Mendagri. Tito Karnavian saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Pj. Gubernur Papua Barat. Rabu, 1 November 2023 di Kantor Kemendagri. Jakarta Pusat. Foto ; Rustam Rettob/mataradarindonesia.com
Jakarta – Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian bongkar dan menyoroti ciri Kepala Daerah tidak blusukan untuk serap aspirasi rakyat seperti mereka yang suka bepergian dalam rangka melaksanakan dinas keluar daerah secara terus menerus
Tito tantang kepala daerah yang banyak melakukan perjalanan dinas keluar daerah dan berani melawan stigma : “Jarang ditempat atau selalu di daerah untuk blusukan ke masyarakat”, Ucap Tito.
Menurutnya, kepala daerah yang banyak melaksanakan tugas atau dinas keluar daerah adalah ciri kepala daerah yang malas blusukan ke masyarakat untuk serap aspirasi rakyat setempat.
“Saya selalu pesan kepada kepala – kepala daerah, termasuk di Papua, tolonglah, stigma jarang ada ditempat itu dibalik dengan cara, Perbanyak kegiatan blusukan di daerah-daerah bagi gubernur dan desa-desa bagi bupati/walikota
Meski demikian, blusukan tersebut kata Mendagri, tidak sekedar pencitraan karena menjelang pemilu 2024 tetapi blusukan yang dimaksudkan adalah betul-betul belanja aspirasi rakyat untuk kemudian dibuat dalam bentuk kebijakan program tujuannya untuk menjawab keluhan masyarakat
Karena kunci daripada pimpinan teritorial, apakah itu kepala daerah maupun pimpinan TNI/Polri, modal yang paling penting adalah penguasaan teritorial”, ujar Mendagri saat acara pelantikan Pj. Gubernur Papua Barat. 1 November 2023 kemarin
Berkaitan dengan Pj. Maupun Kepala Daerah definitif di Papua, Tito sampaikan bahwa Papua sangat rindu kepala daerah yang tidak “Ngepos” di Jakarta dan Bali, bahkan diluar negeri.
“Papua rindu pemimpin yang mau turun kebawah tidak hanya di kantor apalagi ngeposnya di Jakarta di Bali, diluar negeri seperti Singapura, udah, yang begini out aja”, terang Tito
Ditambahkan, Papua sangat rindu pemimpin yang turun (blusukan – red) kebawah bertemu masyarakat untuk kemudian dialog agar memahami persoalan yang terjadi dirasakan masyarakat, bukan sekedar pencitraan
“Papua rindu pemimpin yang bisa turun ke bawah dan berdialog dengan masyarakat untuk memahami persoalan setelah itu memberikan solusi dengan segala kewenangan sumber daya yang ada, itulah kita rindu pemimpin seperti itu, bukan juga sekedar pencitraan” ujar Tito
Tito percaya bahwa pemimpin yang bisa turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat, berdialog untuk mendengar keluhan rakyat, salah satunya adalah Alibaham Temongmere.
Pasalnya, kepercayaan Presiden atas usulan Kemendagri adalah sebuah perjuangan yang sangat luar biasa karena dari seorang Kepala Bappeda dan Sekda di Fakfak, selanjutnya dilantik sebagai Sekda Papua Barat dalam hitungan jam dilantik sebagai Pj. Gubernur Papua Barat.
“Modal terpenting adalah soal keamanan di Papua Barat, saya sangat berharap Alibaham adalah salah satu pemimpin yang kita tunggu ibarat mutiara yang terpendam,
Karena dari hanya sekedar Kepala Bappeda dan Sekda di Fakfak dan Sekda Papua Barat diangkat menjadi Pj. Gubernur Papua Barat, itu sangat luar biasa
Karena kepercayaan Presiden Joko Widodo atas usukan dan dukungan Kemendagri kepada Bapak sebagai Pj. Gubernur Papua Barat, jangan kecewakan kami karena kami akan tuntun dan kami awasi itu”, harap Tito. (ret)