Fakfak – Tersebar sebuah vidio amatir di media sosial, vidio itu terlihat beberapa anggota polres fakfak yang melakukan pengamanan terhadap tahapan pleno rekapitulasi hasil perolehan suara Pilkada Fakfak 2024 di tingkat Distrik bertempat di Gedung KONI.
Oknum anggota Komisioner KPU Fakfak tersebut kabarnya diduga mabuk kemudian serobot masuk ke arena pleno dan tanpa basa basi duduk di salah satu kursi yang berdekatan dengan saksi dari Pasangan Samaun Dahlan-Donatus Nimbitkendik. MLS diduga dengan sengaja halangi hak saksi SANTUN saat pleno berlangsung
Salah satu sumber terpercaya yang tidak mau dimediakan kepada mataradarindonesia.com, Sabtu, 30 November 2024 pagi mengakui ada kejadian tersebut, seharusnya sebagai penyelenggara pemilu yang ada di tingkat Kabupaten (KPU Fakfak-red) memberikan contoh yang baik kepada penyelenggara di tingkat bawahnya, bukan malah buat gerakan yang berpotensi mengganggu tahapan.
“Benar, jadi orang itu (MLS-red) datang dan langsung duduk di kursi dekat saya, kemudian dia sengaja halangi kami sebagai saksi dan saat saya ajukan keberatan dan disitu terjadi perdebatan karena dia menyuruh saya untuk tidak protes saksi lain diluar SANTUN”, Ungkap sumber tersebut kepada media ini.
Dijelaskan lagi sumber tersebut bahwa, oknum Komisioner KPU Fakfak tersebut diduga mabuk karena ketahuan dari bau mulutnya saat berbicara, Sumber terpercaya tersebut menceritakan bahwa ketika itu oknum Komisioner KPU Fakfak itu membatasi saksi SANTUN agar tidak protes terhadap pendapat yang disampaikan saksi UTAYOH.
“Dia (MLS) yang merupakan Anggota Komisioner KPU Fakfak diduga mabuk dan datang duduk di kursi saksi berdekatan dengan saya yang merupakan saksi SANTUN, ketika itu Robby Awaludin dari saksi UTAYOH menyampaikan keberatan
Saat itu MLS keluarkan bahasa bahwa saya tidak boleh bantah dan penyampaian itu lebih dari 2 kali, bahwa kita saksi SANTUN tidak boleh bantah masukan yang disampaikan oleh Roby Awaludin dari saksi UTAYOH” Jelas sumber terpercaya tersebut.
Sumber itu katakan. ia sangat sesalkan tindakan yang dilakukan oleh oknum komisioner KPU Fakfak itu karena terkesan membatasi hak saksi dari Pasangan SANTUN untuk menyampaikan pendapat sementara hajat tersebut adalah menjadi tugas saksi untuk mengoreksi setiap pembahasan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilkada Fakfak 2024.
“Jadi seakan-akan masuk itu untuk membatasi kita terutama saya dengan pak Hamrun, baru dalam keadaan mabuk lagi (diduga-red), nah, saat itu saya berdebat kecil dengan dia, akhirnya saya usulkan ke Ketua PPD Distrik Fakfak untuk segera MLS diusir dari ruang pleno
Saat itu juga saksi lain yaitu Hamrun dengan suara lantang minta keamanan untuk segera amaknakn yang bersangkutan dan segera dikeluarkan dari ruang pleno karena dia (MLS) masuk dan buat onar ditengah proses pleno itu sedang berlangsung aman dan lancar”, Ulasnya.
Terlihat di video amatir tersebut yang diterima mataradarindonesia.com. oknum komisioner KPU Fakfak itu “diseret” keluar dari arena pleno Gedung KONI Kabupaten Fakfak. aparat keamanan yang melaksanakan tugas disana kemudian bertindak dan mengeluarkan yang bersangkutan dari ruangan hingga pleno itu kembali dilanjutkan
Mengenai kejadian ini, oknum Komisioner KPU Fakfak. MLS ketika dikonfrimasi mataradarindonesia.com, sabtu, 30 November 2024 pagi mengakui adanya kejadian tersebut.
Ia menyadari bahwa arena tersebut steeril dan tidak boleh diintervensi oleh siapapun termasuk Komisioner KPU fakfak karena ranah PPD. Namun iya bantah kalau ketika itu sedang dipengaruhi minuman keras alias alkohol.
MLS ketika dihubungi ia sempat berkelakar dengan nada cuek, “Barang apa”, tanya dia, kemudian lanjut dikatakan, “itu (kejadian-red) paling 2 hari sudah selesai itu”, terangnya,
MLS bantah bahwa sebetulnya tidak terjadi keributan di Gedung KONI Fakfak. ia tuturkan bahwa saat itu ia masuk ke Gedung KONI dan langsung hampiri salah satu kursi kosong yang disampingnya ada saksi SANTUN.
“Saya masuk tapi saya pu salah itu saya pi duduk di kursi saksi setelah selesai itu polisi dong amankan sa keluar, jadi tarada ricu, ah”, tegasnya.
Ia bahkan katakan bahwa beredarnya video tersebut yang malu adalah dirinya. Namun ia akui bahwa dirinya penyelenggara.
“Tapi tra apa mo, yang malu kan saya mo pace ko pikiran bagaimana”, begitu pernyataanya ke wartawan yang menghubungi dirinya melalui ponsel selulernya
Diceritakan lebih lanjut bahwa ketika itu dia duduk di kursi berdekatan dengan saksi SANTUN kemudian dia mengaku cerita biasa-biasa saja tidak lama kemudian polisi membawanya keluar arena.
“Jadi begini Pak, itu tidak ada ricuh, sa masuk itu sa duduk di kursi saksi baru bicara dengan Kido terus polisi masuk langsung dong kase keluar saya”, tambah dia, ditanya apa pembicaraan dengan skasi SANTUN. MLS mengakui katanya dia hanya permisi ke saksi SANTUN.
“Trad, sa bilang sa permisi, tapi kido bilang, ko tra boleh duduk sini, tra lama kemudian polisi datang kase keluar saya, itu saja, ah, sa tra mabuk. Tapi memang itu bukan arena kami tapi betul itu ruang steeril, begitu”, Tambahnya. Tutup