-0.5 C
New York
Rabu, Desember 25, 2024

Buy now

Manuver MLB NU Dikecam, Rais Aam : Itu Kebohongan Besar

Yenny Wahid Tak Setuju MLB Nahdlatul Ulama karena Hanya Memecah Belah NU

Jakarta – Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar menampik adanya keabsahan pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang mengemuka akhir-akhir ini. Pasalnya, lanjut Kiai Anwar, MLB ini tidak memenuhi syarat sebagaimana AD/ART organisasi.

“Kalau di media diisukan ada pelaksanaan MLB di Surabaya dan akan ditutup di Jombang, dan dihadiri oleh setiap PW, kemudian Cabang, kemudian akan silaturahim kepada sesepuh maka itu sebuah kebohongan belaka,” ungkap Kiai Anwar saat Konsolidasi PCNU seJawa Tengah di Hotel Dwangsa Lorin, Sukoharjo, Sabtu, (21/12/2024) kemarin didampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Ia menambahkan, terdapat kecacatan dalam penyelenggaraan MLB ini, Pertama, MLB tidak melibatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kedua, MLB harus diikuti 50 persen lebih dari Pengurus Cabang NU (PCNU) atau Pengurus Wilayah NU (PWNU) di seluruh Indonesia.

“Dan nyatanya 100% dari PCNU dan PWNU seluruh Indonesia menyatakan menolak adanya Muktamar Luar Biasa,” tegasnya. Kiai Anwar pun menyampaikan bahwa, pada acara itu seluruh PCNU dan PWNU se-Jawa Tengah menyatakan menolak adanya MLB karena tidak sejalan dengan peraturan organisasi.

Semenara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menilai, Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai lelucon. Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran Gus Fahrur, sampai saat tak ditemukan satu pun cabang NU yang mendukung acara tersebut.

“Ini organisasi besar. Ini organisasi mapan. Masak bikin acaranya melalui zoom, daring. Aneh,” katanya di Jakarta, Senin (23/12/2024) Gus Fahrur menduga tujuan di balik wacana MLB ini sebagai pembentukan opini. Pada taraf selanjutnya.

Manuver ini bertujuan untuk mendegradasi atau membuat kesan bahwa kepemimpinan Ketua Umum PBNU saat ini tidak solid.

Sebagai Informasi bahwa, Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) menolak wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU). Menurutnya, gerakan ini hanya akan mengganggu soliditas warga NU.

“Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahldlatul Ulama. Apa pun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU,” kata Yenny Wahid saat ditanya wartawan di sela-sela Haul Ke-15 di Ciganjur Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).

Menurut Yenny, berkembangnya wacana dan gerakan MLB NU hanya membuat gusar pengurus dan warga NU di level bawah. Ia menegaskan bahwa gerakan ini tidak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU.

“Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitenya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan. Kasihan pengurus ranting, pengurus cabang, dan warga NU yang di bawah,” ucap Putri Ke-2 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Yenny berharap, siapa pun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU dapat mengurungkan niatnya. Ia mengingatkan, apabila kelompok yang mendorong MLB NU itu melihat ada persoalan di tubuh NU, maka sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas persoalan yang ada.

“Saya berharap siapa pun yang berada di belakang MLB, marilah kita duduk bersama. Saya mungkin bukan orang yang punya kepentingan dalam hal ini, kecuali NU bersatu, NU utuh,” tegasnya. Menurut Yenny, simbol tali jagad di dalam logo NU bukan tanpa makna. Ia mengisyaratkan adanya ikatan dan kesatuan yang harus dijaga di dalam organisasi.

“Tali jagad ini harus menyatukan semua kita kembali. Dalam Qanun Asasi NU jelas sekali kita diminta untuk bersatu. Jadi saya mengimbau semua pihak, sudahilah gerakan dan wacana tentang MLB itu. Sudahi,” pintanya.

Ia khawatir kondisi semacam ini akan dimanfaatkan dan ditunggangi oleh kelompok lain, sehingga makin memperburuk kondisi NU.

“Duduk bersama, kita selesaikan semua masalah internal NU. Jangan sampai kemudian malah NU disusupi kepentingan-kepentingan dari luar, apalagi kepentingan politik sempit.

Tolong NU ini harus dijaga karamahnya, karamah (kemuliaan) para kiai. Semua pihak (harus) menahan diri agar NU tidak terpuruk lagi,” pungkasnya. (rls/ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!