-4.4 C
New York
Rabu, Januari 15, 2025

Buy now

Investasi Awal 795 Triliun, Ditangan Bahlil Naik Menjadi 1.650 Triliun, Selengkapnya

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Investasi awal saat ia masuk pimpin Kantor Kementerian Investasi / BKPM RI adalah sebesar 295 Triliun. Target ini terus meningkat hingga Tahun 2024 naik menjadi 1.650 Triliun.

Hal ini tujuanya untuk dapat merealisasikan Visi Misi dan Program Kerja. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin dimasa periode kedua hingga berkahir Oktober 2024 mendatang.

Realisasi Investasi ini juga untuk membuka lapangan pekerjaan, menekan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Pembangunan Investasi tersebut untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak baik di jawa maupun luar pulau jawa.

Investasi yang diharapkan mampu dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi disegala bidang, menurut Bahlil. Jokowi perintahkan agar membangun Investasi tidak saja di pulau jawa tetapi juga diluar pulau jawa (Jangan Jawa Sentirs tetapi Indonesia Sentris) disamping membangun UMKM di seluruh Indonesia.

“Tidak terasa perjalanan panjang kita dalam mengurus investasi sudah masuk tahun terkahir dari proses periodeisasi masa kepemimpinan / Jabatan Presiden Joko Widodo yang kedua

Saya ingat betul waktu saya masuk total nilai investasi awal di Kementerian Investasi adalah sebesar 795 Triliun tepatnya di Tahun 2019, sementara di tahun 2023 akhir mencapai 1.418 Triliun

Selanjutnya di Tahun 2024. Telah ditargetkan oleh Presiden dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi bangsa diatas 5 persen maka harus mencapai 1.650 Triliun”, Terangnya.

Menurut Bahlil yang tepatnya berulang tahun pada 7 Agustus 2024 kemarin, menjelaskan bahwa capain dari pada investasi Kuartal – II atau Semeste I tahun 2024.

“Total Investasi yang masuk di Kuartal II sebesar 428,4 Triliun. Jika dibandingkan dengan kauratl II Tahun 2023 kemarin tumbuh 22,5 persen, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 677,623 Orang

Sementara Kaurtal II / Semester I Tahun 2024 pertama. Indonesia telah capai 829,9 Triliun atau tumbuh menjadi 22,3 persen dengan target dari 1.690 Triliun. Kita sudah mencapai 50,3 persen”, Ujarnya.

Bahlil berharap siapa yang menjadi penerusnya sebagai Menteri Investasi di Kementerian Investasi kedepan maka hanya lengkapi nilai Investasi tambahan sebesar 49,7 persen.

“Ini data hilirisasi, jadi total hilirisasi pada Kuartal II Tahun 2024 sebesar 105,6 Triliun atau 24,6 persen dari total realisasi Investasi di Kuartal II Tahun 2024”, Ujarnya.

Feeling Bahlil. pasti banyak yang bertanya bahwa Kementerian Investasi selalu urus yang gede namun yang kecil seperti UMKM pasti tidak terurus. Karena itu Bahlil jelaskan bahwa semua investasi besar maupun kecil di urus.

“Banyak orang tanya, Kementerian Investasi ini kok urusanya yang gede-gede aja, yang kecil ngga, Untuk UMKM dari Janurai – Juni 2024 Total Investasi yang masuk 127 Triliiun dengan menyerap tenaga 4.696.618 Orang. GDP Kita kan 60 persen itu UMKM.

Jumlah unit usaha kita 99 persen. Jadi kedepan kolaborasi dengan UMKM harus dilakukan. Karena di Kementerian Investasi sudah punya pertauran Menteri untuk setiap pengusaha / investor yang masuk wajib berkolaborasi dengan pengusaha daerah atau UMKM” Ulasnya.

Itu disampaikan bahlil ketika melaksanakan Kegiatan Jumpa Pers dalam rangka menyampaikan realisasi investasi, Senin, 27 Juli 2024 kemarin. di Kantor Kementerian Investasi RI.

Sebelumnya, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) berhasil merealisasikan capaian investasi pada Triwulan II 2024 dengan angka investasi mencapai Rp428,4 triliun.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia, pada konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan II 2024 di Ruang Command Center, Gedung Barli Halim, Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, pada Senin (29/7/2024).

Bahlil menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2024 meningkat sebesar 6,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan terjadi peningkatan sebesar 22,5 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

“Di balik ketidakpastian ekonomi global, kita tetap bersyukur bahwa publik global masih mempercayai kita sebagai salah satu tujuan investasi, baik dari luar maupun dalam negeri,” ujar Bahlil.

Bahlil mengungkapkan bahwa jumlah penanaman modal asing (PMA) pada Triwulan II 2024 berjumlah Rp217,3 triliun, meningkat 6,3 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp211,1 triliun

Meningkat 7,1 persen dari tahun sebelumnya. Ia juga menyebut bahwa sektor investasi yang paling banyak adalah sektor pertambangan dan industri logam dasar, dengan angka investasi sebesar Rp74,0 triliun.

“Lima besar subsektor realisasi triwulan II 2024 pada PMA dan PMDN yang paling banyak masuk adalah industri logam dasar dengan angka Rp74,0 triliun, kemudian sektor pertambangan Rp45,6 triliun, transportasi gudang telekomunikasi sebesar Rp41,3 triliun, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran sebesar Rp33,5 triliun, serta jasa lainnya Rp30,6 triliun,” ujarnya.

Ia juga melaporkan terkait lima daerah realisasi investasi PMA pada Triwulan II 2024, dengan peringkat pertama di Jawa Barat sebesar USD2,5 miliar (17,5 persen), Sulawesi Tengah sebesar USD2,1 miliar (14,6 persen), DKI Jakarta sebesar USD1,8 miliar (12,9 persen), Maluku Utara sebesar USD1,7 miliar (12,4 persen), dan Banten sebesar USD1,3 miliar (9,3 persen).

Sedangkan pada PMDN, lokasi pertama adalah DKI Jakarta sebesar Rp33,1 triliun (16,1 persen), Jawa Barat sebesar Rp25,6 triliun (12,1 persen), Jawa Timur sebesar Rp25,1 triliun (10,3 persen), dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp25,2 triliun (7,2 persen). Bahlil juga mengatakan bahwa terdapat lima negara besar yang berinvestasi ke Indonesia.

“Singapura, Hongkong, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kalau kita lihat, Singapura USD4,6 miliar, Tiongkok USD2 miliar, Hongkong USD1,9 miliar, Korea Selatan USD1,3 miliar, dan Amerika Serikat USD0,9 miliar. Jadi, ini adalah lima negara terbesar dalam realisasi investasi Triwulan II 2024,” kata Bahlil.

Selain itu, BPKM juga turut serta menumbuhkan penanaman modal bagi usaha mikro kecil (UMK). Pada semester I 2024, Bahlil menyampaikan bahwa terdapat 2.411.350 proyek yang terdiri dari 2.206.932 proyek mikro dan 204.418 proyek kecil dengan nilai investasi sebesar Rp127,0 triliun. Peningkatan pertumbuhan pada sektor UMK juga telah melibatkan 4.696.618 orang yang mendapatkan lapangan pekerjaan dari proyek-proyek UMK tersebut. Tutup.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!