4 C
New York
Kamis, Januari 2, 2025

Buy now

Mohammad Uswanas Torehkan Prestasi Emas Untuk Papua Barat, Terima Kasih Jokowi atas Peresmian Bandara Siboru Fakfak

DR Drs Mohammad Uswanas, M,Si. Mantan Bupati Fakfak 2 periode (2010-2015 dan 2016-2020), dalam satu kesempatan belum lama ini di Makodim 1803/Fakfak, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com

Laporan : Rustam Rettob/Wartawan

Fakfak – Pemimpin Bupati dan Wakil Bupati Fakfak dari masa ke masa terus berganti, tentunya setiap orang yang menjabat sebagai pemimpin di Tanah Mbaham ini pasti memiliki sejarah rekam jejak prestasi dalam membangun disegala bidang, bahwa pembangunan yang ditorehkan selama ini adalah untuk kepentingan masa depan masyarakat dan Kabupaten tercinta (Fakfak-red) yang Maju Mandiri dan terus Sejahtera.

Kita tidak bisa pungkiri bahwa setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan tapi juga ada kelebihan – kelebihan lain yang harus diapresiasi bagi setiap kita karena prestasi yang diteroehkan oleh setiap pemimpin tidak lain tujuanya adalah untuk bagaimana ia membangun sebuah investasi masa depan rakyatnya agar Sejahtera dan bisa setara dengan daerah-daerah lain yang dianggap berkembang dan sangat maju.

Salah satu pemimpin Kabupaten Fakfak ini adalah Mohammad Uswanas. Bupati Fakfak periode 2010-2015 dan 2016-2020, Uswanas torehkan banyak program dan prestasi emas dipresembahkan untuk bangsa dan negara lebih khusus kepada masyarakat tercintanya di Kabupaten Fakfak – Papua Barat.

Dimasa kepemimpinan Mohamad Uswanas pada periode pertama menggandeng Donatus Nimbitkendik dan periode kedua didamping Abraham Sopaheluwakan (Kaka Bram). Mereka berhasil merintis segudang prestasi diberbagai bidang yaitu, Pendidikan, Kesehatan maupun bidang lainya dalam bentuk Infrastruktur di Fakfak – Papua Barat.

Sejumlah prestasi emas yang berhasil ditorehkan Mantan Bupati Fakfak 2 periode. Mohammad Uswanas atau Kaka Mocha. Adalah, pembangunan Politkenik Negeri Fakfak, Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, Kantor Bupati Fakfak, Pembangunan Pelebaran Pelabuhan Fakfak, Pelabuhan Karas, Akses Jalan Fakfak – Bomberay, dan Fakfak – Karas, Embung Air Bersih di Bomberay, memperjuangkan Pembangunan Smelter di Fakfak, Pembangunan Pasar tanjung Wagom dan Pasar Plaza Thumburuni Fakfak, Pabrik Pupuk, dan termasuk Pembangunan Bandara Siboru yang sebentar lagi akan diresmikan (23 November 2023) oleh presiden Jokowi

Beberapa infrastruktur yang berhasil digenjot dimasa kepemimpinan dia seperti Pembangunan Airprot Bandara Siboru Fakfak, tak terhingga Uswanas beri apresiasi dan menyampaikan terima Kasih kepada Presiden Joko Widodo atas segala perhatiannya ke Fakfak dan Papua Barat, dia juga beri apresiasi dan terima kasih yang sama juga kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sebelumnya juga kepada Mantan Menhub era Kabinet SBY. Fredy Numberi atas segala bantuan yang diberikan sehingga bandara tersebut bisa diresmikan saat ini.

Terkait pembangunan bandara siboru yang bakal diresmikan Presiden Jokowi. Kamis, 23 November 2023 besok, sebetulnya ada inspirasi yang muncul dari sebuah keprihatinan besar Mohammad Uswanas (Mantan Bupati Fakfak) terhadap masyarakat baik yang ada di Fakfak – Papua Barat maupun dari luar yang menggunakan transportasi pesawat

Setelah terpilih sebagai Bupati Fakfak periode 2010-2015, masuk tahun kedua, Uswanas intens membahas pembangunan bandara tesebut bahwa kemudian hari ini diresmikan Presiden Jokowi. Kita semua ucap Syukur Alhamdulillah. Tetapi cikal-bakal bandara tersebut dibangun ada rasa kecemasan lebih awal yang penuh ada kekhawatiran. Nah. penyebab karena bandara torea yang sangat tidak layak dipertahankan selama itu dia dua kali bermalam di Kabupaten Kaimana.

Bahwa diakui banyak kejadian di Bandara Torea – Fakfak. kasus-kasus yang terjadi akibat runway bandara torea yang hanya 1.100 meter namun Airport torea memang paling berjasa karena dampak dari itu memotivasi pihak-pihak lain bersama Mohammad Uswanas dan Bahlil Lahadalia harus berjuang keras membangun bandara siboru di Distrik Wartutin, Kabupaten Fakfak – Papua Barat. bandarat torea dibangun sekitar 1976 dengan waktu pembersihan sampai 1978 akhir. (2 Tahun) lamanya dengan kapasitas runway kurang lebih 600 meter.

