Fakfak – Bupati Fakfak. Samaun Dahlan perintahkan semua OPD dilingkungan Pemda Fakfak untuk mengantarkan jenazah Alm. Anggita Bima Wicaksana dari mahasiswa IPB yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Distrik Bomberay Fakfak, Selasa, 21 Okotber 2025 siang ke bandara siboru.
Jenazah tersebut dijemput langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan RI. M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menggunakan pesawat carteran dan direncanakan akan tiba di bandara Siboru Fakfak pukul 04.15 dan take off pukul 05.30 Wit.
Mahasiswa Ekspedisi patriot kebangsaan dari Kementerian Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia itu mengalami kecelakan di Bomberay Fakfak. pemerintah daerah selain mengantarkan jenazah ke bandara untuk dipulangkan ke kampung halaman di Jakarta juga sekaligus menjemput Menteri Tenaga Kerja.
Bupati Fakfak. dari Jogja menyampaikan turut berduka cita yang mendalam dan berbela sungkawa atas meninggalnya Mahasiswa IPB yang gugur ditengah menjalankan tugas mulia tersebut. Samaun Dahlan katakan itu ketika menerima informasi Naas yang menimpa Anggita.
“Saya menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas berpulangnya Mahasiswa IPB bernama Mas Anggita Bima Wicaksana di Distrik Bomberay. Kabupaten Fakfak – Papua Barat, semoga segala amal kebaikan diterima di sisi Allah Swt”, Do`anya.
Selaku Bupati Fakfak. kepada mataradarindonesia.com, selasa, 21 Oktober 2025 sore kemarin menyampaikan bahwa dirinya tidak sempat menghadiri proses kepulangan jenazah Bima dari fakfak ke Jakarta karena sedang melakukan perjalanan dinas luar daerah
Namun demikian sebagai Kepala Daerah telah memerintahkan semua perangkat di daerah tersebut untuk melakukan berbagai proses atas nama pemerintah daerah terhadap Almarhum saat dijemput langsung oleh Menteri Tenaga Kerja RI. Di bandara Siboru Fakfak.
Bupati SDA sampaikan semua biaya yang timbul akibat proses kepulangan jenazah Alm. Bima adalah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten fakfak. Samaun menyebutkan bahwa meninggalnya Bima sebagai bentuk keprihatinan untuk semua pihak.
Lebih lanjut bupati mengatakan musibah ini datang kapan saja dan dimana saja, semua itu sudah menjadi takdir Allah Swt/Tuhan Yang Maha Esa. Ia berpesan kepada rekan mahasiswa lain yang masih bertahan menjalankan tugas mulia ini agar mawas diri dan penuh kehati-hatian.
(ret)