15.2 C
New York
Minggu, Juni 15, 2025

Buy now

Klasifikasi Seragam dan Biaya Sekolah Disiapkan Pemkab Fakfak Melalui Program Pendidikan Gratis

Sasaran Seragam Sekolah Gartis

Program Pendidikan Gratis yang dicanangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak dibawah kepemimpinan Bupati. Samaun Dahlan dan Wakil Bupati. Donatus Nimbitkendik terus dikritisi publik.

Pasalnya belum adanya klasifikasi program seragam gratis dan biaya pendidikan gratis tersebut kepada sekolah dan jenjang pendidikan yang ada di Kabupaten Fakfak – Papua Barat

Sebetulnya Bupati Fakfak. Samaun Dahlan telah menegaskan hal ini diberbagai kesempatan bahwa program pendidikan gratis diwujudkan dengan penyediaan pakaian seragam sekolah gratis kepada seluruh sekolah baik swasta maupun negeri

Kemudian biaya pendidikan gratis khusus kepada sekolah yang berstatus swasta sebab sekolah berstatus negeri telah dibebaskan seluruh biaya oleh Negara.

Berdasarkan penelusuran media ini, Adapun seragam sekolah yang disiapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak melalui Program Pendidikan Gratis berupa, Seragam Nasional lengkap TK, SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK.

Uraian seragam itu terdiri dari, Celana (Siswa) Rok (Siswi), Kemeja, Sepatu, Kaos Kaki, Topi, Dasi, Seragam Pramuka, kemudian Seragam Olahraga, serta Batik bermotif Tutu Wuri Handayani, ditambah lagi dengan tas Sekolah. Itu untuk semua jenjang Sekolah.

Bahwa terkait dengan penyediaan seragam sekolah gratis sesuai jumlah siswa yang diprediksi akan masuk sekolah tahun ajaran baru berdasarkan data dapodik murid tahun ajaran 2025/2026 tercatat 4.899 anak.

Alokasi setiap anak mendapatkan 4 Pasang Seragam sekolah dikalikan dengan 4.899 anak maka pemerintah harus siapkan 19.596 paket seragam sekolah yang akan dibagikan saat tahun ajaran baru 2025/2026. baik untuk negeri maupun swasta di Kabupaten Fakfak.

Pemerintah akan mengupdate data siswa/siswi setelah semua sekolah meng-Close-kan pendaftaran untuk mengetahui ukuran setiap anak yang masuk sekolah, jika saja pengadaan mendahului kehadiran siswa/siswi maka beresiko pada ukuran seragam dan sepatu yang disiapkan.

Pemerintah rencana akan mengambil data tersebut berupa ukuran seragam dan ukuran sepatu, jumlah peserta siswa dan siswi setelah semua sekolah menyelesaikan proses pendaftaran.

Sejumlah sekolah sedang menafsirkan batik tersebut harus bermotif gambar batik papua. Pemerintah tidak persoalkan kebijakan tersebut sebab itu semua kembali ke sekolah masing-masing diluar program ini

Hanya saja pihak sekolah juga diingatkan untuk jika berinisitaif melakukan pengadaan seragam batik diluar yang disiapkan pemerintah karena beban biaya itu kepada orang tua siswa/siswi, mestinya menggunakan dana BOS. jangan sampai ada potensi permasalahan lain

Alasan pemerintah kenapa dalam tahun pertama jalankan program pendidikan gratis ini belum menggunakan batik gambar bermotif papua tetapi motif dasarnya adalah Tut Wuri Handayani.

Pertama, Tut Wuri Handayani adalah lambang nasional. Kedua, untuk mencetak batik gambar bermotif papua direncanakan pada tahun 2026 dan seterusnya karena harus memutuskan bersama dengan pihak sekolah untuk menggunakan batik bergambar bermotif papua seperti apa?

Dikhawatirkan jika pemerintah memutuskan batik bergambar motif papua secara sepihak tanpa melibatkan setiap sekolah akan terjadi protes dikemudian hari sehingga pemerintah memilih untuk membicarakan hal itu Raker Pendidikan beberapa waktu kedepan.

Ataukah batik bergambar Tut Wuri Handayani tetap digunakan dan tambahan batik bergambar motif papua juga digunakan, semua tergantung kesepakatan antara pemerintah dan pihak sekolah kedepan.

Hanya saja pemerintah menegaskan bahwa jika ada pungutan yang dilakukan pihak sekolah terutama sekolah negeri terkait beban biaya seragam sekolah maka harus lebih berhati-hati sebab sudah tidak ada lagi pungutan dari sekolah terhadap anak.

