35.9 C
New York
Kamis, Juni 26, 2025

Buy now

Tawaf di Kemenhub RI 27 Kali Demi Bandara Siboru, Samaun Dahlan Diultimatum Bahlil Soal Pabrik Pupuk Fakfak

Pembangunan infrastruktur diberbagai daerah memang butuh waktu dan proses yang cukup lama bahkan berbelit kalau itu butuh bantuan dari pemerintah pusat. jika saja pikiran dan emisional seorang kepala daerah atau bawahannya untuk melaksanakan setiap program yang dijlanakan tidak sabar maka hampir dipastikan banyak orang tidak mau berurusan dengan pihak pemerintah pusat terutama Kementerian bawaanya.

Padahal program kerja setiap kepala daerah yang tertuang didalam Visi Misi serta Program yang ada dituntut agar disamakan dengan Visi dan Misi serta Program kerja pemerintah pusat maupun sinkron juga dengan yang ada di Provinsi

Kadang Visi Misi serta Program Kerja sama saja harus butuh waktu dan proses penyesuaian yang sangat lama sehingga bisa mampu merespon setiap usulan program dari daerah, apalagi antara pejabat di daerah sering dan tidak konek dengan pemerintah pusat khususnya diberbagai kementerian maka pinjam istilah Menteri ESDM. Bahlil Lahadalia. “Sampai ayam tumbuh gigi barang belum beres”

Cerita pembangunan Bandara Siboru Fakfak yang kini beroperasi kurang lebih 1 Tahun saat ini. Bandara ini ketika dipublikasikan oleh media lokal selalu saja direspon banyak pihak dan hampir sebagian besar masyarakat, pejabat politik, baik yang ada didalam maupun diluar kota fakfak tidak setuju bahkan kejadian palang memalang silih berganti terhitung puluhan kali, padahal pembangunan bandara ini untuk kepentingan rakyat.

Walaupun tantangan datang silih berganti, hujan cacian dan ejekan buruk dialamatkan kepada para pelaku pembangunan bandara ini cukup banyak bahkan penghinaan secara personal kerap ditemukan, semuanya mereka abaikan demi rakyat fakfak tercinta, mereka pun tidak pernah merespon penghinaan itu dengan serius, kolektif diserahkan pada sang maha kuasa. Sepanjang niat baik untuk kepentingan umum maka pasti ada jalan dan hikmah dibalik itu semua.

Ketika itu Bahlil, Mocha, Samaun Dahlan, dianggap orang-orang “Gila” karena akal pikirannya dimana mereka harus bangun bandara ditengah semak belukar hutan yang dipadati pohon besar belum lagi gunung dengan ketinggian kurang lebih 360 meter

Mampukah bandara ini bisa terwujud sesuai Visi Misi Mocha berkuasa selama 10 Tahun?lokasi bandara siboru ketika itu kalau orang yang berpikir malas maka dari mana cerita bandara ini bisa dibangun.

Survei lokasi bandara ini terhitung lebih dari 30 kali dengan gonta ganti ilmuan satu sama lainya dari Jakarta mupun petugas dari provinsi papua barat dengan spesifikasi bidang kebandaraan masing-masing

Berbeda pandangan itu hal biasa, bahwa orang yang tidak optimis dan berpikir malas serta tidak punya tekad melaksanakan sutau pekerjaan hasilnya berbeda dengan pandangan seorang yang memiliki kemauan yang tinggi ptimis serta tekad yang kuat, Sebab hiruk-pikuk penolakan lokasi bandara ini silih berganti seperti lagu balonku ada 5 rupa-rupa warnanya

Alibaham Temogmere yang menjabat sebagai Sekda Fakfak ketika itu masuk dan memperkuat serta meyakinkan pihak Provinsi maupun Pusat dan didorong pula argumentasi-argumentasi serta alasan-alasan yang mana kondisi bandara torea yang sudah tidak layak digunakan dan bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh kita semua (Fakta). alhasil bandara ini terus didukung dan didorong dengan kebersamaan antara Bahli, Mocha, Donatus Nimbitkendik, Samaun serta Sekda Fakfak. Alibaham Temongmere.

Cerita dibalik 27 kali Samaun Dahlan Tawaf mengelilingi Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat, bayangkan saja, untuk mendapatkan persetujuan penetapan lokasi bandara ini butuh waktu kurang lebih 1 periode kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden, Bahlil, Mocha, Donatus Nimbitkendik, Samaun Dahlan terutama sebagai ujung tombak yang melaksanakan arahan Bahlil bertawaf di Jakarta.

“Bapa Mama semua. Proses pengurusan bandara siboru fakfak ini bukan hal yang gampang, saya ingin sampaikan bahwa bandara ini dibangun ditengah dinamika yang cukup panjang, banyak orang berfikir dari mana bandara ini bisa dibangun sementara lokasinya hutan lebat, ketinggian gunung di lokasi ini capai 360 meter dari permukaan laut, penentuan lokasinya saja tidak ditemukan.

