Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak. Nixon Nikolaus Nilla Mahuse, S.H, M.H., foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Dana Stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan oleh Kejaksanaan Negeri Fakfak
Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak. Nixon Nikolaus Nilla Mahuse menyebutkan bahwa proses tahap penyelidikan tersebut masih terus dikembangkan,
Akibat hasil pengembangan kasus stunting tersebut dalam ditahap penyelidikan. Penyidik Kejaksaan Negeri Fakfak menemukan adanya dugaan korupsi penyalahgunaan dana BOK Dinkes Fakfak.
Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak. Nixon Nikolaus Nilla Mahuse kepada wartawan di Aula Kejaksaan Negeri Fakfak, Kamis, (12/10) malam mengakui pihak masih menyelidikan dana stunting.
“Stunting di Kabupaten Fakfak sangat tinggi, kami tim penyidik kejaksaan negeri Fakfak akan terus mengupayakan untuk mencari bukti-bukti untuk membuat terang satu tindak pidana baik terhadap Dana BOK maupun Dana Stunting”. Ujar Kajari
Diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak diapit 4 Orang Kepala Seksi yakni, Kasi Pidsus, Kasi Datun, Kasi Intel, dan Kasi Pidum, Kejari sebutkan bahwa mengungkapan BOK tersebut bermula ketika mengejar dana stunting.
“Penyidikan umum menyangkut untuk semua, tetapi yang baru kami dapatkan 2 alat bukti dari puskesmas terkait dana BOK Puskesmas Weri, kami minta dukungan semua pihak dalam pengungkapan kasus-kasus yang telah kami tangani, termasuk Pers’, Imbuhnya
Kejari sebutkan masih ada peluang untuk pengungkapan kasus ini lebih mendalam dan pihaknya menyebutkan jika ada tersangka lain dibalik kasus BOK tersebut terganutng hasil pengembangan penyidikan.
“Tidak terutup kemungkinan masih ada tersangka lain karena aliran dana dari puskesmas weri juga mengalir kepada pihak-pihak yang tidak berhak untuk menerima itu”, Ungkap Kajari. (ret)
