacakan ayat suci Al-Quran sebagai pembukaan dalam sebuah acara keagamaan.