Bahkan saya butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan izin persetujuan penetapan lokasi bandara ini, sampai saya harus tawaf keliling Kementerian perhubungan sebanyak 27 kali dan kali ke terakhir atau yang ke 28 kemudian saya bersama orang-orang hebat di Jakarta memperoleh izin dari Menhub kala itu. Budi Karya Sumadi dan alhmadulillah bandara itu dibangun dan telah difungsikan saat ini” Ungkap SDA. Calon Bupati Fakfak 2024

Setelah berhasil melakukan tawaf untuk memperoleh surat persetujuan izin penetapan lokasi pembangunan bandara siboru fakfak, di tawaf yang terakhir atau ke 28 kemudian menemui titik terang dari Menteri Perhubungan bernama Budi Karya Sumadi.

Menteri BKS akhirnya bisa menjawab semua permintaan yang diajukan bersama Pemerintah Daerah yang diurus langsung oleh Bahlil, Mocha, Donatus dan Samaun Dahlan, didukung Sekda Alibaham Temongmere ketika itu.

Alhamdulillah, atas izin Allah Swt dan restu-Nya, serta dukungan yang sangat kuat dari berbagai pihak terutama pemilik hak ulayat sehingga pelaksanaan pembangunan bandara ini berjalan lancar hingga rampung dengan sukses, dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 23 November 2024 yang lalu

Tidak berhenti disitu, Samaun kemudian juga mendapat tantangan bahkan diultimatum oleh Menteri ESDM. Bahlil Lahadalia soal pekerjaan pabrik pupuk, Pembangunan pabrik pupuk yang dipusatkan di Lokasi Arguni. Kabupaten Fakfak – Papua Barat bukanlah peran satu pihak, namun semua pihak maju dan mendukung program tersebut dengan peran  dan bidang masing-masing, baik itu dari sisi pemerintahan maupun swasta.

Cerita Samaun Dahlan diultimatum Bahlil Lahadalia jelang kunjungan dan groundbreaking pabrik pupuk fakfak, 23 November 2024. Saat setelah meresmikan bandara siboru, Presiden Jokowi didampingi Bahlil Lahadalia (Kini Menteri ESDM), Menteri Perhubungan. Budi Karya Sumadi, dan rombongan, hadir juga Pj Gubernur Papua Barat. Ali Baham Temongmere, dan Bupati Fakfak. Untung Tamsil.

Jokowi ketika itu direncanakan untuk menuju lokasi pabrik pupuk dalam rangka groundbreaking menggunakan dua helipad. Satu khusus Presiden dan Menteri, yang satunya untuk rombongan VIP lainya, namun karena tempat pendaratan belum siap sehingga memilih lewat darat dari Fakfak ke Kokas kemudian menggunakan spead LHD ke lokasi groundbreaking.

Apa yang terjadi dan dialami Samaun Dahlan sebagai orang terpercayanya Bahlil di Pabrik Pupuk ketika itu dilokasi groundbreaking Pabrik tersebut, Samaun jauh sebelum itu juga sudah diultimatum oleh Menteri Bahlil bahwa siapkan segala alternatif. Jika Jokowi tidak bisa mengenakan helipad ke lokasi pabrik pupuk maka siapkan spead. Alternative terakhir digunakan Jokowi.

Saat itu kondisi air di lokasi ini surut, bayangkan. Jika air surut berapa ratus meter jaraknya dari bibir pantai ke laut. Samaun kemudian tidak habis akal juga dan ia bersama pihak kontraktor menimbun jembatan darurat dengan panjang kurang lebih 100 meter ke laut, saat dilapangan, Samaun dikawal Paspamres untuk memastikan kondusifitas areal dan lokasi yang dikunjungi Jokowi.

Untuk pekerjaan selanjutnya. Tidak mungkin Presiden Jokowi dan rombongan jalan diatas material timbunan, akhirnya Samaun terus diultimatum oleh Bahlil untuk memastikan bahwa Jokowi tidak terganggu dengan bercak lumpur dari jembatan darurat yang baru ditumbun itu, ia tutupnya menggunakan senk plat dan tripleks berukuran tebal dibagian bawa

Urutanya, senk plat dibagian dasar dan diatasnya tripleks berukuran tebal dan beralaskan karpet merah. Bahlil ketika dampingi Jokowi turun dari spead LHD dan melihat suasana itu merasa bangga karena sambutan yang disiapkan sangat luar biasa, kemudian Jokowi perlahan melangkahkan kaki menuju lokasi groundbreaking pabrik pupuk kemarin.

Apa yang dikisahkan dari cerita ini, bahwa kemudian sekecil apapun pekerjaan itu kalau dikerjakan dengan tidak sungguh-sungguh maka pasti tidak akan selesai, namun seberat apapun pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan tetapi dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab maka akan selesai pada waktunya.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!