"Selain patahan pemecah Gelombang. Sejumlah rumah warga di Desa Kanara, Kecamatan Kur Selatan, Kota Tual ikut ambruk dan terbawah arus kencang karena amukan gelombang"
Salah satu rumah warga di desa Kanara, Kecamatan Kur Selatan, Kota Tual terlihat rusak bagian dapur akibat diterjang arus gelombang kencang saat musim barat sekira Desember 2022 kemarin, foto : Istimewah.
Tual – Ombak kencang di musim barat belum lama ini sekira bulan Desember 2022 lalu mengakibatkan pemecah gelombang sepanjang pesisir pantai di dua Kecamatan yakni Kecamatan Kur dan Kecamatan Kur Selatan – Kota Tual, Provinsi Maluku terpaksa ambruk dihantam gelombang.
Kampung/Desa di Dua Kecamatan ini sebagian besar warga memiliki rumah dibagian pesisir pantai sehingga ketika musim barat mereka sebetulnya menerima nasib apa adanya, pemecah gelombang atau penadah ombak yang sudah dibuat saat itu kini ambruk dihantam gelombang tinggi secara bergantian
Masyarakat di dua Kecamatan ini sangat berharap ada sentuhan kebijakan dari Pemerintah baik Pemerintah Kota Tual bahkan mungkin Pemerintah Provinsi Maluku melalui instansi teknis terkait dalam rangka menangani persoalan tersebut.
DPRD Kota Tual maupun DPRD Provinsi yang ada di Provinsi Maluku melalui Dapil Kota Tual diminta untuk bisa merepson adanya musibah ambruknya pemecah gelombang yang terjadi di Kecamatan Kur dan Kecamatan Kur Selatan sehingga nantinya rakyat tidak lagi harus mengungsi ketika datangnya musim barat.
Salah satu warga yang enggan identitasnya di wartakan mengakui terjadinya patahan pemecah gelombang akibat ombak kencang pada saat musim barat sekitar bulan desember 2022 kemarin, hantaman ombak tersebut membuat sebagian besar pemecah gelombang rusak parah.
Tidak saja pemecah gelombang di pesisir pantai dua Kecamatan, sejumlah rumah, misalnya di Desa Kanara, Kecamatan Kur Selatan juga ikut terbawah arus kencang saat gelombang tinggi menghantam bibir pantai Desa Kanara,
Dengan adanya musibah tersebut, melalui program dan kegiatan serta Anggaran APBD Tahun 2023 ini mungkin Pemerintah Kota Tual maupun Provinsi Maluku bisa mengalokasikan perencanaanya program dan anggaran untuk memperbaiki pemecah gelombang dimaksud.
Karena berdasarkan berbagai sumber informasi yang diperoleh media ini, pemecah gelombang di Kecamatan Pualu Kur maupun Kur Selatan rata-rata sumber anggaranya dari Dana Desa,
Tntu menggunakan dana desa maka sangat terbatas baik Volume anggaran maupun Volume pekerjaan dan ini sangat berpengaruh terhadap kwalitas pekerjaan yanga ada. karena dananya terbatas. tentu pengalokasian semampu ketersediaan anggaran.
Untuk itu Pemerintah Kota Tual dan atau Pemerintah Provinsi Maluku melalui Instansi teknis terkait bisa mengalokasikan anggaran dengan merencanakan spesifikasi pemecah gelombang yang kuat sehingga tidak terjadi patahan seperti saat ini di musim barat.
“Benar, pemecah gelombang disepanjang pesisir pantai dua Kecamatan di Pulau-Pulau, Kota Tual sebagian besar ambruk dan patah akibat ombak besar saat musim barat kemarin sekitar bulan Desember 2022,
Tidak saja pemecah gelombang, ombak itu juga mampu menerjang beberapa rumah warga yang berada dibibir pantai tepatnya di Desa Kanara, kecamatan Kur Selatan,
Sebetulnya pemecah gelombang yang sudah ada sejak beberapa tahun lalu hingga rusak kemarin mampu untuk melindungi warga yang bermukim dipesisir pantai
Namun karena mungkin konstruksinya tidak kuat sehingga begitu gelombang musim barat mampu menghantamnya sampai patah dan rusak hingga jebol ke rumah nginap warga disana.
Disinilah kami minta bantuan dan perhatian Pemerintah Kota Tual dan Pemerintah Provinsi Maluku melalui Instansi Teknis terkait bisa melihat kondisi amburknya pemecah gelombang tersebut,”, Ujar salah satu warga yang berhasil dihubungi media ini via ponsel selulrnya yang enggan identitasnya diberitakan, (ret)