11.3 C
New York
Rabu, November 26, 2025

Buy now

Gubernur Papua Barat Resmikan Penjualan Perdana Alokasi Gas Bumi 20 MMSCFD

Bintuni – Bertempat di LNG Tangguh Bintuni. 24 November 2025. Gubernur Papua Barat. Drs Dominggus Mandacan,M.Si didampingi Sekda Provinsi Papua Barat. Dr H Ali Baham Temongmere, MTP. Hadir juga Bupati Kabupaten Teluk Bintuni. Yohanis Manibuy, Bupati Kabupaten Fakfak. Samaun Dahlan serta pemangku kepentingan lainya (CSR) melakukan peresmian penjualan perdana secara resmi alokasi gas bumi sebesar 20 MMSCFD oleh BUMD PT Papua Doberai Mandiri melalui PT Padoma Ubadari Energy.

Gubernur Papua Barat. Domainggu Mandacan mengatakan Papua Barat tidak lagi hanya menjadi penonton di atas tanahnya sendiri tetapi telah berdiri sebagai pelaku utama dalam pengelolaan sumber daya migas bagi kesejahteraan rakyatnya. dari tanah teluk bintuni yang kaya, dari jantung industri LNG Tangguh. Kita menyaksikan penjualan perdana secara resmi alokasi gas bumi sebesar 20 MMSCFD oleh BUMD PT Papua Doberai Mandiri melalui PT Padoma Ubadari Energy.

“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat papua barat, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, yang melalui kebijakan asta cita khususnya penguatan sektor energi nasional, telah memberikan arah yang jelas dan keberpihakan nyata bagi daerah penghasil sumber daya alam, termasuk papua barat.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada, Menteri ESDM RI, DR. Bahlil Lahadalia sebagai putra papua telah ikut mendorong percepatan pemanfaatan alokasi 20 MMSCFD yang 11 tahun lamanya tidak termanfaatkan bagi papua barat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Kepala BPKP Pusat, Dirjen Migas Laode Sulaeman, ST, MT, Kepala SKK Migas DR. Ir. Djoko Siswanto, M.B.A, yang telah menyetujui dan memfasilitasi alokasi strategis ini sehingga dapat terealisasi pada tahun 2025″, Terang Gubernur

Lanjut disampaikan Gubernur bahwa sejak tahun 2014 hingga 2025, atau kurang lebih 11 tahun, papua barat menanti realisasi hak alokasi migas sebagaimana dijanjikan dalam semangat keadilan energi dan otonomi khusus. hari ini (24 November 2025-red), penantian panjang itu terjawab. jika dihitung secara akumulatif, selama 10 tahun alokasi yang tidak terserap, maka sesungguhnya papua barat memiliki hak potensial sebesar 200 MMSCFD.

Disamaikan, apabila dikonversikan dengan kurs dolar Rp16.000 per USD, maka nilai ekonomi yang seharusnya sudah berputar di papua barat mencapai angka yang sangat signifikan kurang lebih 7 triliun rupiah atau 700 miliar pertahun bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. ini bukan sekadar angka. ini adalah simbol keterlambatan keadilan. dan hari ini, kita mulai membalikkan sejarah itu.

“Sekali lagi ingin saya pertegas bahwa ini bukan hibah, ini investasi daerah, saya tegaskan kepada seluruh rakyat papua barat dan kepada seluruh bangsa indonesia, “kuota 20 MMSCFD ini bukan pemberian gratis. ini bukan belas kasihan. ini adalah transaksi resmi dan sah, yang dibeli oleh pemerintah provinsi papua barat melalui BUMD PT Padoma Ubadari Energy sebagai instrumen strategis untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)”, Jelasnya

Dikatakan lagi bahwa hasil penjualan gas bumi ini akan menjadi sumber pembiayaan pembangunan daerah, penggerak ekonomi kabupaten, fondasi kesejahteraan jangka panjang dan penopang masa depan generasi papua barat. PAD yang dihasilkan dari sektor ini akan dikembalikan sepenuhnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat di papua barat.

Gubernur Papua Barat minta kepada pihak LNG Tangguh untuk disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia. Prabowo Subianto serta beberapa Menteri terkait agar bisa menyetujui alokasi akumultaif 10 tahun yang belum terserap dan mengakui secara penuh hak resmi papua barat atas alokasi migas tersebut

“Dari tempat ini, dari LNG Tangguh, dari tanah sisar matiti, saya menyampaikan pesan terbuka sebagai berikut, pemerintah provinsi papua barat memohon dengan hormat kepada presiden republik indonesia melalui kementerian esdm dan kementerian keuangan agar menyetujui alokasi akumulatif 10 tahun yang belum terserap dan mengakui secara penuh hak resmi papua barat atas alokasi migas tersebut. permintaan ini bukan sekadar permintaan politik. ini adalah tuntutan konstitusional dan moral terhadap keadilan pembangunan.

Alokasi ini tidak hanya untuk Provinsi, tetapi akan kami distribusikan dan dorong sebagai instrumen penguatan PAD bagi seluruh kabupaten di papua barat, untuk teluk bintuni, fakfak, manokwari, manokwari selatan, pegunungan arfak, kaimana. saya ingin memastikan bahwa setiap tetes gas yang mengalir dari bumi papua barat kembali menjadi harapan bagi anak-anak papua, dan menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan. hari ini kita tidak sekadar secara perdana melepas penjualan 20 MMSCFD Gas kita. tetapi kita menegakkan harga diri papua barat. kita mencatat sejarah baru pengelolaan energi daerah”, Tutup Gubernur PB.

(ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!