Laporan : Rustam Rettob/Wartawan
Jakarta – Disamping memperhatikan 32 program yang sudah ditetapkan menjadi Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Fakfak untuk dilaksanakan selama 5 tahun kepemimpinan SANTUN periode 2025-2030. Dua diantara 32 program tersebut yang digalakkan menjadi program prioritas adalah mengenai pendidikan dan kesehatan gratis untuk masyarakat Kabupaten Fakfak.
Kedua program ini setelah dilaksanakan pada tahun pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Fakfak berjargon SANTUN. Kemudian dilirik oleh sejumlah media nasional hingga beberapa kesempatan program pendidikan dan kesehatan gartis Bupati dan Wakil Bupati Fakfak menjadi ajang perhatian pemerintah pusat.
Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan serta wajib sehat bagi masyarakat adalah dua matarantai yang tak bisa dipisahkan karena merupakan kebutuhan dasar serta hak hidup masyarakat, program ini mulai dilaksanakan tahun 2025 masa kepeimpinan Samaun-Donatus., Tentunya masih terdapat kekurangan dan kelemahan menjadi bahan evaluasi untuk tahun – tahun mendatang.
Program ini kemudian beberapa media nasional merasa tertarik hingga turun ke fakfak bahkan terus mencari tau hingga menemui Bupati Fakfak untuk mewawancarai secara langsung apa motivasi dan inspirasinya sehingga munculkan program tersebut ditengah kondisi masyarakat yang begitu besar membutuhkan kebijakan tersebut.
Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, Selasa, 28 Oktober 2025 kemarin bertepatan dengan HUT Sumpah Pemuda. Diundang oleh Kompas.com untuk mengikuti program talk swoh sekaligus menggali informasi mengenai hadirnya program pendidikan dan kesehatan gratis di Fakfak,
Rencana juga Bupati akan segera menerima penghargaan CNN Indonesia Award Tahun 2025 di Jakarta. Tentunya ini menjadi konsumsi nasional sehingga memang dibutuhkan peran serta dukungan semua pihak di wilayah pemerintaha daerah kabupaten fakfak
Terutama OPD Teknis terkait sehingga tahun 2026 program ini harus lebih baik dan lebih mantap dari semua aspeknya.

Program Pendidikan Gratis :
Bupati Fakfak Samaun Dahlan telah meluncurkan program pendidikan gratis untuk semua jenjang sekolah, baik negeri maupun swasta, di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Program ini merupakan perwujudan dari janji politik Bupati dan Wakil Bupati Fakfak termasuk dalam 32 program strategis Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk periode 2025–2030.
Program ini memastikan tidak ada biaya sekolah yang dikenakan, serta menyediakan berbagai perlengkapan sekolah secara gratis untuk siswa. Cakupan program meliputi:
- Pembebasan biaya sekolah: Mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat.
- Seragam dan perlengkapan gratis: Para siswa menerima paket lengkap yang terdiri dari seragam sekolah (merah-putih, putih-biru, putih-abu), seragam pramuka, tas, topi, dasi, ikat pinggang, dan sepatu kaus kaki.
- Menjangkau sekolah swasta: Program ini juga mencakup sekolah-sekolah swasta, memastikan semua anak di Fakfak mendapatkan manfaat yang sama tanpa memandang status ekonomi.
Peluncuran program pendidikan gratis ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan di seluruh wilayah Fakfak, termasuk daerah terpencil. Program ini diharapkan dapat:
- Meringankan beban orang tua: Dengan menghilangkan biaya pendidikan dan perlengkapan, orang tua tidak perlu lagi khawatir dengan biaya sekolah anak-anak mereka.
- Menurunkan angka putus sekolah: Program ini menjadi salah satu upaya untuk mengurangi angka putus sekolah dan mendorong semangat belajar siswa.
- Menciptakan SDM unggul: Dengan menjamin hak pendidikan bagi semua warga, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi muda yang berdaya saing.