Di masa kepemimpinan Bupati Fakfak. Wahidin Puarada. Uswanas uraikan bahwa setelah dari pembangunan awal 600 meter ditambah menjadi 1.100 meter oleh Pak Wahidin Puarada, meski demikian, runway bandara torea tersebut sangat menjadi atensi setiap maskapai penerbangan yang ingin landing di bandara torea fakfak, sementara ingin diperpanjang baik dibagian depan atau belakang tidak bisa karena struktur kemiringan yang sangat tinggi untuk dilakukan penimbunan lebih 100 meter

Setelah melihat kondisi fisik lapangan yang tidak layak untuk diperpanjang akibat tinggi timbunan yang lebih 100 meter maka selaku pemerintah (Bupati -red) saat itu, Uswanas memutuskan untuk tidak melanjutkan bandara tersebut dan membuka kembali bandara baru yang terletak dilokasi Kampung Siboru dan kini masih menggunakan nama Bandara Siboru Fakfak. tidak sedikit tantangan maupun hambatan yang diterima Uswanas bersama Bahlil dan beberapa orang lagi yang berjuang membangun bandara kebanggan masyarakat papua barat ini

Mohamma Uswanas, Bahlil Lahadalia, Samaun Dahlan, Alibaham Temongmere, dan beberapa lagi yang selama ini mengurus proses pembangunan bandar aini kerap memetic buah pesimis dari banyak pihak yang sangat ragu dengan pembangunan bandara siboru, mereka kerap dibilang “Orang Gila” bahkan mereka pun nyaris dilaporkan kemana-mana soal pembangunan bandara tersebut, semua orang hampir merasa tidak mungkin bandara tersebut tidak bakal dibangun.

Perjuangan yang tidak mengenal Lelah sejak Menteri Perhubungan Fredy Numbery dan masuk di era Presiden Jokowi melalui Menteri Perhubungan. Budi Karya Sumadi, Uswanas bersama-sama dengan Bahlil Lahadalia menemui Budi Karya Sumadi lebih 3 Tahun lalu untuk membuka lebih awal lahan seluas 70 hektare menjadi alasan dan dasar agar bisa mendapat perhatian dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. “Terima Kasih Pak Budi Karya Sumadi atas segala dukungan maupun doronganya sehingga dapat membantu pembangunan bandara siboru dengan baik dan diresmikan Pak presiden Joko Widodo”, Ungkap Mocha

Budi karya Sumadi membibing pengurusan proses pembangunan beberapa bandara di Papua Barat termasuk bandara Siboru sehingga menggolkan penandatanganan perpanjang beberapa bandara dan untuk Kabupaten Fakfak adalah pembangunan bandara baru di Kampung Siboru, terus digelontorkan hinaan bahkan cacian dimana-mana, Uswanas tebal kuping bersama Bahlil dan terus dorong pembangunan bandara tersebut menjadi salah satu bandara yang bisa menghubungkan semua akses kemana-mana.

“Tahun 2012 dan 2023 menjelang revisi RTRW Provinsi Papua Barat disitulah saya (Mohammad Uswanas-red) masukkan alih fungsi Kawasan termasuk kawasan Pembangunan bandara Siboru Fakfak, atas dasar itulah lebih memperkuat pemerintah kabupaten fakfak untuk meyakinkan Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, sebetulnya tidak alasan untuk pembangunan bandara baru karena bandara torea sangat tidak layak untuk dipertahankan karena ini bicara keselamatan semua orang, jika saja taka da bandara pengganti bandara torea maka fakfak sulit untuk berkembang”, Ungkap Mocha

Tak kuasa menahan air mata cerita cikal bakal pembangunan bandara siboru ini, singkat kata dan singkat cerita, Uswanas mengaku menyaksikan pendaratan perdana dari Tim Kemenhub dan Menteri Investasi. Bahlil Lahadalia, dia merasa terharu bercampur sedih, “Dulu orang bilang saya, Mohammad Uswanas, tara mungkin kau bisa bangun bandara itu, saya dengan anak bahlil dan pak samaun dibilang Gila”, Ujar dia sambil bola matanya berkaca,

Sejenak mengingat pendaratan perdana di Bandara Siboru, menurut Uswanas, ini merupakan kejadian langkah, mungkin bagi pejabat dan kaum pengusaha sudah terbiasa terbang dengan pesawat besar ke luar negara dan kemana-mana, tapi masyarakat khususnya kami, kata dia, orang fakfak itu sangat susah sehingga dengan hadirnya bandara ini bisa lebih membuka akses baik untuk perkembangan pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat dari semua aspek lebih baik

“Hampir tidak dan semacam mimpin waktu pendaratan perdana oleh Ibu Dijren Perhubungan Udara dan lanjut lagi oleh Pak Menteri Investasi, saya banyak menyampaikan Alhamdulillah, ucap Syukur kepada Allha Swt, Tuhan Yang Maha Esa, saya kira ini manfaatnya besar untuk kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat, walaupun kita dibilang gila, benar, kami gila artinya kami benar – benar gila mengurus bandara ini”, Tegas Mocha.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!