Fakfak – Saldo tabungan dari puluhan Nasabah Bank Arfindo Cabang Fakfak sejauh ini belum bisa dilakukan penarikan, pihak Bank pun tidak memberikan alasan pasti kepada Nasabah yang saldonya “Mangkrak” atau terbengkalai ditabungan rekening mereka.
Ada sejumlah upaya yang dilakukan dari Nasabah terhadap Bank Perkreditan Rakyat tersebut namun tidak membuahkan hasil yang maksimal, misalnya mendatangi Kantor Cabang Arfindo Fakfak berkali-kali dan bertemu Pimpinan Cabang bahkan menemui salah satu pemegang saham juga masih mengalami jalan buntut. sementara pelayanan untuk menerima setoran masih aktif sedangkan penarikan tunai tidak bisa dilakukan.
Salah satu pemegang saham menoritas. FW.,Bos PT. Sinar Suri ini akhirnya buka mulut, Jumat, (3/2) kemarin merespon pertanyaan wartawan terkait keluhan puluhan Nasabah Bank Arfindo Cabang Fakfak yang berlangsung selama ini, sekira sejak tahun 2021.
FW ketika selesai urusan persoalan lain di ruang SKPT Polres Fakfak, saat melangkah menuju kendaraan pirbadinya untuk tinggalkan Polres diikuti tiga awak media, ketiganya kemudian menanyakan kondisi Bank tersebut. FW katakan, semuanya ada proses namun kemudian ia posisi sebagai pemegang saham minoritas.
“Itu bukan ranah saya, itu pemegang saham yang lain, bukan saya,” singkatnya kepada awak media, ia bahkan katakan, saham yang tergabung hanya 1,6 persen, “Saya pemegang saham juga tapi minoritas ya”, ditanya kondisi Bank saat ini FW singkat katakan. ada Pengurus Bank. “itu ada Pengurusnya ya, bukan saya”, Kata FW yang hemat komentarnya.
Terlihat, sebelum ia tinggalkan Polres Fakfak, di ruang SKPT. salah satu Nasabah Bank Arfindo Cabang Fakfak berinisial A, seorang ibu rumah tangga yang duduk sebangku dengan pemegang saham minoritas ini tak kuasa menahan air mata. iapun menangis disaksikan suaminya termasuk Bos Sinar Suri tersebut,
Nasabah itu kemudian menangis tersedu-sedu berharap kepada pemegang saham minoritas itu agar bisa membantu mengupayakan sebagian uangnya kalau tidak semua kembali karena ingin membayar hutangnya, Bos pemegang saham minroitas itupun terdiam ditempat.
“Ko bantu saya ko, saya terdesak skali karena mau bayar tanah, masalahnya orang yang punya tanah ini tiap hari datang dirumah terus saya mau bayar dengan apa ko, kalau memang tidak bisa sama sekali tolong transfer berapa saja disaya dulu ko. yang ada dulu ko,”, Tangisan Nasabah A ini seperti angin lalu dikuping pemegang saham minoritas tersebut.,Jumat, (3/2) siang.
FW ternyata sempat mempolisikan Nasabah tersebut dengan pokok pengaduan adalah “Perampasan hak miliki mobil” ke Polres Fakfak, mereka kemudian dimediasikan diruang Binmas Polres Fakfak, ternyata sehari sebelumnya, Kamis, (2/2) malam ada kejadian mobil itu diambil terlapor karena merasa kecewa uangnya tidak bisa dicairkan,
Padahal pada saat itu ia minta dicairkan uangnya senilai Rp. 200 Juta, pihak Bank kemudian tidak bisa menyanggupi nilai yang diminta dan hanya memberikan Rp. 2 Juta, Nasabah berinisial A ketika itu mengantri dari pagi hingga malam, terkesan ia meminta uang pihak Bank sehingga terjadilah masalah mengambilan mobil sebagai barang jaminan. akhir cerita bukan mobil milik Bank tetapi mobil pribadi milik FW.
Tidak berhenti sampai disitu, setelah proses mediasi berkahir di Polres, beberapa orang Nasabah ini kembali menemui pemegang saham minoritas yang juga adalah Bos PT Sinar Suri di Kantornya, pimpinan Bank Arfindo juga sempat ditemui, buntut dari tuntutan mereka terjadilah keributan.
Salah satu Nasabah perempuan masuk dan bertemu pemegang saham minroitas tersebut dan meminta uangnya segera dibayarkan karena untuk keperluan anak buahnya ingin pulang ke jawa, keluhan yang bersangkutan juga belum diaminkan Bos Sinar Suri FW sebagai pemegang saham minoritas dan terjadilah cekcok mulut antar keduanya. hingga melibatkan Istri Bos Sinar Suri.
Beruntung tidak ada kontak fisik diantara mereka, keributan itupun berkahir dengan aman dan mereka tinggalkan kantor tersebut tanpa mendapatkan penjelasan dari pihak pemegang saham maupun pihak Bank, hingga berita ini diturunkan para Nasabah Bank Arfindo tersebut masih berharap ada jawabn pasti dari Bank. (ret)