18.7 C
New York
Kamis, Oktober 9, 2025

Buy now

Sejengkalpun Tidak Mundur dari Tekanan Asing, Menteri Bahlil : Hilirisasi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Bapak Ibu dan seluruh masyarakat indoensia, Perintah Bapak Presiden Prabowo kepada kami, dan saya sebagai Menteri ESDM, Sejengkalpun saya tidak akan mundur dari tekan-tekanan asing untuk melanjutkan apa yang menjadi program hilirisasi, Negara ini merdeka dengan pengorbanan jiwa dan raga bukan pemberian, STOP Asing atur-atur kita, tidak ada alasan negara lain mengatur Negara kita tercinta Negara Indonesia karena kita juga tidak pernah mengatur Negara lain, Hilirisasi final and banding untuk tetap kita jalan sekalipun banyak tantangan”, Cetusnya.

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa hilirisasi merupakan mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu mendorong nilai tambah dan lapangan kerja.

“Yang harus dilakukan hilirisasi, hilirisasi harus kita lakukan. Waktu saya di Kementerian Investasi, saya membuat peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bahlil dalam kegiatan HCS 2025 di JCC, Selasa, 3 Juni 2025 kemarin

Ia menegaskan bahwa hilirisasi adalah langkah penting yang harus dilakukan, dan telah menjadi fokus pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengolahan sumber daya alam dalam negeri.

Diungkapkan sebelumnya bahwa selama menjabat di Kementerian Investasi/BKPM, dia membuat peta jalan hilirisasi yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, dengan potensi nilai investasi sebesar 618 miliar dolar AS hingga di tahun 2040.

“Di semua dunia, orang bicara hilirisasi itu pendekatanya hanya dua, gren energy dan gren industry, Indonesia memiliki energy baru terbarukan terbesar di dunia. Salah satunya adalah PLTA, Matahari, Angin dan lain-lain

Disamping itu kita mempunyai CCS yang menampung terbesar di asia pasifik, ini harta karun kita karena kita mempunyai eks sumur minyak dan eks sumur gas yang bisa disuntik seutuhnya

Hampir semua investor sekarang mencari Negara yang punya 3 keunggulan, punya bahan baku, punya energy baru terbarukan, dan mempunyai CCS dan Indonesia punya ketiga-tigasnya”, Beber Bahlil dikutip dari chaenal youtube Kementerian ESDM.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu meminta negara lain agar tidak ikut campur dalam program hilirisasi mineral di Indonesia. Dia menegaskan, pemerintah tidak pernah ikut campur dalam urusan asing.

“Karena itu enggak ada alasan untuk negara lain mengatur negara kita. Karena kita juga tidak pernah mengatur negara lain,” ujar Bahlil dalam acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Selasa (3/6).

Bahlil menegaskan bahwa program hilirisasi merupakan peta jalan pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional.

Dia mencatat, penerimaan negara dari hilirisasi nikel telah menyentuh USD 34,4 miliar atau sekitar Rp561 triliun (kurs Rp16.313) setalah Indonesia berhenti mengekspor bahan baku nikel pada tahun 2020.

“Dan  ini sekarang kita salah satu negara terbesar eksportir (nikel). Kemudian, tentang turunan daripada hilirisasi nikel, stainless steel, dan macam-macam itu,” bebernya.

Terkait protes asing soal nikel sebagai industri kotor. Bahlil menekankan bahwa pemerintah terus mengembangkan industri nikel sebagai pemasok untuk komponen baterai kendaraan listrik.

“Bahwa dalam proses hilirisasi masih ada kekurangan, setuju saya. Dan itu kita harus melakukan perbaikan. Dan untuk nikel, kita membangun ekosistem baterai mobil. Ini menuju kepada green energy,” tegasnya.

Bahlil menegaskan bahwa protes negara lain tidak menjadi penghambat untuk pemerintah melanjutkan program hilirisasi.

Dengan ini, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program hilirisasi ke sektor mineral lainnya.

“Ini untuk nikel. Sekarang tembaga, konsentrat kita. Sekarang kita tidak lagi mengekspor konsentrat,” tandasnya. (ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!