Jakarta – Direktorat Jenderal Kemenerian PUPR di Jakarta akhirnya angkat bicara menggunakan data bantah pidato Calon Presiden dari Partai NasDem. Anies Rasyid Baswedan saat hari ulang tahun Partai PKS belum lama ini.
Dalam pidatonya Anies sampaikan bahwa hanya dimasa Kepemimpinan Presiden SBY yang berhasil mengaspal jalan lebih panjang dibandingkan dengan masa era Kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini.
Sebut Anies Baswedan bahwa, pembangunan jalan nasional pada era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 20 kali lipat lebih banyak dari pada yang dibangun selama era pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dikatakannya bahwa Jokowi masih kalah dengan SBY dalam hal pembangunan jalan nasional yang bisa digunakan oleh masyarakat secara gratis,
Menurut Anies, hanya sekitar 590 kilometer jalan nasional yang terbangun selama Jokowi memimpin. Sedangkan pada era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini.
Pada era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat, papar Anies. Saat berpidato pada momentum Hari Ulang Tahun Partai PKS belum lama ini.
“Anies menyebut SBY bangun Jalan Nasional sepanjang 11.800 Km. sementara di Pemerintahan Jokowi. Jalan yang dibangun hanya 590 Km.
Anies salah menginterpretasi data BPS, sebetulnya di era SBY panjang jalan nasional adalah perubahan status dari Jalan Provinsi ke Jalan Nasional, bukan pembangunan jalan baru seperti dimaksudkan Anies”. Ulas Hedy.
Ternyata yang disampaikan Anies dalam pidatonya tidak konek bahkan Anies salah menginterpretasikan data BPS dan itu bukan data BPS, kata Hedy luruskan pidato Anies yang salah menginterpretasi data dimaksud.
Sebagai Kementerian teknis terkait yang menangani pekerjaan jalan, Direktorat Jenderal. Kementerian PUPR Republik Indonesia. Mereka menjelaskan bahwa
Penambahan Jalan Nasional yang diklaim oleh Anies Rasyid Baswedan sebenarnya merupakan hasil perubahan status dari jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional hingga menjadi ribuan kilometer.
Hedy katakan, antara kepemimpinan Presiden SBY dan masa kepemimpinan Presiden Jokowi ada perubahan status jalan provinsi menjadi nasional, diakui, keduanya ada perubahan status tersebut namun tidak signifikan di masa Jokowi.
Hedy terbuka menyampaikan bahwa di massa kepemimpinan Jokowi pembangunan jalan baru jauh lebih panjang dan terbanyak dari era kepemimpinan Presiden SBY ketimbang mengharapkan perubahan status jalan provinsi menjadi jalan nasional.
Oleh sebab itu data yang disampaikan Anies pada saat menyampaikan pidato pada peringatan Hari Jadi Partai PKS belum lama ini tentunya tidak benar dan Anies kata dia, salah menginterpretasikan data BPS dan bukan data BPS.
“Jadi tidak ada pembangunan jalan baru yang disebut Anies Baswedan bahwa di era Kepemimpinan Presiden SBY lebih panjang dari era kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini,
Anies sebenarnya salah menginterpretasikan data BPS yang disampaikan dan itu bukan data BPS”, Ungkap Hedy Rahadian diunggah mataradarindoensia.com, Kamis, (25/5) pagi melalui akun IG @Kementerianpupr. (ret)