23.3 C
New York
Minggu, Oktober 6, 2024

Buy now

Soal Penyanderaan Pilot Susy Air, Anggota DPR RI ini Minta Upaya Persuasif yang Kondusif.

Laporan : Rustam Rettob/Wartawan,

Fakfak – Anggota Komisi – I DPR RI Dapil Papua, Fakrasi Partai Gerindra. Yan Permenas Mandenas, ditemui mataradarindonesia.com, Kamis, (16/2) pagi di Bandara Torea Fakfak setelah melakukan Kunjungan Kerja di Fakfak – Papua Barat mengatakan pihaknya akan berkoordinasi untuk pembebasan terhadap Pilot Susy Air yang disandera kemlompok yang menganamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM) yaitu, Egianus Kogoya agar dilakukan upaya pembebasan dengan pendekatan persuasif dan tetap memperhatikan kondusifitas daerah.

Yan mengakui ketika diawawancarai media ini hendak tinggalkan ruang VIP Room Bandara Torea Fakfak, ia dihubungi oleh Wakil Duta Besar New Zealand untuk Indonesia terkait perosoalan penyanderaan terhadap Pilot Susy Air yang kini masih berada ditangan Kelompok KKB. Egianus Kogoya, ia akan segera terbang ke Timika untuk berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda untuk dilakukan upaya persuasif terhadap penyanderaan Pilot Susy Air dimaksud.

“Saya sudah dihubungi Wakil Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, dan saya juga setelah dari sini (Fakfak-red) ke Jakarta, nanti saya akan ke Timika karena disana ada Pangdam, Danrem maupun Kapolda, termasuk juga ada Kabinda, saat ini masih ada komunikasi dan Koordinasi melakukan pendekatan untuk bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk melepaskan sandera tersebut dengan cara yang lebih kondusif maupun persuasif sehingga tidak terjadi gesekan antara aparat keamanan kita dengan kelompok KKB di Nduga”, Jelas Yan Permenas. usai mengunjungi Fakfak selama sehari.

Meski demikian, Mandenas mengakui, negosiasi yang kini sedang dan berlangsung dilakukan, ia mengakui tidak semudah apa yang dipikirkan karena hal tersebut berkaitan dengan nyawa seseorang, apalagi, ungkap Politisi Gerindra ini bahwa Kelompok Egianus Kogoya menawarkan jaminan melepaskan Pilot Susy Air tersebut dengan sesuatu yang tidak wajar (Merdeka-red), Yan optimis negosisasi yang dibangun aparat TNI-Polri saat ini mampu melibatkan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat setempat bisa menyelesaikan persoalan dimaksud.

“Memang negosiasi ini tidak semudah apa yang bisa kita pikirkan karena mereka meminta penawaran dan bergaining untuk menahan sandera pilot susy air tersebut dengan sesuatu yang kurang wajar, iming-iming yang memang cukup sulit (Merdeka-red), tapi saya yakin dengan kemampaun sementara yang dibangun aparat TNI-Polri dan juga Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat setempat maupun Kepala Suku, saya yakin mereka bisa yakinkan KKB untuk melepaskan sandera yang adalah warga New Zealand”, Ujarnya kepada media ini.

Sebelumnya, Philips Mehrtens (Pilot Susy Air) ditangkap setelah mendaratkan pesawat charter komersial Susi Air di Bandara Paro di dataran tinggi terpencil di Kabupaten Nduga pekan lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab dan mengatakan telah membakar pesawatnya. Kelompok itu sebelumnya menuntut agar semua penerbangan yang masuk ke Bandara Paro dihentikan dan mengatakan pilot tidak akan dibebaskan sampai pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.

TPNPB merilis foto-foto Mehrtens di halaman Facebooknya bersama dengan pernyataan yang menegaskan kembali posisinya. “TPNPB telah mengakui bertanggung jawab atas pembakaran pesawat dan penyanderaan seorang pilot Susi Air yang merupakan warga negara Selandia Baru, dan kami menepati janji dan bertanggung jawab secara politik,” bunyi pernyataan tersebut diunggah mataradarindonesia.com,

Dalam perkembangan lain, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) merilis foto pilot Susi Air Kapten Philip Max Marten yang disandera sejak Selasa pekan lalu. Dalam foto yang dibagikan, Philip nampak dijaga oleh sejumlah pria bersenjata laras panjang di bawah bendera Bintang Kejora. Selain itu, dalam salah satu foto nampak Philip mengenakan celana pendek dan jaket dengan kaus bergambarkan bendera Papua Merdeka.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut foto itu dirilis untuk membantah klaim Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menyebut pilot Susi Air bukan disandera oleh OPM, melainkan menyelamatkan diri.  “Kami sampaikan bahwa Panglima TNI adalah pembohong besar, karena TPNPB sudah mengakui bertanggung jawab atas bakar pesawat dan sandera pilot Susi Air yang berwarga negara Selandia Baru, dan kami tepati janji kami dan bertanggungjawab secara politik,” ujar Sambom dalam keterangannya, Selasa, 14 Februari 2023.

Sambom menyebut Philip menjadi jaminan pihaknya melakukan negosiasi politik terhadap Indonesia. Sebelumnya, TPNPB-OPM meminta agar pemerintah Indonesia melepaskan Papua agar bisa menjadi Papua Merdeka dengan jaminan Kapten Philip.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!