Laporan : Rustam Rettob / Wartawan.
Jakarta – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (DPP-PAN), Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Partai PAN tidak akan memberikan ruang kepada siapapun untuk melakukan Amandemen terhadap Undang – Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,
Hal itu dikatakan Zulkifli menanggapi issue adanya upayah pemerintah melakukan Amandemen dimaksud saat dia memberikan sambutan pada peringatan HUT Ke – 23 Tahun, Partai Amanat Nasional di Jakarta. Senin, (23/8) kemarin.
Zulhas sapaan singkat Zulkfili Hasan memberikan garansi tersebut kepada puluhan ribu kader Partai PAN diseluruh Indonesia dan ratusan senior partai, turut hadir Amin Rais, Sutrisno Bachri, dan Hatta Radjasa,
Dirinya sebagai pimpinan partai bersama dengan Fraksi PAN di DPR-RI tidak memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk melakukan revisi atau mengeamandemenkan UUD 1945,
“Tidak mungkin amandemen terjadi sampai pada pemilu yang akan datang, jadi tidak usah khawatir kalau ada amandemen UUD 1945, DPP, DPW dan DPD Partai PAN serta kader dan simpatisan partai PAN seluruh indonesia harus kuat dan kompak mempersiapkan diri menghadapi pemilu 2024 dengan baik dan sukses, sukses pemilu sukses prestasi”, Tegas Zulhas dirangkaikan dengan perintahnya.
Sebelumnya, Mantan Ketua Umum DPP PAN, Hatta Radjasa menyampaikan pidato politik dalam acara HUT Partai berlambang Matahari Ke – 23 kemarin, dia mengkhawatirkan terjadinya amandemen UUD 1945 ditangan kepemimpinan Presiden Joko Widodo karena issue tersebut saat ini menjadi trending topik diberbagai kesempatan baik oleh elite politik pemerintah maupun DPR hampir ke semua media.
“Secara Konstitusi, amandemen UUD 1945 baik secara terbatas maupun luas dimungkinkan secara konstitusional, akhir-akhir ini muncul keinginan agar melakukan amandemen UUD 1945 secara terbatas, pertanyaan saya dan kita semua,
Pertama, kearah mana amandemen akan dilakukan, kedua, siapa yang bisa menjamin perubahan hanya terbatas, ketiga, siapa yang bisa menjamin amandemen terbatas tidak menimbulkan kegaduhan baru,
Seiring dengan issue 3 periode kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden walaupun saya tidak mempercayai itu dan Prresiden sendiri sudah jelas-jelas membantah namun suara itu dimunculkan oleh kelompok – kelompok tertentu.
Selain itu, akhir-akhir ini ada issue juga perpanjangan masa kepemimpinan Jokowi sampai 2027, termasuk masa periodeisasi anggota legislatif sekaligus, issue ini tentu menggelitik bagi kita semua terutama sebagai orang-orang yang dikatakan knowledge society (orang yang berfikir keras), tentu pertanyaan ini harus kita respon”, tegas Hatta Radjasa dalam menanggapi issue tersebut,
Mas Hatta mengkritik lagi bahwa dengan beredarnya issue tersebut dan ternyata ada arus besar yang menginginkan hal tersebut maka, kata Hatta, diasumsikan saja bahwa ada jaminan karena dilakukan amandemen secara terbatas, namun muncul lagi pertanyaan,
“Katakanlah untuk membangkitkan kembali ruh GBHN dalam menyiasati politik yang baru bernama Pokok Pokok Haluan Negera (PPHN), katakan hanya itu saja, yang menggelitik semua orang harus bertanya adalah
Selama ini sejak reformasi pembangunan seakan-akan tidak memiliki arah atau haluan, apakah betul demikian, apakah reformasi gegabah dengan demikian saja, melakukan pembangunan tanpa arah.
Seakan reformasi tidak memikirkan pembangunan ? jelas ini sesaat pikir, memang kita tidak lagi memiliki GBHN tetapi bukan berarti kita tidak memiliki arah pembangunan, UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional 2005 – 2025 dan,
Saat ini telah dievaluasi oleh Bappenas untuk 2025 – 2050 telah secara rinci mengatur arah sasaran dan target pembangunan indonesia yang jauh lebih lengkap dari GBHN itu sendiri”, Papar Mas Hatta Radjasa menjadi tugas Ketum dan Kader Partai PAN kedepan,
Radjasa berharap Partai PAN selalu berada didepan, menjadi garda terdepan, menjadi agen pembaharu manakalah rakyat dan bangsa mengalami kesulitan,
“Jayalah Negeriku, Bersinarlah Terus Matahariku, PAN akan tetap bersama Rakyat Indonesia selalu ada haraPAN buat kita”, Harap dia dalam motivasinya,