Bupati Fakfak. Untung Tamsil saat menghadiri Perayaan Syukuran Misi Katolik Ke – 129 Tahun, Selasa, 23 Mei 2023 di Pulau Bone, Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat bersama ribuan umat katolik kemarin, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Pidato Bupati Fakfak, Satu Tungku Tiga Batu adalah cerminan budaya orang fakfak oleh karena itu harus dijaga dan dilestarikan, UT : “Kita tetap satu dan tak pernah pecah”, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Berbeda dengan daerah lain di seluruh tanah papua bahkan Se-Indonesia, Kabupaten Fakfak merupakan salah satu daerah atau Kabupaten yang ada di Wilayah Provinsi Papua Barat,
Daerah ini memiliki salah satu budaya yang sedikit unik dengan daerah lainya, masyarakatnya diakruniai salah satu budaya yakni, Satu Tungku Tiga Batu.
Budaya yang unik ini berdasarkan sejarah bahwa pesan para leluhur untuk dijaga serta dapat dilestairkan sepanjang waktu dan menjadi asset untuk anak cucu kedepan dalam praktek kehidupan kekeluargaan mereka.
Dalam sambutan Bupati Fakfak. Untung Tamsil, Selasa, (23/5/2023) siang bertepatan dengan peringatan Misi Katolik Ke-129 Tahun di Tanah Papua yang berlangsung di Pulau Bone, Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat.
Untung Tamsil. Bupati Fakfak yang terpilih sebagai Bupati melalui jalur Independen Tahun 2020 ini katakan bahwa “Satu Tungku Tiga Batu” menjadi asset yang ditinggalkan para leluhur negeri Mbaham Matta ini dan harus dilestarikan sepanjang waktu oleh generasi penerus di Negeri ini.
Untung minta agar kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Fakfak harus tetap dijaga dan dirawat dengan baik didalam bingkai filosofis budaya “Satu Tungku Tiga Batu” sehingga kehidupan uata beragama di negeri ini senantiasa aman penuh damai.
“Kita rawat hubungan kekerabatan dan harmonisasi kerukunan masyarakat sebagaimana sesuai dengan filosofi masyarakat di Kabupaten Fakfak yaitu Satu Tungku Tiga Batu yang menjadi landasan kehidupan dalam membangun negeri yang kita cintai ini.
Semboyan Satu Tungku Tiga Batu menjadi landasan utama dalam kehidupan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Fakfak
Semboyan tersebut memiliki makna yang berarti dalam kehidupan toleransi beragama yang tinggi serta sebagai bagian dari mempererat hubungan persaudaraan masyarakat di Kabupaten Fakfak.
Filosofi ini juga mengajarkan kita semua untuk tidak pernah membedakan agama satu dengan lainya, termasuk pula suku dan adat istiadat, Kita Tetap Satu Tak Pernah Pecah
Demikian pula, makna agama dalam konsep filosofi Satu Tungku Tiga Batu bahwa ketiga batu itu dilambangkan sebagai kekuatan besar tiga agama yang sama kuat
Bahwa tiga agama yang sama kuat ini akan menjadi kesatuan yang seimbang untuk menopang kehidupan dalam keluarga besar masyarakat fakfak.
Mudah-mudahan momentum sejarah Misi katolik Ke-129 tahun (25/5/2023) di Kabupaten Fakfak ini terus tumbuh terpelihara dan berkembang serta semakin mempererat hubungan harmonisasi antar umat beragama,
Mari kita bangun toleransi yang sangat melekat pada jati diri orang fakfak dan menjadi filosofi bagi seluruh masyarakat fakfak dan masyarakat di tanah papua”, Tutup UT dalam sambutanya, (ret)