Fakfak – Dua Partai besar di Papua Barat mulai bermanuver dengan pola pendekatan dan perekrutan kader terbaiknya dalam rangka persiapan mengikuti perhelatan akbar pemilu serentak tahun 2024 mendatang,
Kedua Partai besar yang secara terbuka mulai tancap gas adalah, Partai PDI Perjuangan, dan kedua, adalah Partai Golkar, konsolidasi keduanya dari Pusat hingga ke berbagai daerah termasuk di Papua Barat terlihat intens.
Rakerda PDI Perjuangan yang berlangsung belum lama ini di Manokwari, Provinsi Papua Barat menghadirkan Pengurus DPP PDI Perjuangan, keterlibatan DPP merupakan sebuah hipnotis sekaligus menjadi penguatan bagi struktur kepartaian di tingkat daerah.
Apapun alasanya, PDI Perjuangan adalah sebagai pengendalian saat ini di Republik Indonesia, dia telah berhasil mengusung jagonya dan menang dua kali di pemilu Presiden tahun 2014 dan Pemilu 2019 dan kali ini dia berjanji akan menang ketiga kali “Hat Trick” pada pemilu 2024 besok.
Sejumlah Kader terbaik di Papua Barat telah ikut bergabung dengan Partai Besutan Megawati Soekarno Putri, diantarnya Markus Waran (Bupati Mansel), Hermus Indou (Bupati Manokwari), Samsudin Anggiluli (Bupati Sorong Selatan), dan beberapa kader lagi yang menjabat sebagai Wakil Bupati di Papua Barat.
PDI Perjuangan merupakan partai dengan pemenang kedua di kursi DPRD Provinsi Papua Barat, dimana dalam pemilu 2019 kemarin partai tersebut berhasil menyumbangkan 7 Kursi dari komposisi 56 Anggota Dewan, sayangnya PDI Perjuangan hingga saat ini belum memunculkan siapa calon terkuat untuk menuju Papua Barat satu.
“Kita terus mempersiapkan kader-kader terbaik untuk memenangkan pemilu 2024 mendatang dengan cara, PDI Perjuangan akan memperjuangkan “Hat Trick” yang ketiga”, Ujar Saleh Siknun kepada mataradarindonesia, senin, (11/10) via ponselnya.
Berbeda dengan Partai Golongan Karya (Golkar), Partai pimpinan Airlangga Hartarto ini tidak segan-segan melakukan konsolidasi dengan terus mengkampanyekan bahwa Presiden, Gubernur, dan Bupati / Walikota harus orang Golkar
Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto baru saja melakukan kunjungan kerja sebagai Menko Perekonomian di Papua dan Papua Barat, lawatan Ketum Golkar AH ke Sorong juga apakah memberikan sinyal bahwa Golkar siap rebut kepemimpinan Gubernur dari tangan Kader terbaik Partai NasDem di Papua Barat.
Jika dianalisis dari pernyataan Ketua DPD Golkar Provinsi Papua Barat, Lambertus Jitmau saat membuka dengan resmi pelaksanaan Musda Golkar di Kabupaten Teluk Bintuni yang dilansir salah satu media online disana maka dirinya terus mendeklarasikan diri sebagai Ketua DPD Golkar Papua Barat siap maju dan bertarung rebut kursi Gubernur Papua Barat.
Jitmau mengatakan saat memberikan sambutan pada pembukaan Musda Golkar Teluk Bintuni Ke – IV, senin, (11/10) kemarin bahwa dia akan keliling 12 Kabupaten dan 1 Kota di Ppaua Barat dan menyampaikan siapapun memimpin partai golkar wajib maju sebagai kepala daerah di daerah masing-masing, Pesanya
“Saya akan keliling ke 12 Kabupaten , 1 Kota di Provinsi Papua Barat ini, saya tetap akan berbicara seperti ini Siapa pun dia yang memimpin partai Golkar, wajib dan wajib akan maju menjadi Kepala daerah di daerahnya masing-masing. Tidak perlu ragu”, Statemen yang dikutip media ini.
Dia juga mengungkapkan bahwa yang menghadirkan Provinsi Papua Barat ini adalah kader-kader tebraik Partai Golkar, menurutnya, kenapa tidak kader Golkar harus jadi Gubernur Papua Barat, ? Heran Bung “LJ” bernada tanda tanya.
“Takut buat? Tanggalkan perbedaan persepsi, ade – ade yang teriak – teriak sana – sini, perbedaan persepsi itu biasa dan harus diakui. Namun tanggalkan itu ketika usai Musda.
Mari bersama satukan tekad dan tunjukan jati diri kita ke masyarakat, Provinsi Papua Barat ini lahir juga karena ada kader – kader terbaik Golkar.
Tapi kami tidak pernah menjadi Gubernur di Provinsi ini. Sehingga sudah saatnya Golkar tampil yang terbaik untuk tanah ini,”Ungkap Drs. Ec. Lambert Jitmau.
Lambert berkeyakinan, pemilu 2024 mendatang maka yang akan jadi Presiden Harus Kader Golkar, Gubernur Ppaua Barat juga Kader Golkar, Bupati / Walikota di Papua Barat khususnya juga dari kader Golkar, ini mendakan bahwa Golkar siap rebut kepemimpinan nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Komposisi Kursi Partai Golkar di Provinsi Papua Barat hasil pemilu tahun 2019 sebanyak 8 kursi, dia pegang kendali palu sidang DPRD Provinsi Papua Barat,
Tokoh Masyarakat Kabupaten Fakfak, Ali Hindom mengatakan bahwa banyak figur yang muncul saat ini sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, pilihan politik itu memang selalu ada perbedaan namun kemudian yang mempersatukan masyarakat hanya sedikit orang.
Ali Hindom menilai bahwa ketokohan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan masih sangat layak dan pantas menjadi Gubernur papua barat dua periode,
Mandacan dinilai sebagai seorang tokoh yang mampu mempersatukan masyarakat dari latara belakang mana saja, perbedaan suku, agama, adat, dan ras, menurut ali hindom, bagi Mandacan adalah hidayah dan rahmat bagi semua orang, yang terpenting adalah bersatu, damai di tanah ini untuk membangun papua barat.
“Ketokohan Pak Dominggus Mandacan ini masih layak dan pantas memimpin Papua barat dua periode, periode pertama selesai nanti tahun 2021 besok, dalam pemilihan nanti kami yakin bapak mandacan terpilih ulang sebagai Gubernur papua barat pada pemilu serentak 2024,” Yakin Ali Hindom,
Diketahui, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan merupakan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua Barat, saat ini kursi legislatif Partai NasDem di Papua barat sebanyak 7 Kursi, sama halnya dengan Kursi PDI Perjuangan, (ret)