Fakfak – Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Fakfak resmi telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024 mendatang sebanyak 58.346.
DPT sebanyak 58.346 Pemilih ini akan mencoblos di 302 TPS di Kabupaten Fakfak, dengan rincian jumlah pemilih laki-laki sebanyak 29.076 dan jumlah pemilih perempuan 29.270.
Berikut Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah di tetapkan KPU Kabupaten Fakfak pada Pemilu 2024 mendatang, :
Distrik Fakfak, 12.108 Pemilih, Fakfak Barat, 2.239 Pemilih, Fakfak Timur 811 Pemilih, Kokas 2.804 Pemilih, Fakfak Tengah 8.620 Pemilih.
Karas 2.135 Pemilih, Bomberay, 1.499 Pemilih, Kramomongga 1.141 Pemilih, Teluk Patipi 2.620 Pemilih, Pariwari 15.806 Pemilih, Tomage 1.505 Pemilih.
Wartutin 1.320 Pemilih, Fakfak Timur Tengah 1.812, Arguni 797 Pemilih, Mbahamdandara 701 Pemilih, Kayauni 1.138 Pemilih, Fruwagi 1.017 Pemilih
Ketua KPU Kabupaten Fakfak, Dihuru Dekri Radjaloa, menutup rangkaian Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Dalam Pemilu 2024 ini kemarin yang telah berlangsung selama 2 hari 20-221 Juni 2023.
Dekry katakan bahwa KPU Kabupatensangat mengapresiasi kinerja PPD serta Bawaslu Kabupaten Fakfak termasuk peran dan partisipasi semua pihak baik secara langsung mupun tidak langsung yang telah bekerja keras sehingga proses penetapan DPT dapat berjalan dengan baik.
“Ada penggabungan TPS, sehingga terjadi penyusutan jumlah TPS dari 304 menjadi 302 TPS. Tentu ini juga akan berdampak pada efisiensi anggaran,” Jelasnya.
Terkait penyusutan pada jumlah pemilih sebanyak 10 orang, menurut Dekry bahwa hal itu disebabkan adanya pemilih yang meninggal dunia dan yang telah pindah domisili
Merespon hasil penetapan DPT tersebut, DPD Partai Golkar Kabupaten Fakfak mengapresiasi juga kinerja KPU Kabupaten Fakfak, PPD serta Bawaslu Kabupaten Fakfak.
Pihaknya menyampaikan terima kasih karena telah menyelesaikan tahapan pleno terbuka rekapituasi dan penetapan DPT yang digunakan untuk Pileg 2024 besok.
Namun Golkar sangat berharap kedepan tidak terjadi data orang meninggal yang masih diakomodir didalam DPT dan masuk TPS untuk mencoblos, karena hal ini bisa menyebabkan adanya penggelembungan suara pada TPS tertentu.
“Kami apresiasi sekali hasil pleno DPT hari ini dari teman-teman KPU, PPD dan Bawaslu tetapi kami berharap kedepan jangan lagi ada orang meninggal yang hidup kembali di DPT pada saat pencoblosan”, Harap Robby Awaludin. Pengurus DPD Golkar Fakfak, (ret)
