Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan instruksi kepada seluruh pejabat utama, Kapolda, hingga Kapolres di seluruh Indonesia. Pertama, Sigit meminta kepada para jajarannya untuk mengamankan seluruh tahapan Pemilu yang saat ini tengah berjalan, tegas.Rabu (1/11), seperti dikutip dari laman humas.polri.go.id
Pantauan mataradarindonesia.com, Kemudian ia (Kapolri-red) juga meminta agar tetap melaksanakan agenda nasional serta mengawal program pembangunan nasional.
Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) se-Indonesia di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
“Hari ini (kemarin-red), Polri melaksanakan Apel Kasatwil yang diikuti oleh seluruh Pejabat Utama, para Kapolda, Kapolres seluruh wilayah, untuk mempersiapkan personel Polri baik di pusat maupun daerah agar bisa mengawal dan melaksanakan tahapan Pemilu yang saat ini sudah berjalan, betul-betul bisa berjalan dengan baik,”
“Di sisi lain, selain tahapan Pemilu kita tetap harus melaksanakan program-program yang sudah menjadi agenda nasional, mengawal program pembangunan yang harus tuntas di tahun 2023 dan 2024,” sambungnya.
Lebih lanjut, Sigit juga menekankan agar seluruh jajaran Polri senantiasa waspada terhadap meningkatnya eskalasi dinamika situasi global.
Pasalnya, kata dia, hal tersebut dapat berdampak terhadap situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di dalam negeri.
Menurutnya, Polri harus siap baik dalam menghadapi tahapan Pemilu maupun dinamika tantangan global yang tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya kejahatan tertentu .
Sebagai informasi, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sebelumnya melakukan serangkaian penangkapan terhadap tersangka kasus tindak pidana terorisme.
Sepanjang bulan Oktober ini, Densus 88 Anti Teror telah meringkus sebanyak 59 orang. Sigit menjelaskan bahwa melalui Apel Kasatwil ini,
Polri telah menyiapkan strategi dan perencanaan yang matang. Hal itu dalam rangka menghadapi seluruh agenda nasional maupun tantangan global yang bisa berpengaruh ke dalam negeri.
Dengan adanya kesiapan yang matang, maka situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap berjalan aman dan damai. Sehingga seluruh tahapan Pemilu dan program nasional bisa terus berjalan secara lancar.
Di sisi lain, ia juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk tetap mengawal dan mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan dalam momentum pesta demokrasi lima tahunan ini.
Sigit menekankan bahwa perbedaan pendapat dan pilihan merupakan hal yang wajar terjadi saat Pemilu. Kendati demikian, merawat bingkai persatuan-kesatuan adalah hal utama yang harus terus menjadi komitmen seluruh lapisan masyarakat.
Intinya adalah bagaimana bisa menjaga situasi perbedaan pendapat agar tidak membuat kondisi di lapangan dan masyarakat menjadi panas.
Menurutnya, biarkan panas ini hanya terjadi di televisi dan media sosial sedangkan di lapangan dan grass root harus tetap dingin.
Sigit juga mengajak semua pihak untuk dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan literasi dan edukasi di media sosial.
Pihaknya juga terus memberikan peringatan terhadap tindakan yang berdampak pada masalah polarisasi dan SARA. Apabila terus dilakukan,
Pihaknya tidak segan untuk melakukan penegakan hukum secara tegas. Menurutnya, itu adalah langkah untuk menjaga persatuan dan kesatuan sebagai syarat dan modal utama untuk pembangunan menuju visi Indonesia Emas 2045. (ret)