Laporan : Rustam Rettob/Wartawan
Fakfak – Munculnya nama Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia dibursa Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar pasca Airlangga Hartarto lengser, Sabtu, 10 Agustus 2024 kemarin membuat sejumlah elit partai beringin ini mulai menyiapkan kekuatanya juga untuk menghadang pria (Bahlil-red) yang lahir 7 Agustus 1976 ini.
Bahlil tampak memiliki sejumlah strategi jitu untuk memenangkan peratarungan ini, namun beberapa issu yang digaungkan jauh hari salah satu diantaranya Menteri Investasi ini bukan Kader Golkar terus digunakan untuk menjegalnya, namun kitab putih AD/ART Golkar masih memberikan ruang untuk ia maju bertarung didalam partai pemenang Pilpres 2024 itu.
Mengungkap tabir perjalanan Bahlil, Ketua Umum BPP HIPMI 2013-2018 itu ternyata berproses didalam partai Golkar bukan sesuatu yang Instan. Ia menjelajahi sebagai kader golkar dari daerah pedalaman papua secara berjenjang dan naik lagi sebelum berada di Pengurus BPP HIPMI. Bahlil ternyata selama di Jayapura sebagian sisa masa hidupnya hanya untuk membesarkan Partai Golkar.
Jejak membesarkan Partai Golkar ini akhirnya dibongkar juga oleh seniornya sendiri. Bang idrus Marham. Idrus diketahui sebagai salah satu politisi Partai Golkar. Mantan Sekjend DPP Golkar itu mengetahui pasti keberadaan Bahlil di partai Golkar. walaupun Mantan Bendahara Umum PB HMI itu tidak pernah menjadi Pengurus Internal DPP namun pernah menjadi Pengurus di Daerah.
Cerita lebih lanjut, Untuk membesarkan Golkar atau pun organisasi struktural lainya. Titik yang paling sulit adalah bagaimana membesarkanya dimulai dari daerah. Bahlil ketika itu ditengah masa sulitnya ia bersama sejumlah senior Golkar di Tanah Papua dimulai dari daerah Kabupaten/Kota hingga turun ke berbagai pelosok desa/kampung bahkan nyawa jadi taruhan untuk bagaimana mempertahankan eksistensi partai Golkar.
Bukan ujuk-ujuk mengakui dirinya adalah kader Partai Golkar. Idrus beberkan Bahlil memeiliki sejumlah prestasi yang sangat positif dan itu demi nama besar partai Golkar dan hampir tidak dimiliki oleh kader lainya di seluruh Indonesia. bahwa kemudian ia tidak pernah menjadi Pengurus DPP Golkar, tetapi masa sulit yang tidak pernah dirasakan oleh orang-orang diatasnya adalah di daerah.
Dikatakan Idrsus Marham bahwa Bahlil Lahadalia. Menteri Investasi/Kepala BKPM RI itu jika maju sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar maka terganjal dengan persyaratan salah satunya adalah harus menjadi Pengurus Internal DPP. Sementara Bahlil sendiri diakui selama ini tidak pernah masuk fungsionaris DPP Partai Golkar.
Itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Agung Laksono, Agung Laksono menyebut Bahlil tidak memenuhi persyaratan karena belum pernah menjadi pengurus internal DPP Partai Golkar. Idrus kemudian turun tangan dan bela Bahlil. Idrus katakan bahwa didalam AD/ART tidak saja sebagai Pengurus Internal DPP Partai Golkar.
Maklumat syarat tersebut adalah pernah menjadi pengurus internal DPP atau satu Tingkat dibawahnya yaitu Pengurus DPD I Tingkat Provinsi. Bahlil pernah menjabat sebagai Bendahara Umum DPD Golkar Papua semasa Kepemimpinan Aburizal Bakri sebagai Ketum dan Sekjendnya adalah Idrus Marham sendiri pada Tahun 2009.
“Salah satu diantaranya yang menyoroti persyaratan ini adalah Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Agung Laksono yang mengatakan Bahlil tidak memenuhi syarat, Jadi salahnya dimana AD/ART itu. Apakah karena Bahlil dari Kampung jadi tidak ada ruang untuk mereka.?” kata Idrus
Atas dasar pernyataan Agung Laksono tersebut, Idrus pun merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan mengenai rekam jejak Bahlil di Golkar. Idrus mengatakan bahwa Bahlil pernah menjadi pengurus Golkar dengan jabatan sebagai Bendahara Umum DPD Golkar Papua. kepengurusan Bahlil di DPD Golkar Papua ditandatangani dirinya selaku (Sekjen) pada 2009.
Bahlil dianggap berprestasi selama menjabat sebagai Bendahara DPD Golkar Papua dan sampai hari ini, dia merupakan Kader Golkar plus. Maksudnya selain menjadi Kader dan selama ini tidak pernah berpindah partai meskipun bukan Pengurus Internal aktif DPP Golkar, pasalnya bahlil memulai dari daerah sedangkan Pengurus Pusat lainya tiba-tiba dari atas atau ada diatas sehingga tidak pernah merasakan sakit pahitnya membesarkan Golkar di daerah.
