Fakfak – Bupati Fakfak. Samaun Dahlan dan Wakil Bupati Fakfak. Donatus Nimbitkendik, Selasa, 11 Maret 2025 keduanya melakukan sidak mendadak di Rumah Sakit Umum Daerah Fakfak, tiba di RSUD pukul 09.30 Wit diruang pertemuan Lantai 3. Bupati dan Wakil Bupati Fakfak menggelar pertemuan dengan Direktur dan Staf RSUD Fakfak.
Setelah melakukan pertemuan dengan Direktur RSUD Fakfak dan staf dan beberapa bagian di RSUD Fakfak. Bupati dan Wakil Bupati Fakfak didampingi Direktur RSUD Fakfak. Dr Karyani Kastela melakukan kunjungan dan meninjau beberapa ruangan yang akan siap untuk digunakan sebagai penunjang pelayanan RSUD Fakfak.
Usai melihat ruangan Operasi, Ruangan ICU maupun Ruangan Radiologi dan beberapa ruangan lainya. Samaun Dahlan kepada awak media mengatakan bahwa pelaksanaan tatap muka dan kunjungan kerja ia bersama Wakil Bupati Fakfak ke RSUD Fakfak adalah dalam rangka memastikan kesiapan Rumah Sakit terkait perisapan pelaksanaan program Kesehatan Gratis dimulai April 2025 besok.
“Kunjungan ke RSUD Fakfak adalah untuk mengecek secara keseluruhan pelayanan rumah sakit baik dari sisi peralatan maupun dari sisi kedokteran termasuk sisi SDM, obat dan lain sebagainya, hal ini saya lihat karena sesuai Visi Misi kami bahwa April 2025 untuk pelayanan gratis sudah harus jalan”, Ujar Bupati Fakfak kepada awak media, Selasa, 11 Maret 2025 siang.
Bupati menemukan adanya problem yang selama ini dialami oleh pasien RSUD Fakfak berupa ketersediaan obat, selama ini pasien mendapatkan resep dokter untuk membelanjakan obat diluar RSUD Fakfak dengan alasan obat tersebut tidak tersedia di apotik rumah sakit, padahal setiap tahun anggaran alokasi untuk semua komponen termasuk obat juga sudah disediakan.
Samaun Dahlan menegaskan bahwa selama masa kepemimpinan ia bersama Wakilnya Donatus Nimbitkendik. Tidak ada pasien yang beli obat menggunakan resep dokter diluar ruamh sakit, tentunya dengan alokasi anggaran 10 miliar tersebut terinklut didalamnya ketersediaan stok obat dirmah sakit dan bupati tidak ingin pasien beli obat dilaur rumah sakit.
“Jadi mungkin selama ini ada obat yang masih ambil / beli diluar rumah sakit katakanlanya beli di apotik terdekat tertentu, namun setelah saya rapat dengan pihak rumah sakit bahwa kedepan tidak ada lagi pasien membeli obat diluar rumah sakit dan seharusnya obat-obat yang harus digunakan oleh pasien selalu siap sedia di apotik rumah sakit”, Jelasnya.
Salah satu perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat yakni melalui pelayanan prima Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).Selain program pengobatan gratis dan makangratis bagi 2 orang penjaga pasien,perhatian serius Pemkab juga terhadap pengadaan obat-obatan di RSUD.
Pengadaan obat-obatan ini menjadi atensi serius Bupati Kabupaten Fakfak, Samaun Dahlan,S.Sos.,M. AP, akibat kabar beredar, pasien rumah sakit kerap membeli obat diapotik. Tak tanggung-tanggung, Mantan Kepala Dinas PUPR ini mengancam lakukan proses hukum jika ada temuan pelanggaran berkaitan pengadaan obat-obatan tersebut.
“Banyak masyarakat kita saat ini hidup susah. Saya ingin sekali melihat masyarakatini tersenyum jadi tolong untuk serius. Ini adalah visi misi saya. Jangan main-main dengan obat, saya suruh tangkap”, Tegas Samaun Dahlan saat melakukan pertemuan dengan pihak RSUD Fakfak, selasa (11/3/2025) pagi.
“Terkait pengadaan obat, tidak boleh main-main lagi dengan pengadaan obat. Kalau sampai main-main dengan pengadaan obat dan kemudian berdampak pada pengobatan gratis ini, saya pasti akan lakukan tindakan hukum”.tegas Samaun Dahlan saat di wawancarai awak media usai kunjungan di RSUD.
“Semua ini kita lakukan agar merubah persepsi masyarakat terhadap rumah sakit ini dan juga untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa kami benar-benar dan serius melaksanakan visi dan misi kami, sehingga masyarakat yang selama ini kurang puas dengan pelayanan kesehatan dapat terjawab. Hal-hal yang kurang kita mantapkan semua”.ujarnya.
Bupati mengingatkan pihak RSUD agar serius melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Fakfak.
“Sekali lagi, masyarakat dari Karas sampai tomage yang masuk rumah sakit harusdilayani dengan baik. Dan harus gratis”.tutup Bupati. (ret)