Bupati Fakfak, Untung Tamsil, S.Sos, M.Si berdiri memberikan sambutan pada Sosialisasi Pengeboran Sumur Kaleyo 1 dan Opior 1 Blok Semai III di kampung Antalisa. Distrik Karas, Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat. Minggu, 8 Januari 2023. foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com.
Danrem 182/JO Fakfak, Kol. Inf. Hartono, S.IP, (Baju biru), Kapolres Fakfak. AKBP Hendriyana, SE, MH, terlihat Kajari Fakfak. Nixon Nila Mahua, SH. MH mengenakan topi berwarna hitam perlahan dari arah belakang Kapolres saat tiba di Kampung Antalisa Fakfak dalam rangka mengikuti Sosialisasi Pengeboran Sumur Kaleyo 1 dan Opior 1 Blok Semai III di kampung Antalisa. Distrik Karas, Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat. Minggu, 8 Januari 2023. kemarin, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Dipimpin Bupati Fakfak, Untung Tamsil, turut hadir Perwakilan SKK Migas, PT Suma Sarana, Kapolres Fakfak AKBP Hendriyana, SE, MH, Kajari Fakfak, Nixon Nilla Mahua, Danrem 182/JO Kol. Inf. Hartono, S.IP dalam kegiatan Sosialisasi Pengeboran Sumur Kaleyo 1 dan Opior 1 Blok Semai III di kampung Antalisa. Distrik Karas, Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat. Minggu, 8 Januari 2023.
Sosialisasi pengeboran tersebut dengan sasaran masyarakat pemilik hak ulayat dalam hal ini di wilayah Petuanan Aty-Aty, Pemerintah yang memfasilitasi acara tersebut telah mendapat lampu hijau atau dukungan serta restu dari masyarakat kepada SKK Migas dan PT Suma Sarana untuk melakukan pengeboran Minyak dan Gas di Blok Semai III Kabupaten Fakfak.
Bupati Fakfak, Untung Tamsil ditengah pimpinan / perwakilan SKK Migas dan PT Suma Sarana menyampaikan pesan dan harapan kepada seluruh masyarakat terutama pemilik hak ulayat dimana Raja dan Masyarakat Petuanan Aty-Aty untuk memberikan kesempatan serta dukungan kepada pihak perusahaan yang akan melakukan penelitian di wilayah Blok III Semay dengan nama Kaleyo 1 dan Opior 1.
Untung Tamsil sangat berharap untuk pihak Perusahaan tidak dipersulit oleh masyarakat namun pihak perusahaan juga tidak mengecewakan Pemerintah daerah dan Masyarakat Kabupaten Fakfak, diakui SKK Migas adalah negara tetapi harus juga ada penghormatan terhadap hak komunal masyarakat adat, karena itu Tamsil minta masyarakat berikan kesempatan kepada pihak perusahaan untuk melakukan penelitian terhadap potensi Minyak dan Gas yang ada di perut bumi fakfak.
“Nanti kalau mata bor itu mau turun (Pengeboran-red) baru kita gelar adat melibatkan semua pihak, tapi jangan dibuat susah mereka para pihak perusahaan lebih awal, pasti ada hak masyarakat adat yang akan diberikan kepada masyarakat adat, itu pasti, namun pihak perusahaan jangan dibuat berat karena baru dalam tahap penelitian, soal hak masyarakat adat pemerintah telah akomodir didalam kesepakatan rekomendasi dipoint ketiga yang telah disampaikan kepada pihak perusahaan. Intinya, hak masyarakat adat menjadi pertama dipikirkan pihak perusahaan”, Ucap Untung Tamsil. Bupati Fakfak pada Sosialisasi kemarin.
Rencana pengeboran tersebut yang diawali dengan sosialisasi kemarin, informasi yang diperoleh mataradarindonesia.com, mobilisasinya sekitar bulan Juni sampai Juli dengan tahap pelaksanaan karena beberapa infrastruktur akan segera dibangun, untuk tidak mengecewakan pemerintah daerah dan masyarakat maka pihak perusahaan diminta Bupati Fakfak. untuk transparan dalam mengelolah hasil perut bumi tersebut jika ditemukan,
“Potensi minyak dan gas itu ada di wilayah keluarga besar di Distrik Karas tepatnya di Wilayah Petuanan Aty-Aty, mari kita semua berikan restu kepada PT Suma Sarana untuk bisa bekerja, nanti semua sudah dapat hasil maka saya minta kepada pihak perusahaan untuk harus transparan serta jujur berkata berapa pun yang ditemukan tolong disampaikan untuk diketahui pemerintah daerah dan masyarakat, semua telah mendukung Investasi yang rencana dilakukan PT Suma Sarana di Wilayah Distrik Karas, Petuanan Aty-Aty dan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak tetap kami dukung, tetapi mari kita saling menjaga dan transparan atas kegiatan ini.”, Urai Untung Tamsil saat memberikan sambutan kemarin.
