Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerima penghargaan dalam kategori Tokoh Penggerak Transisi Energi dalam ajang detikcom Award 2025 pada Selasa (25/11) malam di Jakarta.
Penghargaan tersebut diberikan atas jerih payah Bahlil yang telah menjadi penggerak transisi energi semenjak didapuk sebagai Menteri ESDM pada tahun 2024 lalu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada detik atas penghargaan ini. Sebenarnya yang berhak menerima ini adalah teman-teman dari Kementerian ESDM. Saya hanya mewakili saja. Saya ingin menyampaikan bahwa ini sekaligus motivasi dalam rangka implementasi pasal 33,” ungkap Bahlil usai menerima penghargaan.
Bahlil diganjar penghargaan karena dianggap sebagai tokoh kunci yang mendorong tranformasi besar di sektor energi melalui program green energy, peningkatan investasi proyek Energi Baru Terbarukan (EBT), hingga percepatan hilirisasi tambang.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, Bahlil mendampingi Presiden Prabowo meresmikan 55 proyek EBT yang tersebar di 15 provinsi, dengan 50 di antaranya siap beroperasi secara komersial, terdiri dari tiga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 91,9 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 27,8 MW, sementara lima proyek PLTP lain masih dalam proses pembangunan dengan kapasitas total 260 MW.
Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang meminta agar seluruh masyarakat dapat mendapatkan akses listrik. Untuk mencapai hal tersebut, Bahlil menggagas pembangunan PLTS di desa-desa yang belum teraliri listrik dengan kapasitas hingga 100 GW. Kemudian dengan membuat program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk masyarakat yang kurang mampu.
Program BPBL menargetkan elektrifikasi untuk 5.758 desa yang belum berlistrik PLN dengan membangun infrastruktur listrik perdesaan dan penyambungan listrik untuk sekitar 1,2 juta rumah tangga.
Target ini sejalan dengan arah kebijakan ketenagalistrikan yang dituangkan pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.
Program lain yang diusung Bahlil adalah mempercepat pemanfaatan EBT melalui Bahan Bakar Nabati untuk biodiesel, dimana Indonesia akan meningkatkan penggunaan campuran 40% biodiesel dari minyak sawit dan 60% solar (B40) menjadi B50 pada tahun 2026 mendatang.
Hingga bulan September 2025, realisasi program B40 sebesar 10,57 juta kiloliter disertai peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil hingga Rp14,7 triliun.
Selain menghemat devisa hingga mencapai Rp93,43 triliun, mandatori program ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1,3 juta tenaga kerja serta menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting, menyampaikan bahwa detikcom Awards 2025 mengambil tema ‘Apresiasi Karya Insan Nusantara, Merajut Indonesia Gemilang’.
detikcom Awards merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada individu, merek, dan lembaga di Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa sepanjang tahun 2025.
“Malam ini, para penerima penghargaan telah menunjukkan satu hal, bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan dengan hati dapat menjadi cahaya bagi banyak orang. Karya-karya mereka adalah bukti bahwa Nusantara tidak pernah kehabisan cahaya. Atas nama detikcom, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Nusantara yang malam ini kami apresiasi,” tandasnya.
(rls/ret)


