Ma`ruf Amin : “Saya instruksikan para Menteri/Kepala Badan untuk segera membahas solusi yang detail dan konkret untuk dimasukkan ke dalam Rencana Aksi Tahun 2023-2024, termasuk agenda Sail Teluk Cenderawasih – Semenanjung Bomberay Raya 2023. Demikian pula, rumuskan kegiatan quick wins yang menyentuh langsung Orang Asli Papua. Kita ingin hadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan, bukan konflik yang berkepanjangan.”
Biak – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma`ruf Amin saat berada di Kabupaten Biak sebagai Kabupaten kesekian dari kunjunganya di Tanah Papua,
“Hari ini, 2 Desember, adalah hari ke-5, perjalanan saya selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (atau disebut BPP),
Kehadiran BPP ini adalah wujud dari komitmen Negara untuk menata Papua lebih baik ke depan.”, Ujar Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin dalam keterangan Persnya diterima mataradarindonesia.com
Wapres uraikan kunjungan kerja ke daerah-daerah tersebut diantaranya, Kunker ke Jayapura, Merauke, Mimika, Kaimana dan Biak ini,
“Merupakan kunjungan paling terlama di Dalam Negeri. Dari sisi kultural, saya sebut Kunker Papua bagaikan suatu “Tawaf Papua”, berputar mengelilingi Papua, Saya memperoleh berbagai kesan, aspirasi, dan saran masukan yang berharga.”, Ngaku Wakil Kepala Negara ini.
Berikut pesan yang telah disampaikan Wakil Presiden demi kepentingan kesejahteraan Arang Asli Papua di Tanah Papua diaantaranya :
Pertama, saya sangat terkesan dengan semangat yang optimistik dari berbagai segmen sosial dalam mewujudkan Papua yang sejahtera, adil, dan damai.
Saya mendengar dengan seksama pesan, refleksi, dan harapan dari tokoh agama, adat, dan masyarakat untuk perkuat ukhuwah kebangsaan dari Tanah Papua.
Kedua, saya juga merasakan kekuatan sosial Papua yang dilandasi ikatan agama, adat dan pemerintah. Menyimak modal sosial ini,
Saya selaku Ketua BPP, akan memperkuat kolaborasi dengan Gereja melalui Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua (PGGP) maupun melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Demikian pula, Kedua, saya melihat pentingnya peran masyarakat adat dalam pemetaan hak ulayat, sehingga ada kepastian hukum dan kolaborasi usaha berbasis masyarakat lokal.
Ketiga, saya menyaksikan berbagai terobosan teknokratik yang telah dilakukan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, para lokal champions Papua, maupun dari Dunia Usaha.
“Adanya keinginan kuat untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal seperti sentra kopi di wilayah Pegunungan, sentra lumbung pangan Merauke,
Sentra rempah pala di Fakfak dan Kaimana, dan lumbung ikan nasional di Papua, maupun kebijakan Sail Teluk Cenderawasih – Semanjung Bomberai Raya.”, Terangnya.
Keempat, saya menyaksikan betapa pentingnya konektivitas dan infrastruktur sebagai tulang punggung sosial-ekonomi di Tanah Papua.
Kehadiran sentra provinsi-provinsi baru, menuntut perlunya suatu master plan baru terkait sistem transportasi terpadu Tanah Papua, termasuk skenario baru Trans Papua.
Sebagai contoh, perlunya membahas peran Biak Numfor sebagai international hub baru yang langsung ke kawasan Pasifik.
Kelima, saya ingin menekankan kembali, bahwa pemekaran provinsi Papua adalah game changer dalam percepatan pembangunan Papua.
“Harus ada kompetisi antar provinsi baru untuk mempercepat pelayanan dan pembangunan dengan tetap mengutamakan masyarakat asli Papua.”, Mintanya.
Secara khusus, kami mencatat dan akan membahas aspirasi sentra pemerintahan baru di wilayah adat Bomberay Raya dan Wilayah adat Saireri.
Keenam, saya instruksikan para Menteri/Kepala Badan untuk segera membahas solusi yang detail dan konkret untuk dimasukkan ke dalam Rencana Aksi Tahun 2023-2024, termasuk agenda Sail Teluk Cenderawasih – Semenanjung Bomberay Raya 2023.
“Demikian pula, rumuskan kegiatan quick wins yang menyentuh langsung Orang Asli Papua, Kita ingin hadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan, bukan konflik yang berkepanjangan.”, Rencana Wapres.
Ketujuh, Akhirnya, insya Allah, di tahun 2023, saya akan kembali mengunjungi berbagai daerah di Tanah Papua untuk memenuhi undangan dari berbagai kelompok strategis Papua, serta sekaligus untuk memantapkan quick wins tahun 2023-2024. (rls/ret)