20.3 C
New York
Selasa, September 10, 2024

Buy now

Kapolda Papua Barat Ungkap Hal Serius Soal Kasus Kramomongga di Fakfak

Fakfak – Press Conference terkait dengan Kasus Pembakaran SD YPPK St. Lukas Mamur, Kantor Distrik Kramongmongga, SMP Negeri 4 Kokas dan pembunuhan Alm. Darson D. Hegemur yang digelar di Polres Fakfak dipimpin langsung Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A.,rabu, (13/09/23). Sore

Kapolda Papua Barat yang didampingi oleh  Wakapolda Papua Barat Brigjen Pol. Patrige R. Renwarin,S.H.,M.Si, Dansat Brimob Polda Papua Barat, Dirkrimum Polda Papua Barat dan Wakapolres Fakfak menyampaikan bahwa.

Terkait dengan Kasus Pembakaran SD YPPK St. Lukas Kampung Mamur, Kantor Distrik Kramongmongga, SMP N 4 Kokas dan pembunuhan alias penganiayaan berat terhadap. Darson Hegemur di Kabupaten Fakfak

Hal itu terungkap berawal dari Polisi mendapatkan informasi terkait dana desa yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan saksi maka didapatkan keterangan bahwa dana desa digunakan untuk menjaga eksistensi kelompok TPN-PB, Namun pihak Kepolisian tidak percaya begitu saja sehingga dilakukan pengembangan lebih lanjut, untuk dapat mengungkap kasus ini.

“Dalam pengembangan kasus tersebut ditemukan barang bukti 1 buah granat dan selanjutnya pihak kepolisian mendalami terkait asal granat yang telah ditemukan, kejadian ini pernah terjadi pada tahun 2019 dan pernah di tindak oleh Polres Fakfak namun tidak bersih sehingga masih ada benih-benih dan sekarang mencoba melakukan aksi untuk menunjuk eksistensi” ujar Kapolda Papua Barat.

Terkait dengan jumlah pelaku saat ini masih didalami karena para terduga pelaku yang telah ditangkap tidak semua mengakui hal yang sama, masih ada perbedaan keterangan antara para pelaku yang ditangkap tersebut.

Tapi nanti suatu saat, optimis Kapolda, mereka pasti akan buka mulut dan singkron keterangan yang mana ada keterikatan antara pembakaran SD YPPK St. Lukas Mamur dengan aksi pembakaran kantor Distrik Kramongmongga dan SMP N 4 Kokas serta Kantor Distrik Fakfak Tengah,

“Pengakuan dari para terduga pelaku yang telah ditahan merupakan seluruh rangkaian aksi oleh kelompok yang sama”, ucap Kapolda.

“Kita hadir di Fakfak untuk berkomunikasi dengan para tokoh adat dan agama guna kita sama-sama menyikapi kasus ini secara bijak, dan ada permintaan dari Tokoh Adat untuk penambahan Personil dan Polsek.

Kedepan kami akan menambah anggota Brimob untuk turut melakukan pengamanan di wilayah Fakfak serta akan dilakukan patroli berskala besar diwilayah yang rawan” tambah Kapolda.

Berbagai macam barang disita seperti :satu buah granat,parang 29 buah, tombak 5 buah,panah 42 buah, kapak, ketapel 4 buah, sangkur 3 buah, baju loreng, celana loreng, id card, ht 2 buah, hp 4 buah, topi loreng, bahwa hingga saat ini tersangka ditahan sebanyak 7 orang, tersangka MD 5 orang, DPO 17 orang,

“Dalam kasus ini telah diamankan pula beberapa ibu-ibu yang berperan untuk menyiapkan makanan untuk dihidangkan kepada kelompok tersebut dan jumlah para pelaku terus dilakukakn pengembangan oleh pihak Kepolisian” tambah Kapolda.

Senada dengan hal tersebut Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi,S.I.K.,M.H. mengajak seluruh lapisan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk menyerahkan kasus ini pada pihak Kepolisian,jangan terprovokasi oleh oknum- oknum yang ingin membuat situasi kamtibmas gaduh dan tidak kondusif. (rls/ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!