-0.3 C
New York
Kamis, Januari 16, 2025

Buy now

Sejarah Masuknya Agama Islam di Tanah Papua Ditetapkan 8 Agustus 1360/24 Ramadhan 760 H

Laporan : Rustam Rettob/Wartawan

Fakfak – Pelaksanaan Seminar Nasional Sejarah Masuknya Islam di Tanah Papua melalui Kabupaten Fakfak ditetapkan 8 Agustus 1360 bertepatan dengan 24 Ramadhan 761 H. Seminar ini menghadirkan beberapa pemateri dari Jakarta diantaranya. Prof. Dr Yon Machmudi,MSc. Dan Ketua MUI Kabupaten Fakfak. Drs Mohammadon Daeng Husein, MM, kemudian Prof. Dr Ismail Wekke dan Buya, serta Dr H Amirsyah Tambunan. Berlangsung di Gedung Winder Tuaer Fakfak, 11 Januari 2024.

Para pemateri tersebut masing-masing menyajikan materi yang berbeda – beda sesuai dengan disiplin ilmunya yaitu, Prof. Dr Yon Machmudi,M.Sc (Guru Besar Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia tentang ; Masuknya Islam di Fakfak, Papua : Perjalanan Sejarah dan Jaringan Nusantara Kemudian Mohammadon Daeng Husein (Ketua MUI Fakfak) tentang Penelusuran Sejarah Masuknya Islam di Papua,

Selanjutnya Prof. Dr Ismail Wekke tentang Masyarakat Muslim di Tanah Papua ; Perkembangan, Keberagaman, dan Ekspresi Keberagaman, serta Dr H Amirsyah Tambunan (Sekjend. MUI Pusat dan Dosen UIN Depok UMJ)  tentang Penyebaran Islam di Papua ; Pendekatan dakwah Kultural. Sementara untuk sesi talkshow hadirkan beberapa tokoh muslim papua didalamnya Pj. Gubernur Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Bahwa perjalanan Islam masuk ke Papua memiliki kisah yang menarik dan beragam, ada yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Papua melalui jalur perdagangan, awal mula Islam masuk di Papua ; proses Islamisasi di papua diperkirakan dimulai sejak abad ke – 15 melalui kontak dengan pedagang – pedagang dari berbagai wilayah nusantara, seperti Aceh, Maluku, dan Sulawesi, para pedagang ini tidak hanya membawah barang dagangan tetapi juga nilai-nilai islami yang kemudian disebarkan kepada masyarakat lokal

Sekalipun terdapat pelbagai versi dan pandangan terkait dengan masuknya Islam di Tanah Papua, kesemuanya saling memperkaya dan tidak menjadi titik yang menegasikan. Sebagaimana catatan tim perumus bahwa Islam masuk. 8 Agustus 1360 M. dengan kehadiran mubaligh Abdul Ghafar Asal Aceh di Fatagar lama. Kampung Rumbati Fakfak. Penyebaran islam di tanah papua berlangsung secara bertahap dan melalui berbagai cara. Selain melalui perdagangan, islam juga disebarluaskan oleh para ulama dan mubaligh yang dating dari berbagai daerah.

Seminar Nasional yang berlangsung sehari itu menyepakati bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan namun melalui forum tersebut telah disepakati dan ditetapkan sejarah masuknya islam di tanah papua pada tanggal 8 Agustus 1360. Nantinya kedepan data-data auttentik demi penyempurnaan sejarah ini akan terus dilakukan evaluasi dan perbaikan. Tetapi yang terpenting adalah bahwa berbagai data dan sejarah yang telah ditelusuri dan diboboti dalam seminar nasional tersebut telah ditetapkan bersama dan akan dilaksanakan secara bersama-sama.

“Pertama, kita sepakat bahwa sejarah masuknya Islam di Tanah Papua 8 Agustus 1360. Kedua, sudah harus ditetapkan dan dapat disosialisasikan kepada kabupaten lain, ketiga, kita juga bertanggung jawab untuk harus memastikan adanya pelaksanaan napak tilas setiap tahun, ketiga, pengembangan Islam di Tanah Papua harus dikembangkan dengan baik, diprogramkan dengan baik dan dilaksanakan dengan baik melalui pemerintah maupun lembaga – lembaga keislaman di Tanah Papua baik yang di Kabupaten, Provinsi maupun Tingkat Pusat, terakhir. Setelah ditetapkan maka harus dipikirkan apa-apa lagi yang harus dilakukan”, Terang Ali Baham Temongmere. Pj Gubernur Papua Barat.

