Fakfak – Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika laka.
Artinya : “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.
Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Sesungguhnya segala puji, kemuliaan, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Itulah iringan sholawat talbiyah yang dikumandangkan bertepatan dengan doa syukuran rencana perjalanan Abdullah Temongmere. adik dari Pj. Gubernur Papua Barat. H Ali Baham Temongmere ke Tanah Suci musim haji 1445 Hijriyah/2024 Masehi.
Doa Restu dalam rangka persiapan perjalanan haji oleh Abdullah Temongmere ke Baitullah ini dilaksanakan, Minggu, 19 Mei 2024 bertempat di kediaman Walitus Safar. (Tuan Hajat)
Ratusan Undangan yang hadir tentunya dengan niat yang satu yaitu memanjatkan do`a agar perjalanan Abdullah Temongmere ke Tanah Suci sampai pulang dalam keadaan sehat dan menjadi Haji yang Mabrura.
Ust. H Mustagfirin diberikan kesempatan dan kepercayaan oleh keluarga Besar untuk menyampaikan hikmah perjalanan Haji ke Baitullah. Yang rencananya akan bertolak ke Makassar pada Rabu, 22 Mei 2024.
Mustagfirin menyampaikan bahwa ada dua kategori haji yaitu ada Haji Akbar dan ada yang disebut haji biasa, yang maskud Haji biasa adalah waktu sangat ditentukan ketika waktu di Arafah
“Kalau wukuf di Arafah pada hari Jumat maka disitulah disebut haji akbar, kalau diluar dari pada hari jumat maka itu disebut haji biasa, tetapi tetap sama-sama adalah ibadah haji”, Jelasnya
Mustagfirin kemudian berkesempatan memanjatkan do`a di aminkan semua tamu undangan agar Jemaah Calon Haji atas nama Abdullah Temongmere bisa menemukan haji besar ketika di Makkah.
“Tergantung Keputusan Pemerintah Arab Saudi. Apakah wukuf di padang arafah itu pada hari jumat atau tidak. Kita tidak tau karena perhitungan arab Saudi tingginya bulan kurang lebih 4 derajat ke atas”, Ungkapnya.
Mengenai status haji ketika pergi mengenakan peci hitam dan kembali mengenakan songkok haji berwarna putih, harapanya haji tidak terlihat dari songkonya.
Namun lebih dari itu adalah bagaimana menjadi seorang haji yang Mabrura. Haji yang betul-betul mampu menceritakan kisah perjalanan selama menjalankan ibadah haji. tentu larangan-larangan pun menjadi ikhtiar kita semua.
“Tanda orang pergi haji bukan karena songkok putih tetapi dia mampu bercerita setiap perjalanan yang dilaksanakan sepanjang berada di Tanah Suci.
Ceritanya, dimana itu pelaksanaan Wukuf, dimana Mina, dimana itu Muzdalifah, dan dimana itu adalah tempat Tawaf Keliling Ka`bah, kemudian dimana itu tempatnya sa`i. dia bisa bercerita.”, Ujarnya.
Lanjut diceritakan Ust. Mustagfirin bahwa ketika seorang haji bisa bercerita hal dimaksud maka dia telah melaksanakan ibadah haji.
Sebab ibadah haji merupakan napak tilas yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Ibrahim AS. Muhammad berkwajiban melestarikan syariat itu.
“Jadi perintah haji ini turun pada tahun kedua Hijriyah ketika Muhammad sudah ada di Madinah”, Jelas Mustagfirin dikutip media ini.
Mustgafirin sampaikan juga bahwa sistim pelaksanaan ibadah haji itu ada 3 sebagaimana dikutip dari Fiqih Islam dalam tuntutanya. Pertama Umroh sebelum Haji.
Kedua bersama-sama melaksanakan Haji dan Umroh karena berdekatan waktunya, Ketiga melaksanakan Umroh kemudian Haji oleh karenannya terkena (DAM).
“Oleh karena itu kita semua sebelum pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji maka berbekel diri kita dengan ketaqwaan yang sebaik-baik mungkin, pekerjaan ibadah haji ada di Makkah karena merupakan ibadah fisik”, Ujarnya.
Ust. Mustagfirin juga menjelaskan alasan kenapa memulai tawaf keliling Ka`bah harus dari arah kiri dengan jumlah 7 kali. dan orang yang melaksanakan tawaf itu harus menghitung sendiri.
Jangan mengharapkan orang lain karena bisa saja berkurang. kalau berkurang maka ibadahnya tidak sah, oleh karena itu setiap putaran harus kita hitung dengan baik.
“Kalau jumlah tawafnya berkurang maka tidak sah, harus 7 kali, makanya selagi melaksanakan ibadah tawaf harus dihitung sendiri, jangan mempercayakan kepada pemimpin ibadah haji, bisa lupa, apalagi tiba-tiba ditendang orang tiba-tiba lupa”, Jelasnya.
Syamsudin Temongmere mewakili keluarga Shahibul Hajat. Menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tak terhingga kepada semua tamu undangan serta keluarga yang turut mendoakan adiknya Abdullah Temongmere untuk pergi ke Tanah Suci. Jika ada salah dan khilaf mohon dan dimaafkan.
Abdullah Temongmere merupakan putra dari H. Ahmad Temongmere. dia adik ke -9 dari keluarga bersaudara sebanyak 11 orang. dan yang telah menunaikan ibadah haji sebanyak 3 orang.
“Hj Hawa Temongmere, H Alibaham Temongmere, Insha Allah H Abdullah Temongmere. dan juga dua ipar kami juga sudah tunaikan Ibadah Haji yaitu, Ipar kami Umi Kalsum Rumatiga, dan Hj Mardiana (Istri dari Ali Baham Temongmere)”, Jelasnya.
Prosesi syukuran dan do`a restu ini diawali dengan pembacaan ayat suci al-qur`an oleh Qoriah. Fauziah Uswanas, selanjutnya Sholawat Talbiyah dikumandangkan Pembina Rumah Tilawah Qur`an (RTQ) Fakfak yang dipimpin Ahmad Rumadaul. (ret)