Selanjutnya sebagai orang tua dan juga mewakili Raja Aty-Aty, Zulkifli Bay meminta dukungan dari seluruh masyarakat terutama diwilayah Petuanan Aty-Aty untuk memberikan kesempatan kepada Pemerintah Daerah serta pihak PT Suma Sarana untuk bekerja karena minyak atau gas yang rencana dilakukan pengeboran saat ini (Kemarin-red) belum diketahui ada atau tidak, namun menurut tim ahli. kata Zulkifli. mereka dari pihak perusahaan menyebut (Migas-red) tersebut berpotensi ada dilaut dari lepas pantai 5,6 Mil.
“Satu hal yang ingin kami sampaikan kepada kita semua bahwa hasil minyak dan gas ini kitorang ini tidak tau, dia ada ka tidak ada ka, tapi menurut ilmu yang bapak-bapak ini punya (miliki-red), ada, sehingga sebagai petuanan Aty-Aty saya minta kepada kamorang semua masyarakat khususnya di Wilayah Petuanan Aty-Aty kita berikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja, kita dukung mereka. Sudah barang tentu dalam aturan-aturan itu sudah jelas, kita masyarakat adat ini ada dimana”, Tegas Zulkifli Bay (Petuanan Aty-Aty).
Ditambahkan Kapitan Kampung Perwasak, Mohamat Patiran menyampaikan pesan dari yang mulia Raja Aty-Aty karena tidak sempat hadir diacara sosialisasi tersebut. Raja mengatakan masyarakatnya di Petuanan Aty-Aty khususnya di Wilayah Karas Pulau Tiga pada intinya semua mendukung dan menyetujui kegiatan rencana pengeboran yang dilakukan oleh PT Suma Sarana serta yang telah diprogramkan oleh Bupati Fakfak.
“Masyarakat di petuanan Aty-Aty khususnya di Wilayah Karas intinya menyetujui dan merestui rencana pengeboran yang dilakukan oleh PT Suma Sarana serta program Bupati Fakfak, pada umumnya beliau (Raja Aty-Aty-red) sangat merestui rencana pengeboran Blok III Semay di Wilayah Distrik Karas. Kabupaten Fakfak dan tidak ada masalah”, Pesan Raja Aty-Aty yang disampaikan Kapitan Perwasak kepada pihak PT Suma Sarana juga SKK Migas.
Dikretur PT Suma Sarana. Budiyono dalam kesempatan kemarin menyampaikan terima kasih dan apresiasi tak terhingga kepada semua pihak, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak dan Petuanan Aty-Aty dan Masyarakat Adatnya, Direktur mengakui tanpa dukungan masyarakat semua dia bersama seluruh pejabat perusahaannya tidak bisa melangkah lebih jauh untuk melaksanakan kegiatan Sosialisasi pengeboran tersebut. sehingga PT Suma Sarana dalam kegiatan dua pengeboran tersebut tentu aharapnya akan membuahkan hasil bagi kita semua.
Ia lanjut menjelaskan prosesnya masih panjang ketika memperoleh data akan kemudian dilakukan evaluasi berupa cadanganya serta keekonomianya dan tahap ini, kata dia, membutuhkan waktu cukup panjang, “Harapan kami adalah support lahir dan bathin, tentunya pemilik hak ulayat pasti kita sama-sama akan membicarakan hak dan kewajiban, ketika sudah mendapatkan apa yang dilakukan kedepan semua hak-hak akan didapatkan dan diatur dengan baik didalam aturan apapun itu”. Jelas Budiyono, Dir. PT Suma Sarana.
Acara Sosialisasi tersebut berlangsung sehari bertempat di Kampung Antalisa. Kabupaten Fakfak – Papua Barat, Minggu, 8 Januari 2023 kemarin dilanjutkan dengan disuksi dan tanya jawab antar pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak, Perusahaan, dengan masyarakat, kegiatan berlangsung aman dan lancar,
Diketahui, PT Bhakti Migas Resources, anak usaha PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) telah mengakuisisi 85% saham PT Suma Sarana (SS), pengelola kilang minyak dan gas (migas) Blok Semai III, Papua Barat. yang telah diteken pada Senin, 18 April 2022 lalu.
Santi Paramita, Sekretaris Perusahaan PT MNC Investama Tbk (IATA) menyampaikan akuisisi tersebut telah berlangsung dalam dua tahap yakni, BMR akan membeli langsung 49% saham Suam Sarana dan 36% sisanya akan ditingkatkan menjadi AJB setelah persetujuan perubahan pemegang saham oleh pemerintah.
PT. Suma Sarana memiliki 100% dari participating interest (PI) di Production Sharing Contract (PSC) Blok Semai III, Papua. Blok Semai diperkirakan memiliki sumber daya gas yang belum teruji 30 triliun cubic feet (TCF) yang mencakup area Cucak Ijo, Murai Batu, Poksai, dan Kaleyo Opior.
MNC Investment berencana menggandeng operator migas internasional guna mengurangi belanja modal dan efisiensi dalam mengoperasikan ladang migas itu. (ret)