Program Kesehatan Gratis :
Pemerintah Kabupaten Fakfak di bawah kepemimpinan Bupati Samaun Dahlan kini memusatkan perhatian pada sektor kesehatan dengan meluncurkan program pengobatan gratis bagi warga ber-KTP Fakfak. Termasuk biaya rawat inap dan obat-obatan hingga pasien keluar dari fasilitas kesehatan.
Bupati Samaun menjelaskan bahwa langkah ini diambil karena banyak masyarakat Fakfak yang berpenghasilan di bawah standar, sementara cakupan BPJS di daerah masih terbatas.
“Selama ini memang ada BPJS, tapi di daerah belum mencakup seluruh masyarakat. Karena itu, bagi warga Fakfak yang ber-KTP Fakfak, semua biaya pengobatan, dari masuk sampai keluar, gratis,” kata Samaun dalam kunjungan ke redaksi Kompas.com, Selasa (28/10/2025) kemarin.
Tak hanya pasien, pemerintah daerah juga menyiapkan program unik yang disebut belum ada di daerah lain di Indonesia, yakni pemberian makanan gratis bagi 2 pendamping pasien di rumah sakit dan puskesmas.
“Banyak pendamping pasien yang datang dari kampung dengan jarak tempuh hingga 3,5 jam. Karena tidak punya uang dan keluarga di kota, mereka sering makan sisa makanan pasien. Dari situlah lahir program ini,” ungkapnya
Setiap pendamping pasien akan mendapatkan 3 kali makan sehari selama menjaga pasien di rumah sakit atau puskesmas.

Keterbatasan Tenaga Medis dan Fasilitas
Bupati Samaun mengakui kondisi layanan kesehatan di Fakfak masih jauh dari ideal. Saat ini, kabupaten tersebut baru memiliki beberapa dokter spesialis, dan belum ada dokter ahli mata maupun jantung., “Kalau memang tidak bisa ditangani di sini, pasien akan kita kirim ke daerah lain,” katanya.
Penyakit yang paling banyak diderita warga Fakfak saat ini adalah penyakit jantung dan hipertensi, terutama pada kelompok usia di atas 56 tahun. Pemerintah daerah kini sedang berupaya menambah dokter spesialis serta memperbarui peralatan medis yang masih terbatas.
Integrasi dengan BPJS Program pengobatan gratis ini akan dijalankan dengan anggaran sekitar Rp 45 miliar pada tahun 2025, bertepatan dengan masa awal kepemimpinan Bupati Samaun yang dilantik Februari tahun ini.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkab Fakfak akan bekerja sama dengan BPJS, namun dari sekitar 100.000 penduduk Fakfak, hanya sebanyak 17.000 yang tercakup BPJS.
“Sisanya akan ditanggung lewat program pengobatan gratis pemda, termasuk penyakit yang tidak dicover BPJS. Kalau dirujuk ke luar daerah pun, semua biaya ditanggung pemerintah,” tegasnya.
Program ini resmi dilaunching pada 8 April 2025, dan akan terus dievaluasi dengan fokus utama pada penambahan dokter spesialis dan peralatan kesehatan. Saat ini, Kabupaten Fakfak baru memiliki 1 rumah sakit umum dan 17 puskesmas.
Bupati Samaun juga menyebut, Pemkab Fakfak telah mengajukan program pembangunan rumah sakit baru kepada Presiden Prabowo Subianto, dengan lokasi yang sudah disiapkan di dalam Kota Fakfak.
Melalui berbagai terobosan tersebut, Bupati Samaun berharap agar tidak ada lagi warga Fakfak yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena alasan ekonomi. “Program ini lahir dari fakta di lapangan. Kita ingin memastikan, siapa pun yang sakit di Fakfak, tidak punya uang sekalipun, tetap mendapatkan perawatan yang layak,” tutupnya.
Dukungan OPD Teknis Kedepan Harus Lebih Mantap
Setelah program ini menjadi konsumsi nasional maka Tahun 2026 dan selanjutnya selama masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Fakfak. OPD Teknis yang bersentuhan langsung dengan gerakan pendidikan dan kesehatan gratis harus lebih siap dan lebih mantap untuk bisa mengevaluasi seluruh kekurangan dan kelemahan yang terjadi di Tahun pertama (2025) ini. Agar perjalanan kedepan program ini bisa dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkannya.


