Fakfak – Bupati Fakfak. Samaun Dahlan dan Wakil Bupati Fakfak. Dinatus Nimbitkendik didamingi Kepala Bappeda dan Litbang Fakfak. Razak Rengen dan rombongan melakukan perjalanan dinas dalam rangka pembukaan Musrenbang Tingkat Distrik Tahun 2025 di Distrik Tomage, Sabtu, 19 April 2025 kemarin.
Dalam perjalanan sebelum tiba di Distrik Tomage untuk melaksanakan agenda Musrenbang Tingkat Distrik. Bupati dan rombongan menyempatkan waktu untuk meninjau proyek pembangunan Puskesmas Mbahamdandara. Pembangunan gedung Puskesmas ini ternyata belum rampung sehingga belum bisa digunakan.
Padahal gedung tersebut menelan anggaran miliaran rupiah sehingga gedung yang mestinya digunakan untuk kepentingan masyarakat akhirnya masih terbengkalai. Bahkan entah berapa purnama baru gunakan ini bisa digunakan.
Bupati dan rombongan sempat melihat keseluruhan fisik gedung tersebut baik dari luar maupun didalam namun belum memberikan harapan baik untuk pemerintah. Semestinya Dinas terkait juga bisa memberikan penjelasan soal gedung puskesmas yang belum bisa digunakan hingga saat ini.
Kabarnya bukan saja Puskesmas Mbahamdandara. Ada beberapa lagi yang ada di beberapa Distrik yang belum rampung seperti Pusksesmas di Distrik Kayauni. Kini dililit rumput yang sangat tinggi dan tidak dibersihkan. Mestinya dinas terkait kemudian memberikan laporan proregress pembangunan puskesmas tersebut.
Apalagi saat ini pemerintahan Samaun – Donatus sudah turun dan fokus betul pelaksanaan program kesehatan gratis sampai ke Puskesmas dan yang paling bawah, paling tidak gedung Puskesmas yang sudah dibangun harusnya berfungsi disetiap distrik agar program tersebut bisa merata ke semua masyarakat di 17 Distrik.
Jika beberapa gedung Puskesmas yang sudah dibangun kemudian tidak bisa gunkana karena belum rampung dan kendala teknis lainya bisa dapat mengganggu jalanya program makan gartsi pendampingi pasien dan berobat gartis pasien. Masyarakat berharap pihak penyedia untuk dipanggil dan dipertanyakan kendala belum rampungnya beberapa Puskesmas di Fakfak.
Bupati Fakfak. Samaun Dahlan saat memberikan sambutan pada pelaksanaan Musrenbang Tingkat Distrik di Tomage dan Launching Makan Gratis di Distrik Bomberay memberikan warning kepada Dinas Kesehatan Fakfak soal terbengkalainya pembangunan Puskesmas Mbahamdandara dan beberapa lagi.
Kepala Daerah minta kalau bisa Dinas Kesehatan segara mencatat dan mendata kendala apa yang terjadi sehingga pembangunan beberapa gedung Puskesmas di Fakfak mengalami keterlambatan nyaris terjadi terbengkalai. Sebetulnya pembangunan gedung puskesmas ini tidak terjadi masalah sebab pemerintah sudah menghitung semua biaya dan volume pembangunan. Patut dipertanyakan persoalan ini.
Terutama kaitan program kesehatan gratis yang telah dilaunching juga sudah sampai ke tingkat distrik karena itu Puskesmas juga harus melayani pasien hingga 24 jam sebab pemerintah sudah alokasikan anggaran belasan miliar melalui RSUD Fakfak agar mengantisipasi adanya pasien dari kampung-kampung melalui puskesmas.
“Pak Kadis Kesehatan. Saya minta agar Puskesmas yang sudah diresmikan. Apa yang menjadi kekurangan untuk bisa dianggarkan pada tahun 2026. Sementara Puskesmas yang pembangunanya belum rampung segera didata dan dilaporkan agar pemerintah tau masalahnya dimana karena ini merupakan asset pemerintah daerah”, Ungkap SDA. Sapaan Bupati Fakfak
Samaun ungkapkan bahwa tahun 2024 lalu Pemda Fakfak mendapatkan alokasi pembangunan Puskemas yang sangat banyak. Termasuk salah satunya di Wilayah Distrik Mbahamdandara. Bupati Minta bappeda dan Tim Anggaran Daerah mengopnamekan kegiatan-kegiatan yang dikerjakan tahun 2024 dan belum selesai.
Bupati perintahkan agar Bappeda dan TAPD Kabupaten Fakfak bisa melakukan perjalanan dinas untuk sidak beberapa pembangunan Puskesmas di Wilayah Distrik yang sedang dibangun. Turun lihat dan lakukan pendataan tertentu misalnya, kendala belum rampungnya Puskesmas tersebut. Kendalanya apa. Dan sejuahmana tindak lanjutnya. Segera dilakukan opname untuk tahun anggaran 2026.
“Bappeda dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah harus menghitung dan mengopnamekan seluruh kegiatan yang belum rampung pada tahun anggaran 2024 kemarin, opname dan menghitung seluruhnya kebutuhan yang harus diselesaikan baik fisik maupun peralatan yang ada didalam.
Ini sangat penting karena saya fokus pada pelayanan kesehatan gratis”, Warning Kepala Daerah. harus dicek. kendala apa sehingga Puskesmas tersebut tidak bisa selesai, apakah berkaitan dengan Anggaran atau kendala lain. diopname semua dan dilaporkan kemudian dipersiapkan untuk tahun anggaran 2026″ (ret)