Jika ada biaya yang timbul akibat kebijakan sekolah maka tolong dicermati dengan baik untuk tidak bebankan ke orang tua tetapi menggunakan dana BOS. Seperti pembelian batik papua, pengenalan siswa/siswi baru, dan lainya.

Untuk pengadaan seragam sekolah gratis yang dicanangkan pemerintah melalui program pendidikan gratis ini menggunakan dana APBD Kabupaten Fakfak sebesar kurang lebih Rp. 10 Miliar. Anggaran tersebut dialokasikan pada tahun anggaran 2025.

Selanjutnya pemerintah melalui OPD tekhnis terkait sedang melakukan sejumlah persiapan untuk pengadaan seragam sekolah dimaksud. Diharapkan ketika anak-anak sudah masuk sekolah seragam pendidikan gratis ini sudah bisa digunakan.

Sasaran Biaya Pendidikan Gratis

Masih menjadi polemik di publik masalah biaya pendidikan gratis. Program tersebut sasaranya ke Sekolah yang berstatus Negeri ataukah Sekolah berstatus Swasta.

Pemerintah harus hadir dan menjelaskan sasaran program pendidikan gratis yang sudah diluncurkan, Jumat, 16 Mei 2025 kemarin. bertempat di halaman SMA Negeri 1 Fakfak – Papua Barat oleh Bupati Fakfak. Samaun Dahlan.

Ternyata, sasaran program pendidikan gratis khususnya biaya masuk sekolah ini tidak diperuntukkan bagi siswa yang sekolah di sekolah berstatus negeri karena sudah dibebaskan biaya sekolah masuk siswa/siswi melalui program pendidikan nasional,

Sedangkan Program Pendidikan Gratis berupa biaya masuk sekolah yang disiapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak ini di fokuskan pada sekolah berstatus swasta di Kabupaten Fakfak.

Kapan program pendidikan gratis berupa biaya masuk sekolah ini direalisasikan. Tentu akan diwujudkan dalam tahun ajaran baru 2025/2026. Pemeritah Kabupaten Fakfak juga sedang menyiapkan seragam sekolah maupun biaya masuk sekolah gratis ini tanpa melihat latar belakang anak. Semua siswa/siswi diperlakukan sama dimata program pendidikan gratis di Kabupaten Fakfak.

“Jadi, untuk program pendidikan gratis berupa biaya sekolah tidak untuk sekolah negeri tetapi untuk sekolah berstatus swasta, sebab biaya masuk sekolah negeri telah dibebankan ke anggaran APBN sedangkan untuk sekolah Swasta akan difasilitasi melalui program pendidikan Gratis Bupati dan Wakil Bupati Fakfak”, Ujarnya.

Harapan Bupati Fakfak

Bupati Fakfak. Samaun Dahlan mengharapkan program sekolah gratis serta penyediaan pakaian seragam sekolah gratis di Kabupaten Fakfak Tahun 2025 diharapkan mampu meringankan beban ekonomi orang tua sekaligus memotivasi anak – anak untuk lebih semangat bersekolah.

Tidak hanya itu, kebijakan dibuat pemerintah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Fakfak serta mengurangi angka putus sekolah.

Program yang akan berjalan ini akan terus di Evaluasi agar lebih tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan dan peningkatan pendidikan di Kabupaten Fakfak.

Pemerintah ingin memastikan bahwa program ini tidak hanya membantu secara akademik tetapi juga menciptakan generasi muda yang mandiri, memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, dan siap membangun kabupaten fakfak yang kita cinta ini.

Kabid Pembinaan Sekolah Dikpora Fakfak

Kepala Bidang Pembinaan SMP, SMA dan SMK Dikpora Fakfak, Mansur Ali, S.Pd., M.Si, menjelaskan program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah dalam meringankan beban ekonomi orang tua serta meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Fakfak.

Ia menegaskan program ini bukan sekadar bantuan perlengkapan, melainkan bagian dari upaya membangun masa depan generasi muda Fakfak agar lebih cerdas, mandiri, santun, dan berdaya saing.

Mansur juga mengajak seluruh insan pendidikan untuk bersinergi mewujudkan cita-cita bersama dalam dunia pendidikan.

“Kita berharap masyarakat menyambut baik program ini dan bersama-sama menjaga semangat belajar anak-anak kita. Karena pendidikan adalah hak dan tanggung jawab kita semua,” tutupnya.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!