Mantan Bupati Fakfak. Wahidin Puarada berpesan kepada seluruh umat muslim di Tanah Papua bahwa penetapan masuknya Islam di Tanah Papua 8 Agustus 1360 bukan saja untuk Kabupaten Fakfak tetapi untuk seluruh umat muslim di Se-Antero Papua. Tercatat yang hadir juga dari Mimika. Wondama, Bintuni, Kaimana termasuk Wamena dan Wilayah terjauh di Papua Pegunungan. Tidak kalah jauh adalah Fakfak sebagai tuan rumah pelaksanaan Seminar Nasional Sejarah Masuknya Islam di Tanah Papua. Peserta meminta agar tahun 2025 ini sudah bisa diperingati hari ulang tahun masuknya Islam di Tanah Papua. Dan keputusan daerah atau Kabupaten mana sebagai tuan rumah akan segera diputuskan.

“Bahwa dengan ditetapkannya waktu masuknya Agama Islam di Tanah Papua. 8 Agustus 1360 adalah untuk semua orang yang ada di Tanah Papua, bukan satu daerah atau Kabupaten saja, penelusuran ini jangan berhenti di Fakfak saja tetapi ditempat lain pun dipersilahkan untuk melakukan penelusuran-penelusuran sejarah masing-masing sesuai versi daerahnya

Untuk mengetahui Islam masuk di Wamena kapan, siapa yang bawah, demikian pula Merauke dan seterusnya. Maksudnya apa, Tanya Wahidin, biar semua juga merasa bahwa Islam juga masuk di wilayah mereka cuman tahunya saja yang pasti berbeda”, Terang Wahidin Puarada.

Jika dibeberapa daerah dibangun beberapa patung besar terkait masuknya agama katholik di Tanah Papua dan itu kerap terlihat dibeberapa daerah yang ada di Tanah Papua maka sebagai bentuk rasa solidritas kita kepada yang lainya maka kedepan setelah penetapan Islam Masuk di Tanah Papua maka paling tidak harus dicari lokasi dimana awal penyebaran islam masuk di Tanah Papua melalui Fakfak dan bangitupun sebuah monument bersejarah untuk dapat dikenang sebagai tanda awal masuknya Islam di Tanah Papua melalui lokasi tersebut. Tujuanya apa, WP Harapkan kedepan harus membuat sebuha buku yang membuat catatan semua terkait masuknya Islam di Tanah Papua.

Untuk memfasilitasi langkah-langkah kedepan setelah ditetapkanya Islam masuk ke Tanah Papua 8 Agustus 1360. Maka Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Daya dalam Tahun Anggaran 2025 ini akan menyumbangkan Rp. 1 Miliar sementara untuk Pemerintah Provinsi Papua Barat merencanakan bantuan hibah sebesar Rp. 1,5 Miliar di Tahun Anggaran 2025.

Itu disampaikan dan didengar langsung Pj Gubernur Papua Barat. Ali Baham Temongmere, Pj Gubernur Papua Barat Daya. Mohamad Musa`ad. Wakil Gubernur Terpilih Papua Barat. Mohamad Lakotani dan Wakil Gubernur Terpilih Papua Barat Daya. Achmad Nasrau.

Sebelumnya Ketua Umum MUI Papua Barat KH. Ahmad Nausrau, Spd.I.,MM menjelaskan, seminar nasional yang digelar tersebut merupakan tahapan akhir dari kajian ilmiah perjalanan sejarah masuknya agama islam di tanah papua. Ia mengatakan bahwa pengakuan resmi ini bukan sekadar kajian akademik, melainkan langkah strategis yang berdampak luas.

“Penetapan ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting. Islam di Papua bukan hanya agama, tetapi telah menjadi bagian dari identitas dan budaya lokal yang harmonis,” ujar Ahmad Nausrau. Tutup.

Berikut hasil Seminar Nasional Sejarah Masuknya Islam di Tanah Papua. 11 Januari 2024 :

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!