Sebetulnya jika seorang Kader Golkar dari daerah ingin maju dan Calon sebagai Ketua Umum DPP Golkar maka pasti memahami dan mengetahui suasana kebathinan orang-orang atau Pengurus yang ada di Daerah jika ia terpilih karena dia berasal dari daerah, berbeda dengan Pengurus yang langsung diatas pasti tidak merasakan apa yang pernah diarasakan oleh orang-orang yang ada di daerah, disitulah bedaannya Calon dari Daerah dan yang bukan dari daerah.
Bahlil adalah seseorang yang benar-benar lahir dari “Sepatu miring”, artinya dia berproses dari akar rumput. Dia tau bagaimana kondisi seseorang yang ada di daerah karena jiwa pergerakan bahlil dimulai dari nol. Lahir dari “Sepatu miring” artinya dia bersama rekan-rekanya serta seniornya lainya memperjuangkan dan mepertahankan eksistensi Golkar di Tanah Papua bahkan Nyawa mereka terncam dibunuh ketika itu.
Idrus mengakui dan berkeyakinan bahwa perjuangan untuk membesarkan Golkar dari daerah khususnya Bahlil di Tanah Papua pasti butuh kerja keras ditengah bahlil dari waktu ke waktu membesarkan Golkar dalam keadaan “Sepatu Miring”, Kader plus bahlil menurut Idrus dalam rekaman vidio amtir tersebut bahwa bisa berkiprah dimana-mana, Ketum BPP HIPMI, sebelum itu juga Bendahara Umum PB HMI. Disela-sela itu adalah seorang Pengusaha atau Interpreuner.
Idrus mengakui banyak Kader sosial yang tiba-tiba menjadi kader Golkar dan langsung loncat ke atas (DPP-red), beda jauh dengan seorang Bahlil Lahadalia. ia matangkan pengalamanya dari daerah mulai dari Kabupaten/Kota naik ke Provinsi dengan beragama organisasi dan sekarang menjadi salah satu Menteri di Kabinet Jokowi-Ma`ruf Amin pada periode kedua. Kiprah bahlil torehkan prestasi dimana-mana, selama ini ia tidak pernah berpindah partai.
Idrus juga sebutkan bahwa Bahlil menjadi Menteri Investasi karena professional, bukan karena utusan kader Golkar. masalah ini juga menjadi perosalan segelintir orang, sebetulnya kata idrus. Golkar berterima kasih karena ada kader Golkar yang mampu bersaing dengan kader partai lainya di Kabinet Jokowi – Ma`ruf Amin, walaupun dia bukan utusan Menteri asal partai Golkar tapi dia adalah kader golkar yang sampai hari ini belum dicabut keanggotaanya sebagai kader.
Jokowi kemudian mempertahankan Bahlil sebagai Menteri Investasi karena bukan Kader Golkar akan tetapi bahlil memiliki kemampuan dan kompetensi dirinya secara individu sehingga tugas-tugas negara yang selalu diberikan Jokowi-Ma`ruf Amin untuk dilaksanakan. Bahlil tak segan-segan menyelesaikanya sesuai harapan Kepala Negara yang juga adalah Kepala Pemerintahan.
Rapimnas dan Munas Partai Golkar Digelar 20 Agustus 2024 di Jakarta
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memutuskan menggelar Rapimnas serta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munas) untuk memilih ketua umum definitif pada 20 Agustus 2024., Jadwal Rapimnas dan Munaslub telah disepakati dalam Rapat Pleno Partai Golkar, Selasa (13/8) malam. Pleno sekaligus menetapkan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketua Umum Golkar.
Munaslub nantinya akan didahului dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai yang akan membahas sejumlah isu strategis terkait arah partai ke depan. Jadwal Munas itu dimajukan dari rencana semula pada Desember 2024. Airlangga sebelumnya menjadi kandidat kuat untuk melanjutkan posisinya karena diklaim mendongkrak suara Golkar pada Pilkada 2020 dan Pileg 2024 lalu.
“Bahwa Rapimnas DPP Partai Golkar Insya Allah akan kita selenggarakan pada tanggal 20 Agustus yang akan datang. 20 Agustus kita rencanakan pembukaan Rapimnas di pagi hari, kemudian malam harinya kita rencanakan agenda pembukaan Munas ke-11 Partai Golkar yang juga disepakati dan diputuskan akan digelar di Jakarta,” kata Plt Ketum Golkar, Agus Gumiwang.
Munaslub nantinya akan didahului dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai yang akan membahas sejumlah isu strategis terkait arah partai ke depan, kini, sejumlah nama baru muncul sebagai kandidat kuat ketua umum definitif. Mereka antara lain, Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala BKPM RI), Bambang Soesatyo alias Bamsoet, hingga Agus Gumiwang Kartasasmita.
Bahlil Lahadalia, SE, M,Si/Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar
Diketahui, Bahlil Lahadalia lahir di Fak-Fak, Papua. Lahir di tengah keterbatasan tidak membuatnya rendah diri dan berputus asa. Sang ayah berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu bekerja sebagai tukang cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Kemandiriannya itu terbukti saat ia duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur, di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil Lahadlia tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.
Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Papua ini. Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua
Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas HIPMI memilihnya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015-2018.